Masyarakat Gorontalo Gelar Tradisi Yimelu Untuk Menyambut Bulan Suci Ramadhan

14 Maret 2022, 10:30 WIB
Masyarakat Gorontalo Gelar Tradisi Yimelu Untuk Menyambut Bulan Suci Ramadhan /tangkapan yalar Youtube

TERAS GORONTALO – Jelang Ramadhan, masyarakat Gorontalo memiliki sebuah tradisi khusus yaitu 'Yimelu' atau lebih dikenal dengan nama 'Mohimelu'.

Yimelu merupakan bahasa daerah Gorontalo yang memiliki arti menyapa atau menyambut yang dimaksudkan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Tradisi Yimelu di Gorontalo disebut Juga Mohimelu yang artinya sama, kegiatan ini seakan wajib dilakukan oleh umat muslim Gorontalo atau masyarakat Gorontalo yang berada di luar Daerah setiap menyambut bulan Ramadhan.

Baca Juga: Deretan Kuliner Khas Gorontalo, Nomor 5 Paling Diminati Wisatawan

Tradisi ini di malam pertama Ramadhan disebut 'Huwi Lo Yimelu' oleh masyarakat Gorontalo yang artinya malam penyambutan.

Umat muslim Gorontalo memiliki kepercayaan melaksanakan Yimelu setiap menjelang bulan Ramadhan.

Yimelu dalam kepercayaan umat Muslim Gorontalo merupakan ekspresi kegembiraan menyambut bulan Ramadhan dengan melakukan perayaan kecil dalam lingkup keluarga.

Baca Juga: Omset 5 Juta Per Hari, Ini 3 Ide Usaha yang Laris Manis di Bulan Ramadhan

Perayaan kecil itu biasanya dilakukan dengan mengumpulkan keluarga untuk berdzikir dan bersilaturahmi serta menghidangkan makanan terbaik untuk disantap bersama.

Tradisi Yimelu biasanya dilakukan oleh masyarakat Gorontalo sehari atau beberapa hari sebelum bulan Ramadhan.

Mohimelu atau Yimelu bukan hanya sekedar tradisi bagi umat muslim di Gorontalo tetapi juga sebagai manifestasi dari anjuran agama.

ramadhan

Baca Juga: 3 Ide Usaha di Bulan Ramadhan, Modal Kecil Untung Hingga Jutaan Per Hari

Yimelu merupakan bukti bahwa masyarakat Gorontalo sangat merindukan dan menghormati datangnya bulan Ramadhan yang menjadi ladang pahala bagi seluruh umat muslim.

Ini ditunjukan dengan cara masyarakat Gorontalo melakukan penyambutan bulan suci Ramadhan yang penuh suka cita dan ekspresi kegembiraan.

Selain itu, tradisi Yimelu juga digelar untuk mengundang seluruh keluarga sebagai rasa syukur masih dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan.

tujuannya selain silaturahmi juga untuk saling bermaaf-maafan agar saat menjalani puasa Ramadhan hati sudah bersih dan iklash.

Ada poin penting tradisi Yimelu yang dilaksanakan di Gorontalo maupun yang menjadi bagian masyarakat Gorontalo di luar daerah.

Bahwa tradisi Yimelu memiliki sebuah makna filosofis berbagi untuk memastikan agar pada saat penyambutan Ramadhan. kegembiraan yang dirasakan oleh salah satu keluarga, juga dapat dirasakan oleh keluarga lainnya.

Sehingga Yimelu menjadi bentuk kepedulian untuk berbagi agar kerabat, keluarga dan saudara di perantauan harus merasakan kegembiraan yang sama dalam menyambut bulan Ramadhan.

Masyarakat Gorontalo di perantauan biasanya melaksanakan tradisi Yimelu dengan membagikan paket sembako kepada masyarakat yang layak menerima.

Tradisi Yimelu saat ini sudah menjadi bagian dari kegiatan sosial, dimana Masyarakat mulai membentuk kelompok untuk mengumpulkan bahan yang nantinya akan dibagikan secara langsung saat penyambutan Ramadhan.

Selain Yimelu, ada juga tradisi Tonggeyamo yang digelar sebelum pelaksanaan Shalat Tarawih.

Tradisi Tonggeyamo ini dilaksanakan dengan berkumpul dan mendengarkan pengumuman sidang Isbat oleh pemerintah pusat dalam penentuan kepastian awal Ramadhan.***

Editor: Agung H. Dondo

Tags

Terkini

Terpopuler