Astaga! Hasut Putri Candrawathi, Kuat Maruf Pun Tak Tahu Pasti Soal Pelecehan

7 November 2022, 09:50 WIB
Astaga! Hasut Putri Candrawathi, Kuat Maruf Pun Tak Tahu Pasti Soal Pelecehan /Kolase foto tangkap layar YouTube Polri TV/

TERAS GORONTALO – Peran Kuat Maruf atas kematian Brigadir J menjadi sorotan public sejak awal.

Pasalnya Kuat Maruf yang berprofesi sebagai sopir pribadi Putri Candrawathi dinilai memiliki peran panting atas meninggalnya Brigadir J.

Kuat Maruf diyakini sosok yang berhasil menghasut Putri Candrawathi untuk melapor kepada Ferdy Sambo.

Mengutip dari Pemier Dakwaan Ferdy Sambo pada laman PN Jakarta Selatan, ternyata Kuat Maruf sendiri masih belum mengetahui secara pasti kejadian yang sebenarnya.

Baca Juga: Terungkap! Kekuatan Saitama Diketahui Semua Orang Karena Hal Ini, Berpotensi Naik Rank?

“Ibu harus lapor bapak, biar dirumah ini tidak ada duri dalam rumah tangga ibu,” kata Kuat Maruf seperti yang tertera dalam dakwaan Ferdy Sambo.

Berikut kronologis kejadian sebelum Brigadir J tewas menurut surat dakwaan Ferdy Sambo:

Pada awalnya hari Kamis tanggal 7 Juli 2022 sekira sore hari terjadi suatu peristiwa di rumah Ferdy Sambo yang beralamat di Perum Cempaka Residence Blok C III Jalan Cempaka Kelurahan Banyu Rojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, telah terjadi keributan antara Brigadir J dan Kuat Maruf.

Selanjutnya sekitar pukul 19.30 Wib, Putri Candrawathi menelepon Bharada E yang saat itu sedang berada di Mesjid Alun-alun Kota Magelang.

Putri Candrawathi meminta agar Bharada E dan Bripka RR kembali ke rumah Magelang. 

Sesampainya di rumah, Bharada E dan Bripka RR mendengar ada keributan namun tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi di rumah.

Baca Juga: One Piece Chapter 1066: Misi Gagal Doflamingo Kabur Dari Impel Down, Kurohige Tertawa Puas Karena Ini

Kemudian Bharada E dan Bripka RR masuk ke kamar Putri Candrawathi yang sedang tiduran dengan berselimut di atas Kasur.

 “Ada apa bu….” tanya Bripka RR kepada Putri Candrawathi.

 “Yosua dimana....”, tanya PC kepada Bripka RR.

Putri Candrawathi kemudian meminta Bripka RR untuk memanggil Brigadir J.

Saat itu Bripka RR tidak langsung memanggil Brigadir J namun turun ke lantai satu untuk terlebih dahulu mengambil senjata api HS Nomor seri H233001 milik Brigadir J.

Bripka RR juga mengambil senjata laras Panjang jenis Steyr Aug, Kal. 223, nomor pabrik 14USA247 yang berada di kamar tidur Brigadir J.

Kedua senjata tersebut kemudian diamankan di kamar Tribrata Putra Sambo.

kemudian Bripka RR turun lagi ke lantai satu untuk menghampiri Brigadir J yang berada di depan rumah.

“Ada apaan Yos....” tanya Bripka RR kepada Brigadir J.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber : Ingin Hutang Cepat Lunas? Segera Amalkan Wirid Ini

“Enggak tau bang, kenapa Kuat marah sama saya…” jawab Brigadir J.

Bripka RR kemudian mengatakan kepada Brigadir J bahwa Putri Candrawathi ingin bertemu dengannya.

Namun saat iru Brigadir J menolak untuk menemui Putri Candrawathi.

Brigadir J akhirnya bersedia menemui Putri Candrawathi yang berada di kamarnya itu.

Brigadir J kemudian masuk ke kamar Putri Candrawathi dengan posisi duduk di lantai sementara PC duduk di atas Kasur.

Bripka RR kemudian meninggalkan mereka berdua di dalam kamar.

Setelah 15 menit, Brigadir J keluar dari kamar Putri Candrawathi, kemudian Kuat Maruf mendesak PC untuk melapor kepada Ferdy Sambo.

“Ibu harus lapor bapak, biar dirumah ini tidak ada duri dalam rumah tangga ibu”, kata Kuat Maruf kepada Putri Candrawathi.

meskipun saat itu saksi Kuat Maruf masih belum mengetahui secara pasti kejadian yang sebenarnya.

Itulah hasutan Kuat Maruf kepada Putri Candrawathi versi surat dakwaan.***

Editor: Viko Karinda

Sumber: PN Jaksel

Tags

Terkini

Terpopuler