Mengejutkan, Bharada E AKhirnya Mengaku Tak Ada Aksi Baku Tembak, Proyektil Hanya Rekayasa

- 8 Agustus 2022, 12:03 WIB
Bharada E akhirnya mengakui kronologi sebenarnya baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Bharada E akhirnya mengakui kronologi sebenarnya baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo. /Kolase Antara dan Twitter Kamarudin Simanjuntak./

TERAS GORONTALO - Kasus tewasnya Brigadir J semakin menemui titik terang, Bharada E melalui kuasa hukumnya, akan mengajikan justice collaborator dan meminta perlindungan di LPSK.

Tim kuasa hukum Bharada E semakin  lantang menyuarahkan jika ada dugaan rekayasa dalam kasus tewasnya Brigadir J.

Bharada E tak lagi tinggal diam, akhir-akhir ini ia kerap memberi pengakuan yang sontak mengejutkan publik.

Melaui kuasa hukumnya, Bharada E memberi pengakuan mengajutkan publik.

Kuasa hukum Bharada E mengungkap jika ada pengakuan terbaru dari Bharada E terkait insiden tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Baca Juga: Inilah Sosok Brigadir RR atau Ricky Rizal Tersangka Baru Kasus Brigadir J, Ternyata Bukan Ajudan Ferdy Sambo

Bharada E menyatakan tidak ada peristiwa baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.

"Kalau informasi tidak ada baku tembak. Pengakuan dia tidak ada baku tembak," ujar Burhanuddin dikutip Teras Gorontalo pada laman PMJ News Senin 8 Agustus 2022.

Burhanuddin mengatakan jika bekas proyektil yang berada di TKP hanya alibi saja.

Bharada E mangaku jika pistol miliknya sengaka ditembakkan ke dinding.

Hal itu untuk menciptakan kesan agar terjadinya aksi baku tembak.

Baca Juga: TERBONGKAR, Bharada E Akui Kronologi Selama Ini Rekayasa ? Deolipa: Klien Curhat Fakta Sebenarnya

"Yang itupun adapun proyektil atau apa yang di lokasi katanya alibi. Menembak itu dinding arah-arah itunya," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Burhanuddin juga membenarkan soal senjata yang digunakan Bharada E. Merurut dia, Bharada E memang sering menggunakan senjata Glock 17.

Kuasa hukum Bharada E lainnya, Deolipa Yumara menjelaskan Bharada E mengakui bahwa cerita yang disampaikan kepada masyarakat sejauh ini hanya skenario.

"Kronologi kejadian itu yang disampaikan ke publik itu kronologi kejadian yang direkayasa. Artinya, secara kasar atau secara jelaspun itu dibikinkan skenario untuk diperbuat seolah-olah ada kejadian bela paksa," ujar Deolipa kepada wartawan.

"Yang mana Bharada E dilakukan bela paksa terhadap upaya penyerangan oleh korban si Yosua," tambahnya.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x