Begini Langkah Awal Mempelajari Ajian Dari Ilmu Jawa Kuno

22 September 2021, 20:29 WIB
ILUSTRASI Begini Langkah Awal Mempelajari Ajian Dari Ilmu Jawa Kuno /

TERAS GORONTALO – Ilmu tentang Ajian Ghaib yang diambil dari ilmu jawa kuno hingga saat ini diketahui masih terus dipelajari oleh mereka yang ingin mengamalkan ilmu tersebut.

Namun begitu, dari sejumlah Ajian ghaib pada ilmu jawa kuno, ternyata ada juga yang merupakan atau termasuk aliran ilmu hitam, yang kerap dipakai untuk mencelakakan orang.

Dalam artikel kali ini, Ajian yang diambil dari ilmu jawa kuno, mencoba mempadupadankan aliran hikah juga Kejawen, sebagai langkah awal mempelajari ilmu ghaib.

Baca juga : Mengenal 7 Ajian Sakti Ilmu Jawa Kuno Yang Masih Digunakan Sampai Sekarang

Aliran hikmah dan kejawen diambil dari buku ilmu jawa kuno, sepakat bahwa sumber kekuatan ilmu gaib adalah Khodam. Namun kedua aliran tersebut berbeda pendapat mengenai pengertian khodam.

Aliran kejawen beranggapan bahwa khodam atau prewangan adalah jenis makhluk tertentu yang memang diciptakan Tuhan untuk membantu manusia. Menurut faham Kejawen, khodam bukanlah jin dan bukanlah malaikat, melainkan makhluk gaib khusus yang berfungsi menimbulkan kekuatan supranatural pada manusia sakti atau benda bertuah.

Sedangkan aliran hikmah yakin bahwa Khodam sebetulnya hanyalah julukan bagi Jin atau Malaikat yang membantu manusia.

Baca juga : Kupu-Kupu Masuk Rumah Pertanda ini Menurut Primbon Jawa

Pendapat ini setidaknya bedasarkan dua alasan sebagai berikut: Pertama, Khodam dalam bahasa Arab berarti pembantu, penjaga atau pengawal yang selalu mengikuti. Dalam bahasa arab pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun dan body guard juga bisa disebut sebagai Khodam.

Kedua, Bukankah dalam Al-Quran sudah diterangkan bahwa Allah hanya menciptakan hambanya dalam tiga bentuk saja, yaitu: Malaikat, Manusia dan Jin. Kalaupun ada yang istilah Khodam, maka tidak lain hanyalah nama alias untuk ketiga jenis makhluk tersebut.

Seperti halnya setan, sebetulnya bukanlah jenis mahluk, melainkan hanya julukan bagi jin dan manusia yang suka berbuat kejahatan. Saya pribadi lebih meyakini pendapat aliran hikmah karena mempunyai alasan yang kuat.

Baca juga : Sejarah Singkat Primbon Jawa di Indonesia

Keajaiban yang ditimbulkan oleh ilmu gaib berbeda dengan mukzijat. Perbedaannya terletak pada prosesnya dan siapa yang menerimanya. Mukzijat hanya diterima oleh nabi/rasul dan prosesnya tanpa perantara, tidak ada perantara malaikat/jin yang menyebabkan nabi Musa bisa membelah lautan dan tongkatnya menjadi ular.

Kejadian mukjizat langsung dari perintah Allah "kun fa yakun!". Mukjizat tidak bisa dipelajari atau diusahakan oleh manusia, termasuk nabi, nabi hanya menerima dan tidak berkuasa menolak kekuasaan Allah.

Sedangkan keajaiban yang ditimbulkan ilmu gaib sebenarnya adalah fungsi Khodam yang sudah menyatu dengan pemilik ilmu gaib.

Baca juga : Ada Lowongan Kerja di BRI, Yuk Simak Infonya dan Siapkan Berkas Kalian

Misalnya orang yang kulitnya kebal senjata tajam, sebetulnya kulitnya diselimuti enegi gaib oleh Khodam sehingga senjata yang hendak menyentuh kulit terhalang dan tidak bisa menembus.

Proses ini serupa dengan atmosfer bumi yang ketika ada meteor jauh maka akan mengalami gesekan hingga meteor terbakar dan habis, dengan begitu mahluk bumi menjadi aman dari meteor yang berjatuhan.

Ilmu Gaib bisa dipelajari atau diusahakan. Usaha untuk memperoleh ilmu gaib bisa dengan puasa, wirid mantra, meditasi, pengisian (bila ada guru) dan lain-lain.

Baca juga : PT Pertamina Lubricants Buka Lowongan Pekerjaan, Simak Persyaratannya Disini

Khodam yang akan menjadi ruh ilmu gaib pun berbeda-beda tergantung jenis ilmu dan siapa yang mengamalkan ilmu tersebut. Untuk amalan yang murni bersumber dari Al-Quran, Insya Allah, khodamnya adalah malaikat.

Ilmu Kejawen, kebanyakan berkhodam Jin muslim atau jin non-muslim tergantung siapa yang mengamalkannya dan niat memiliki ilmu tersebut.

Sifat Khodam Ilmu Gaib

Sebagin dari kita mungkin takut mempelajari ilmu gaib setelah tahu bahwa kekuatannya sebetulnya berasal dari makhluk gaib (Khodam). Ketahuilah bahwa jin yang menjadi Khodam suatu ilmu berbeda sifatnya dengan jin pengganggu. Khodam adalah jin yang bersifat pasif. Dia tidak bisa mempengaruhi pikiran Anda dan tidak bisa menampakan diri.

Baca juga : PT Telkom Indonesia Lagi Buka Lowongan Pekerjaan Tahap Kedua, Berikut Persyaratan Yang Harus Dipenuhi

Meskipun Khodam selalu mengikuti Anda, dia tidak akan berkomentar apapun tentang tindakan Anda. Khodam juga tidak bisa berkomunikasi dengan Anda, kecuali Anda menguasai ilmu untuk berkomunikasi dengan Khodam.

Jadi intinya, meskipun ratusan Khodam mengikuti Anda, Anda tetaplah diri Anda yang merdeka, boleh melakukan apa saja sesuka hati. Anda tidak perlu takut dengan Khodam karena Khodam sepenuhnya hanya akan membantu Anda tanpa minta imbalan dan tidak mengganggu.

Mengapa harus puasa dan baca mantra?

Hakekat puasa dalam ilmu gaib adalah untuk mempermudah penyatuan Khodam dengan pemilik ilmu. Bukan berarti tanpa puasa ilmu tidak bisa dikuasai.

Baca juga : Diguyur Hujan Deras, Kabupaten Bolmong Dilanda Banjir dan Longsor

Jika ada guru sakti yang bersedia mengisi Anda, maka Anda langsung bisa memiliki ilmu tanpa melelui proses puasa/ritual. Kekuatan hasil pengisian tergantung seberapa besar kesaktian guru yang mengisi Anda.

Sedangkan jika Anda puasa/ritual sendiri, maka kekuatan yang dihasilkan tergantung penghayatan dan kesungguhan Anda dalam menjalani puasa/ritual.

Mantra adalah sarana untuk memanggil Khodam. Saat Anda membaca mantra, beberapa khodam yang sifatnya sama dengan mantra yang Anda baca langsung datang mengitari Anda.

Baca juga : Berikut Link Untuk Melihat Live Score SKD CPNS Sulut

Khodam-Khodam itu tidak bisa lagsung bersatu dengan tubuh Anda karena berlainan materi penyusun tubuh. Jin terbuat dari api (panas) dan Anda terbuat dari tanah (netral), maka agar mempermudah penyatuan khodam dengan diri Anda anda harus mengosongkan perut hingga tubuh Anda lemah dan terasa panas.

Lemahnya tubuh Anda saat berpuasa juga mempermudah penyatuan khodam. Logikanya, tubuh lemah adalah karena kekurangan energi, maka ada kesempatan bagi khodam untuk mengisi kekurangan energi di tubuh Anda.

Ilmu yang sudah ada pada diri Anda bisa bertambah kuat dan juga bisa melemah tergantung kerajinan Anda dalam merawat ilmu tersebut. Merawat ilmu sama artinya dengan menjaga hubungan antara khodam dan Anda.

Baca juga : Galau Kerjain TKP? Simak Trik Berikut ini dan Jangan Lupa Dicatat!

Semakin kuat ikatan antara Anda dan khodam, kekuatan ilmu Anda semakin kuat. Cara merawat suatu ilmu adalah dengan membaca mantranya rutin pada waktu yang ditentukan. Semakin khusyuk dan banyak wirid mantra maka semakin besar pula kekuatan ilmu Anda.

Cara Membuka Pintu Ilmu Gaib

Jika Anda termasuk orang yang sering gagal dalam mempelajari ilmu gaib atau tidak menemukan guru sakti yang bersedia mengisikan ilmu ke tubuh Anda. Maka lakukanlah cara berikut ini.

Baca juga : Aldi Taher Tagih Transferan Raffi Ahmad Lewat Komentar Medsos, Netizen Auto Emosi!

Semoga dengan cara ini, anda akan mudah menguasai ilmu gaib meskipun Anda hanya belajar dari buku. Jika anda tidak mengerti bahasa arab, maka gunakan cara yang kedua. Amalan membuka ilmu gaib, disebut juga amalan untuk untuk ketajaman mata hati.

Cara I,

cocok bagi yang senang dengan aliran Hikmah

Selama 40 hari, setiap selesai salat, terutama magrib dan subuh atau ketika Anda selesai salat malam (tahajud), lakukanlah wirid berikut ini.

  • Membaca Surat Al-Fatihah x 7 ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Membaca Surat Al-Fatihah x 7 ditujukan kepada Wali Ghauts hadzaz-zamani.
  • Membaca Ya Sayyidi Ya Rasulullah selama 30 menit dengan khusyuk.
  • Jika Anda punya waktu, maka Membaca kalimah toyyibah “la ilaha illallah” 3000 kali atau semampunya.

Dengan amalan ini, hati akan terang, pintu ilmu gaib akan terbuka, sehingga Anda akan mudah dalam menguasai bermacam-macam ilmu gaib.

Baca juga : Sempat Down Massal, Diskominfo Bolmong Pantau Kelancaran Internet di Gedung Tes SKD CPNS

Cara II

Cocok bagi yang senang dengan aliran Kejawen

Agar hati selalu memancarkan nur atau cahaya yang mengantarkan manusia pada posisi yang baik dan selalu beruntung, dapat diupayakan dengan segala aktivitas yang bertujuan untuk membersihkan hati.

Diantara cara itu adalah laku prihatin, semisal puasa dan melakukan ajaran para leluhur untuk menggugah (membangunkan) hati melalui mantra sebagai berikut

Bismillahir rahmaanir rahiim

Ati–ati siro tangi

Amoco layang puspo kati

Sanyang surya sanyang sasi

Byar padhang badan jasmani

Padang saking kersaning Allah

La ilaha illallah Muhammadur rasulullah.

Baca juga : Mengenal Festival Lembah Baliem di Papua, Puncak Festival Berupa Peragaan Perang Antara 3 Suku

Mantra ini dibaca pagi hari di depan rumah sembari menanti terbitnya matahari dan sore hari sambil menanti datangnya waktu mahrib. Dan orang-orang tua zaman dulu yang mengamalkan Doa Padhang Ati ini mengawalinya dengan puasa mutih selama 7 hari. Mutih adalah tidak makan makanan yang berasal dari mahluk bernyawa/binatang. ***

Editor: Muhamad Junaidi Amra

Tags

Terkini

Terpopuler