Media Jepang Klaim Popularitas Drama Squid Game Karena Manipulasi

25 Oktober 2021, 21:40 WIB
Ilustrasi Squid Game. //Instagram/@netflix

TERAS GORONTALO - Squid Game dari Netflix terus mencetak rekor baru dengan angka penontonnya yang terus bertahan di peringkat atas walau sudah sebulan lebih sejak dirilis.

Kesuksesannya yang luar biasa dan mendunia tidak hanya mengundang respon positif namun juga negatif.

Media asal Jepang yaitu Modern Business telah merendahkan kesuksesan Squid Game dan membagikan publikasi “3 Alasan Mengapa Orang Sebenarnya Tidak Kecanduan dengan Squid Game".

Baca Juga: Tayang 27 November, Drama One Ordinary Day Rilis Teaser

Ini seperti dilansir terasgorontalo.com dari Instagram @kworld_id, pada Senin, 25 Oktober 2021.

Penulis publikasi ini, Naoko Yamamoto mulai membuat klaim bahwa meskipun jumlah penayangannya tinggi di Jepang, serial tersebut tidak mendapatkan respon yang baik dari penonton.

Semua artikel yang menyebutkan Squid Game tampaknya menghasilkan kurang dari 100 komentar.

Baca Juga: Kim Seon Ho Puncaki Voting Aktor Terpopuler di AAA 2021

Yang menurut Naoko Yamamoto merupakan indikasi tingkat minat yang dimiliki orang-orang.

Dia melanjutkan bahwa seluruh industri hiburan Jepang tidak tertarik dengan produksi megahit Korea itu karena produksi genre game kematian, seperti Squid Game telah dilakukan sebelumnya di Jepang.

Penulis Modern Business mencantumkan "Kaiji" dan "Battle Royale" sebagai dua produksi Jepang yang memiliki premis serupa dengan Squid Game, namun tidak mendapat respon positif dari publik global.

Baca Juga: Dikabarkan Segera Manikah, Son Yejin dan Hyun Bin Dapat Dukungan Netizen

Selain itu, Naoko Yamamoto membagikan pemikirannya tentang kesuksesan serial ini, dengan menyatakan bahwa peringkat dapat dimanipulasi.

Dia melanjutkan dengan menyatakan bahwa Korea Selatan memiliki kemampuan untuk memanipulasi grafik.

Seperti yang mereka lakukan dengan K-Pop. Menyusul rilisan publikasi tersebut, netizen Korea mengkritik klaim Naoko Yamamoto, berkomentar bahwa dia menulisnya karena faktor kecemburuan.***

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Sumber: Instagram @kworld_id

Tags

Terkini

Terpopuler