Network
Teras Gorontalo – Festival Lembah Baliem merupakan salah satu festival tertua di Papua, Indonesia. Festival Lembah Baliem ini menjadi atraksi pariwisata tahunan ikonik.
Menariknya, Lembah Baliem yang dikelilingi oleh Pegunungan Trikora, sehingga membuat festival ini menyuguhkan keindahan budaya sekaligus alam Papua.
Meskipun puncak festival berupa peragaan perang antara 3 suku, namun festival ini dijamin sangat aman.
Baca Juga: Akhirnya Indonesia Memiliki Kanal Budaya untuk Pertama Kalinya, Ini Manfaatnya
Dilansir TerasGorontalo dari Instagram @kemenparekraf, Selasa 21 September 2021, berikut ini fakta menarik tentang Festival Lembah Baliem.
Festival ini merupakan peragaan perang yang dilakukan oleh Suku Dani, Yali, dan Lani dengan menggunaan atribut tradisional dan menampilkan tarian perang.
Atraksi perang akan dimulai dengan drama penculikan, perusakan ladang, perkelahian, atau pembunuhan palsu.
Suku yang menjadi korban pun menuntut balas sehingga perang tak terhindarkan.
Baca Juga: Mengenal Desa Wisata Koto Mesjid yang Masuk Dalam 50 Besar Ajang ADWI 2021
Namun, peragaan perang ini sebenarnya adalah lambang kesuburan dan kesejahteraan ketiga suku.
Selain itu, rangkaian Festival Lembah Baliem juga berupa pertunjukan musik tradisional, karapan sapi, lomba panahan dan tombak, maupun peragaan khusus HUT RI.
Dimana, para perempuan biasanya menggunakan tas khas papua (noken), rok dari rajutan kulit kayu, dan mahkota dari beragam bunga.
Baca Juga: 3 Jenis Wisata di Desa Wisata Sungai Batang yang Patut Dikunjungi, Apa Saja?
Festival ini diikuti oleh sekitar 40 distrik, dan memiliki peserta baik laki-laki maupun perempuan, yang berlokasi di Lembah Baliem, Jayawijaya.
“Tiga tahun terakhir ini, Lembah Baliem tidak bisa menyelenggarakan festival ini. Meski begitu, #SobatParekraf bisa terus mendukung kekayaan alam dan kebudayaan Papua dengan memeriahkan PON XX 2021 yang akan diselenggarakan Oktober esok!,” tulis akun Instagram itu.***
