TERAS GORONTALO - Indonesia merupakan salah satu negara yang ragam akan suku dan adat istiadatnya.
Dari berbagai suku yang ada di Indonesia, orang Jawa merupakan salah satu suku yang kental akan budaya dan adat istiadatnya.
Bahkan, menurut data dari BPS tahun 2015, jumlah penduduk terbanyak di Indonesia adalah berasal dari suku Jawa, kurang lebih 40,05 persen.
Namun, sebagai salah satu suku yang kental akan budaya dan adat istiadatnya, banyak sekali pantangan orang Jawa yang mulai dilupakan, terutama oleh generasi muda, dalam hal ini persoalan tradisi ataupun adat istiadat budaya orang Jawa.
Baca Juga: Nama-nama Penceramah Dicap Radikal Beredar Luas di Medsos, Ustadz Felix Siauw Bilang Begini
Tercatat, setidaknya ada 13 pantangan yang mulai dilupakan atau dilanggar orang Jawa. Terutama generasi muda atau generasi milenial.
Nah, pantangan-pantangan apa saja dimaksud tersebut?
Dilansir dari kanal YouTube Gundul TV pada 9 Januari 2022, berikut ini 13 Pantangan orang Jawa yang sudah banyak dilanggar.
1. Asal-Usul
Bagi masyarakat Jawa pada umumnya sama sekali tidak mau meninggalkan.
Artinya, paham betul dan tahu persis asal usulnya. Namun saat ini, banyak sekali generasi sekarang tidak mengenal asal usul, serta tidak mengindahkan, melestarikan dan mempertahankan.
Baca Juga: Sesuai Ramalan, Inilah Sosok Terkuat Pengganti Presiden Jokowi di Tahun 2024
2. Sejarah
Sejarah mengenai Jawa juga sudah banyak yang tidak dipahami generasi sekarang.
Seperti, sejarah terkait dari mana sebenarnya orang Jawa, dan bagaimana pulau Jawa bisa menjadi pulau dengan penduduk terpadat di Nusantara.
3. Perilaku
Perilaku biasa dikenal dengan "Unggah-Ungguh" atau Budi Pekerti.
Perilaku atau budi pekerti tidak lepas dari Susilo, totokromo, sopan santun dan lainnya.
Di mana orang sekarang sudah lupa dengan perilaku selaku orang Jawa. Apalagi, kepada saudara yang lebih tua, orang tua, dan seterusnya.
Bahkan, bahasa yang digunakan sudah bahasa yang tidak ada aturannya menurut orang Jawa.
Banyak sekali perilaku orang Jawa yang mulai termakan atau terkikis lingkungan pergaulan sehari-hari. Namun pengaruh keluarga juga lebih besar.
4. Pitutur
Pitutur atau bisa disebut wewarah, petunjuk, nasehat dari para sesepuh sejak dulu, juga sudah banyak yang hilang atau lenyap, serta menganggap sudah ketiggalan jaman.
5. Ilmu atau Kawuruh
Banyak sekali ilmu atau kawuruh-kawuruh orang Jawa sudah tidak berkenan lagi generasi kita.
Tak heran, ilmu atau kawuruh ini tidak ada lagi dipermukaan Nusantara.
6. Hitungan
Orang Jawa biasanya tidak akan pernah lepas dari segala macam bentuk hitungan.
Karena dengan hitungan akan menuju keselamatan.
Segala perbuatan seperti aktivitas dan lainnya segalanya di hitung, agar segala yang diinginkan dan dihajadkan bisa selamat dari marabahaya.
Di Jawa, ada istilah yen ora nganggo itung, ora ngerti dunong. Artinya jika tidak memakai hitungan maka tidak akan menghasilkan apa yang diharapkan.
7. Titen
Ilmu titen ini sejak jaman dulu kala, hingga sampai saat ini seharusnya dari nenek moyang, leluhur, mbah-mbah kita, dan sampai kepada kita, seharusnya turun temurun ilmu titen.
Meski sebagian besar tidak terturlis dalam suatu kitab ataupun primbon, sehingga sesuai namanya "titeni" atau ilmu ini benar-benar disimpan di memori kita sendiri.
Namun. faktanya, generasi sekarang sudah jauh dari norma-norma Jawa.
Baca Juga: CEK SEKARANG! Inilah Primbon Haid dan Firasat yang Terjadi Menurut Hari dan Pasaran
8.Sanepa
Sanepa bisa diartikan gambaran atau teka teki.
Artinya,apa yang sudah diberi nasehat kepada para leluhur, kita sudah bisa memaknai kata-kata tersebut.
Kita harus bisa menemukan jawabannya sendiri. Nenek moyang bahkan leluhur tidak menyampaikan sesuatu langsung pada poinnya, semuanya menggunakan bahasa-bahasa sanepa.
9.Bahasa
Bahasa Jawa mungkin masih dipakai dilingkungan atau wilayah-wilayah terkenal zaman dulu, namun diluar sudah banyak yang menggunakan bahasa pasar, bahasa yang tidak ada sama sekali rumus dan pedomannya.
10. Interopeksi Diri
Generasi jaman sekarang apabila diperintah untuk intropeksi diri atau koreksi diri, sebagian besar tidak berkenan, karena lebih senang menutupi kesalahan.
11. Huruf Jawa
Karena sudah pergantian zaman dan era, orang cenderung menggunakan hal-hal yang baru, termasuk huruf Jawa yang sudah ketinggalan zaman, sehingga banyak yang malu belajar.
Padahal, itu merupakan warisan dari para leluhur-leluhur.
12. Kepekaan
Biasanya, orang Jawa dulu memiliki kepekaan dari suatu hal atau tanda-tanda yang diberikan Tuhan, sehingga apapun tindakan yang dilakukan akan mendapatkan hasil yang benar-benar diharapkan.
13. Ajaran
Suatu hal yang menjadi pedoman dalama hidup orang Jawa adalah ajaran.
Ajaran bisa lewat cerita, pentas dan lainnya. Sehingga apa yang ia dapatkan bisa menjadi tuntunan.
Itulah 13 pantangan orang Jawa yang mulai dilupakan atau bahkan dilanggar.***