Meidi Pontoh vs Ranting PDIP Bolmut, Siapa yang "Sakti" Rumambi Pilih Bungkam, DPD Gelar Rapat Internal?

29 Februari 2024, 19:34 WIB
Meidi Pontoh vs Ranting PDIP Bolmut, Siapa yang /

TERAS GORONTALO --  Postingan Caleg PDIP asal Bolmut, Meidi Pontoh, soal postingannya yang dibagikan Pabowo dan emot 2 jari di Facebook, kini berbuntut panjang.

Terbaru, mengomel DPC PDIP Bolmut, telah resmi menyurat ke DPD Sulut, untuk menindak tegas Meidi Pontoh, gegara postingannya menuai kontroversial tersebut.

Terinformasi, pada Rabu 28 Februari 2024 malam, mengomel PDIP Bolmut, telah memasukan surat tersebut ke DPD Sulut.

“Sudah masuk suratnya, karena saya yang bawa dan diterima langsung oleh pihak sekretariat DPD PDIP Sulut,” ujar Stenli Arusi, Ranting PDIP Desa Jambusarang, Kecamatan Bolangitang Barat.

Dia berharap, agar surat tersebut dapat langsung ditindaklanjuti oleh DPD PDIP Sulut, karena telah membuat gaduh internal partai juga para lawan Ganjar-Mahfud.

“Ada beberapa poin yang kami usulkan agar yang bersangkutan (Meidi Pontoh, red), dapat ditindak tegas,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dirangkum, usai surat dari Ranting PDIP Bolmut, masuk ke DPD Sulut, para elit partai langsung menggelar rapat internal.

“Ini sedang dirapatkan oleh para petinggi, karena sudah membuat kegaduhan di arus bawah kader PDIP,” ujar sumber resmi di PDIP Sulut, yang meminta namanya tak dipublish, kepada Teras Gorontalo, Kami 29 Februari 2024.

Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP Sulut, Reza Rumambi, ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp, memilih bungkam.

Ketika ditelepon tidak diangkat dan begitu juga secara pesan singkat tidak dibalas.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPC PDIP Bolmut, Bidang Organisasi, Eddy Pontoh menyebut, dalam memproses persoalan internal, tetap merujuk pada partai AD-ART (Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga).

"Partai ADART yang kami ke depankan. Dan setiap kader di mata organisasi itu semua sama," ujar Pontoh, belum lama ini.

Lain halnya dengan Eddy Pontoh. Ketua DPC PDIP Bolmut, Amin Lasena mengaku, tidak mengetahui gerakan yang dilakukan anak omelan tersebut.

“Siapa yang memasukan, masa saya Ketua DPC PDIP tidak tahu,” ujar Amin Lasena.

Seharusnya, kata Lasena, mengomel merupakan pengurus partai tingkat desa, surat tersebut dilakukan secara berjenjang.

Mulai dari PAC, diteruskan ke DPC dan tembusan DPD. “Ini, PAC tidak tahu menahu, tiba-tiba mengomel sudah menyurat ke DPD. Jadi, saya sebagai Ketua DPC, no komen soal itu,” dia.

Terpisah, Meidi Pontoh belum lama ini, memberi klarifikasi soal postingannya di media sosial Facebook, yang memuat " "Pabowo somenang, nomor 2 (emot jari) tgl motungu lantik Bowo pePapa ini.no 2 (emot jari) Menang".

Menurut Meidi Pontoh, kala itu, dia bersama anak bungsunya bernama Bowo, sedang menonton televisi.

Kemudian, anak bungsunya tersebut, langsung dengan spontan menjawab kalau pasangan salah satu capres Prabowo-Gibran sudah menang pada hasil hitung cepat yang disiarkan di televisi.

"Bowo langsung gara pakita paBowo somenang no2 tgl motungu Bowo pepapa menang (Bowo (anak bungsu, red bercanda ke saya PaBowo sudah menang nomor 2, tinggal menunggu saya menang). Jadi, artinya postingan yang berarti bagi anak saya Bowo. Pribadinya mengatakan bahwa nomor 2 itu sudah menang tinggal motungu pabowo pe papa,bertepatan no urut saya 2 juga,” ujar Meidi Pontoh, kepada Teras Gorontalo Minggu, 25 Februari 2024. 

Dirinya mengaku, ada oknum tertentu yang sengaja menggiring postingan Facebook itu miliknya.

"Saya tahu juga ada oknum yang ingin menyebarkan berita ini (postingan). Pada dasarnya, saya ingin memberarkan partai yang saya naungi saat ini (PDIP)," ujarnya. ***

 

Editor: Budyanto Hamjah

Sumber: Teras Gorontalo

Tags

Terkini

Terpopuler