Akhirnya Terungkap Putri Candrawathi Gunakan Isu Pelecehan Demi Bebaskan Om Kuat? Ferdy Sambo Ternyata...

- 7 September 2022, 05:57 WIB
Disebutkan, bahwa Om Kuat alias Kuat Ma'ruf melihat Yoshua menangis di tengah suasana tegang dan ganjil di Magelang.
Disebutkan, bahwa Om Kuat alias Kuat Ma'ruf melihat Yoshua menangis di tengah suasana tegang dan ganjil di Magelang. /kolase foto Pikiran Rakyat/

TERAS GORONTALO - Putri Candrawathi tetap ngotot dengan pernyataannya dilecehkan oleh Brigadir J.

Sementara isu perselingkuhan Putri Candrawathi dan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf dibocorkan Bharada E.

Dalam isi BAP Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mengaku diperkosa dan dibanting oleh Brigadir J.

Diketahui saat kejadian di Malang, Om Kuat alias Kuat Ma'ruf kepergok masuk ke kamar istri Ferdy Sambo.

Hal itu sesuai dengan keterangan Susi ART keluarga yang mendengar suara rintihan Putri Candrawathi.

Sesaat kemudian Kuat Ma'ruf keluar kamar dengan keadaan emosi.

Tak sedikit yang menyebut, Putri Candrawati mencari keringanan hukum lewat dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Brigadir J.

Lantas, benarkan pelecehan seksual bisa jadi 'senjata' untuk membebaskan Om Kuat dari jeratan hukum?

Bharada E menduga jika ada sesuatu yang tak biasa dari Om Kuat dan Putri Candrawathi saat di Magelang.
Bharada E menduga jika ada sesuatu yang tak biasa dari Om Kuat dan Putri Candrawathi saat di Magelang.

Sebagaimana diketahui, Polri telah menggugurkan laporan polisi terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.

Namun, yang mengejutkan Komnas HAM menghidupkan kembali soal pelecehan seksual yang diduga dialami oleh Putri Candrawathi yang berujung pembunuhan terhadap Brigadir J.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengomentari tindakan Komnas HAM yang membuka kembali kasus pelecehan seksual Putri Candrawathi.

Sugen Teguh Santoso heran dengan Komnas HAM yang masih mempersoalkan kasus pelecehan seksual Putri Candrawathi oleh Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Padahal, kata Sugeng, laporan Putri Candrawathi tersebut sudah ditutup dan tidak memiliki bukti.

Selain itu, saat rekonstruksi di Magelang, Sugeng mengatakan tidak ditemukan sentuhan fisik atau tanda-tanda pelecehan oleh Brigadir J pada Putri Candrawathi.

Malahan ternyata Om Kuat alias Kuat Ma'ruf yang melakukan kontak fisik.

Pasalnya Kuat Ma'ruf diketahui sempat menggendong Putri Candrawathi.

"Kalau ibu Putri ngomong dilecehkan, ya okelah. Tapi pegangan kita rekonstruksi, yang dilihat di depan mata dan tidak terjadi sentuhan. Kok Komnas HAM bilang ada pelecehan?" kata Sugeng.

Namun Sugeng mengatakan meskipun nantinya laporan Putri Candrawathi didalami dan dijadikan 'senjata', Ferdy Sambo tidak akan bebas.

Melainkan mendapatkan justification social atau pembelaan dan kemungkinan mendapatkan keringanan hukuman.

"Bebas tidak tetapi mendapatkan keringanan bisa jadi, dengan mempertimbangkan nilai-nilai sosial," kata Sugeng, dikutip dari kanal YouTube Uya Kuya.

Komnas HAM Sebut Ada Dugaan Pelecehan Seksual

Komnas HAM hidupkan kembali kasus pelecehan seksual yang laporannya sudah dicabut pihak Polri.

Sebagaimana diketahui, Putri Candrawathi membuat laporan polisi terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J.

Mengingat pihak kepolisian telah mencabut dua laporan, termasuk laporan soal pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Komnas HAM telah mengumumkan kesimpulan terhadap kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dilakukan oleh Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Kesimpulan diunggah di akun Youtube Komnas HAM RI berjudul 'Penyerahan Hasil Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Penembakan Brigadir J kepada Kepolisian RI' pada Kamis, 1 September 2022.

Dalam salah satu kesimpulannya Komnas HAM mengatakan telah ada pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Komnas HAM juga telah mengakhiri penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J dan menyerahkan temuannya kepada pihak kepolisian.

Komnas HAM menduga kuat bahwa ada pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi, sebelum peristiwa pembunuhan terjadi.

Hal ini merupakan salah satu poin temuan komnas HAM dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo, beberapa waktu lalu.

"Terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Saudari PC (Putri Candrawathi) di Magelang, tanggal 7 Juli 2022," kata komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, dalam jumpa pers di kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 1 September 2022, dikutip dari Youtube Komnas HAM RI.

Beka juga menyebut, dugaan adanya kekerasan seksual itu yang jadi latar pembunuhan Brigadir J.

"Berdasarkan temuan faktual disampaikan terjadi pembunuhan yang merupakan extrajudicial killing, yang memiliki latar belakang adanya dugaan kekerasan seksual (di Magelang)," lanjutnya.

Komnas Perempuan Ngotot Minta Polri Usut Pelecehan Seksual

Komisi Nasional (Komnas) Perempuan ngotot minta Polri untuk tetap mengusut dugaan pemerkosaan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Komnas Perempuan mengungkap hasil temuannya terkait dugaan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mengalami tindak kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

"Bentuknya perkosaan pada 7 Juli 2022 sore. Saat P sedang tidur dan karena kondisinya sakit," ujar Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah di Jakarta, Minggu 4 September 2022, dikutip dari PMJNews.

Atas dasar itu, lanjut Siti, Komnas Perempuan meminta Timsus Polri melakukan pendalaman terhadap perkara yang pelakunya sudah tewas, di tangan Ferdy Sambo dan anak buahnya.

"Pengumpulan bukti lain menjadi kewenangan kepolisian. Karena itu, kami merekomendasikan petunjuk awal ini didalami," ucapnya.

Menurut Siti, dugaan pemerkosaan yang dialami Putri berdasarkan keterangan asisten rumah tangga (ART), yakni Susi dan Kuat Ma’ruf yang turut dijadikan tersangka. Keterangan tersebut cocok dengan pengakuan Putri dan juga Vera, kekasih almarhum Brigadir J.

"Petunjuk awal dari keterangan P dan S, kesesuaian dengan keterangan K dan V. Juga hasil asesmen psikologis dari Tim Psikologi Klinis yang mendapati korban depresi," terangnya

Saksi Susi, lanjut Siti, menemukan Putri di depan pintu kamar mandi dalam kondisi tak sadarkan diri. Sedangkan, dua ajudannya sedang pergi ke sekolah anak-anak Ferdy Sambo.

“(PC) Ditemukan S di depan pintu kamar mandi tidak sadarkan diri. Juga dua ajudan lain sedang ke sekolah anak-anaknya," jelasnya.

Kendati begitu, Siti enggan membeberkan adanya bukti lain dar tindakan pemerkosaan yang dituduhkan kepada Brigadir J.

Misalnya hasil visum atau pemeriksaan medis lain yang menguatkan dugaan Putri mengalami peristiwa pahit itu. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: PMJNews Youtube Uya Kuya Youtube Komnas HAM RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x