Melihat pemandangan itu, sang anak merasa trenyuh. Tadinya dia berencana untuk menghabiskan seluruh air minum dalam botol tersebut. Namun nampaknya ada orang lain yang jauh lebih membutuhkannya.
Maka tanpa basa-basi lagi, sang anak pun datang menghampiri Ibu itu, sambil menyodorkan botol minum miliknya.
"Assalamu'alaikum, Ibu... Sepertinya Ibu kelelahan. Ini silahkan di minum airnya."
"Wa'alaikumsalam. Tidak usah repot-repot, nak. Ibu bisa beli air minumnya nanti. Lagipula botol semahal ini masa diberikan kepada orang asing seperti saya."
"'Gak apa-apa, Bu. Rumah saya dekat dari sini, kok. Jadi air minum ini silahkan Ibu gunakan bersama anak Ibu. Lagipula, botol minum ini juga masih bisa dibeli lagi."
"Tapi, nak, kalau orang tuamu marah, bagaimana?"
"Ibu 'gak usah khawatir. Kalau mereka tahu alasan saya memberikan botol air minum ini, mereka pasti bisa mengerti. Karena saya melakukannya untuk menolong orang yang memerlukan."
"Alhamdulillah... Terima kasih yah, nak."
"Iya, sama-sama, Bu."
Sambil tersenyum, sang anak kembali melanjutkan perjalanannya ke rumah. Memang sempat terlintas dalam hatinya, mungkin Bunda akan marah jika tahu dia memberikan botol itu secara cuma-cuma.