Hindari Hal Ini Agar Hidupmu Tidak Sial Menurut Pitutur Kuno Leluhur Orang Jawa

25 September 2021, 17:02 WIB
Ilustrasi. Hindari Hal Ini Agar Hidupmu Tidak Sial Menurut Pitutur Kuno Leluhur Orang Jawa /Pixabay/Dana Tentis

Teras Gorontalo – Kegagalan sering kali dikaitkan dengan nasib sial yang dialami seseorang. Bahkan, sejumlah orang sering menyalahkan takdir hidupnya.

Padahal, sial tersebut sering kali terjadi akibat perilaku diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata sial dapat diartikan tidak mujur dan segala usahanya selalu tidak berhasil (seperti sukar mendapat rezeki, sukar mendapat jodoh).

Untuk mengindari hidup dari rasa kecemasan sial, ada sebuah Pitutur Kuno atau Pitutur Jowo yang bisa dijadikan acuan.

Pitutur Kuno ini merupakan kumpulan nasehat-nasehat dari leluhur orang Jawa yang dikenal sebagai salah satu bangsa atau suku yang memiliki peradaban tertua di dunia.

Baca Juga: Terkenal Banyak Sembuhkan Penyakit, Orang Luar Negeri Ini Datangi Gus Jagat Satria

Setidaknya, nasehat dari para leluhur terdahulu bisa dijadikan salah satu acuan agar kehidupan mendatang menjadi lebih baik.

Dilansir dari kanal YouTube ESA Production, Minggu 25 September 2021, berikut ini jaminan hidupmu pasti sial - hindari hal ini.

Menurut Pitutur Kuno leluhur orang Jawa, jika tidak mau hidup kita tidak sial, maka jangan pernah melakukan hal yang satu ini yaitu sering Nggresulo atau mengeluh.

Menurut leluhur orang Jawa, jangan selalu Nggresulo atau mengeluh seumpamanya seperti dalam hal pekerjaan.

Contohnya, pedagang mengeluh "Waduh ini rezeki kita hari ini kok sedikit begini yah."

Dengan mengeluhkan hal itu, maka yang terjadi pada besoknya itu rezekinya juga akan sedikit terus.

Dan biasanya juga, ketika sering mengeluh dalam satu hal, maka hal tersebut akan membuat sial.

Baca Juga: Mengenal 7 Ajian Sakti Ilmu Jawa Kuno Yang Masih Digunakan Sampai Sekarang

Contohnya juga, misalkan seorang petani mengeluhkan tanamannya malah dimakan tikus, padahal dimakan tikus itu cuma sedikit.

"Nah itu nantinya dikemudian hari dimakan tikus lebih lebih banyak. Inilah makanya kesialan akan ditimpa dengan kesialan lain kalau kita semakin Nggresulo atau sering mengeluh."

Sehingga itu, leluhur orang jawa melalui Pitutur Kuno tersebut meminta hal itu patut dihilangkan dalam diri seseorang.

Karena dengan energi Nggresulo yang kita keluarkan itu adalah energi yang negatif.

Kalau energi yang negatif kita keluarkan, nanti energi negatif yang keluar pada diri kita adalah energi negatif pula yaitu kesialan itu tadi.

Sementara kalau kita berpikir positif maka nanti yang akan kembali juga hasilnya positif.

Kalau kita Nggresulo terus nanti hasil yang kita tuai pasti kesialan.

Ini adalah hukum alam dimana hukum tarik-menarik alam. Energi kita berbicara masalah energi.

Baca Juga: Percaya Atau Tidak, Ini Ciri-Ciri Wanita Tukang Selingkuh Menurut Primbon Jawa

Kalau kita mengeluarkan energi negatif maka yang datang pada kita juga negatif.

Kalau yang kita keluarkan tadi positif maka yang datang pada kita energinya juga positif dan sudah hukum alam dan ini tidak bisa kita bantah.

Jadi jangan sampai mengeluh, apapun yang kita dapatkan hari ini harus disyukuri sehingga energi yang dikeluarkan postif.

Kalau energi positif yang kita keluarkan maka nanti yang berbalik kepada kita adalah juga keberuntungan atau rezeki. Itulah energi positif.

Nah bagaimana cara mengatasinya supaya kita itu tidak mengeluh, contohnya misalkan ketika bekerja pada sebuah kantor terus dirasa gajinya itu kurang cukup dan kita mengeluh terus maka juga tidak akan naik.

Maka lebih baik daripada mengeluh yang paling bagus adalah diam saja.

Kalau tidak kuat diam maka sebaiknya pindah saja ke tempat yang lain yang menurut kita lebih cocok bisa membuat hati lebih senang dan mengerjakan segala sesuatu dengan senang hati.

Itulah Pitutur Kuno dari leluhur orang Jawa yang bisa menjadi acuan atau diambil hikmahnya.

Semoga dengan tidak gampang mengeluh terhadap sebuah keadaan, membuat kita menjadi orang-orang yang pandai untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: ESA Production

Tags

Terkini

Terpopuler