Secuil Ajaran Yesus dalam Squid Game, Berkorban untuk Sesama Manusia

16 Juni 2022, 13:56 WIB
Secuil Ajaran Yesus dalam Squid Game, Berkorban untuk Sesama Manusia /

TERAS GORONTALO - Squid Game season 2 diperkirakan bakal lebih gelap dan mengerikan ketimbang Squid Game season pertama.

Baik kisah dan tokoh Squid Game season 2 sama-sama seram dan berdarah.

Ada tokoh boneka di Squid Game season 2 yang diperkirakan lebih kejam dari boneka serupa.

Namun ternyata Squid Game tak melulu negatif.

Seperti segala sesuatu di dunia, ada positif dan negatif, begitu pula Squid Game punya nilai yang positif.

Baca Juga: TERUNGKAP! Sudah 7280 Korban Jiwa Permainan Squid Game Sejak 2006

Meski mungkin hanya secuil.

Pertaruhan nyawa dalam Squid Game punya elemen drama yang tak seluruhnya keji.

Ada pula nilai nilai ketulusan di dalamnya.

Nilai-nilai itu ajaibnya selaras dengan ajaran Yesus Kristus.

Dilansir TerasGorontalo.com dari Akun YouTube Gabe Poirot mengungkap, dalam Squid Game ada adegan pengorbanan seorang sahabat terhadap sahabat yang lain.

Ia rela mati demi sahabatnya.

Seperti itulah Yesus Kristus.

Dia Allah yang tak berdosa, datang menjadi manusia.

Karena cintanya pada manusia ia rela mati menyelamatkan manusia.

Itulah cinta yang tak bersyarat.

Saat kita dalam gundah, yakinlah ada Yesus yang tak akan membiarkan kita.

Cinta Yesus sudah terlihat saat ia rela mati untuk menebus dosa manusia.

Film Squid Game Season 2 Segera Dirilis

Warga dunia sudah menanti nanti kemunculan Squid Game season 2.

Squid Game berkisah tentang sebuah permainan maut di mana para pemain harus menyelesaikan permainan jika ingin bertahan hidup.

Pemain yang berhasil menyelesaikan permainan akan mendapat uang senilai 45,6 miliar won, dan pastinya bisa melanjutkan hidupnya.

Para pemain ini berasal dari latar belakang yang berbeda, tapi mereka punya satu kesamaan, yakni sama-sama membutuhkan uang.

Mereka yang tengah kesusahan tergiur dengan hadiah uang yang ditawarkan.

Tanpa pikir panjang, mereka ikut permainan yang sejatinya adalah permainan anak-anak.

Para pemain tidak mengira bahwa permainan tersebut mempertaruhkan nyawa, bukan permainan yang menyenangkan seperti lazimnya permainan anak-anak.

Ternyata kisah Squid Game season 2 memiliki segi segi menarik jika dibahas dari sudut pandang kekristenan.

Dilansir TerasGorontalo.com dari YouTube Sinners Channel mengupas tuntas masalah ini.

Film Squid Game merupakan kritik sosial terhadap isu isu terkini masyarakat global.

Isu pertama adalah masalah gender. Yang disorot adalah bagaimana wanita kerap kali dieksploitasi dan dipakai hanya untuk bersenang senang lantas dibuang.

Film itu juga mengulas mengenai perbedaan kelas.

Dan yang paling serius adalah dampak buruk kapitalisme.

Para VIP sekaligus penyelenggara Squid Game mengabaikan kemanusiaan karena hegemoni kapitalisme.

Mereka tidak mencintai manusia karena itu tidak punya belas kasih.

Yang tertangkap melanggar maka nyawa taruhannya.

Tujuan utama adalah uang dan kebahagiaan. Di Alkitab disebut Tuhan memberi mandat bagi manusia untuk mengelola alam.

Baca Juga: Squid Game Season 2 Ungkap Awal Il Nam Bangun Dinasti Game

Kapitalisme memungkinkan manusia mengembangkan bakat ekonomis.

Dengan demikian, cari kekayaan tidak salah. Kapitalisme juga punya hal positif.

Namun pengejaran terhadap kekayaan yang dimotivasi keserakahan mendatangkan petaka.

Karena akar dosa adalah cinta uang. Dengan demikian, jika motivasi menjadi kaya adalah untuk membebaskan kapital tangan orang orang yang menyalahgunakannya, itu adalah untuk membesarkan kerajaan Allah.

Sebaliknya jika motivasi jadi kaya adalah untuk memuaskan keserakahan, maka itu adalah salah.

Kemudian tujuan hidup manusia bukanlah kebahagian. Tapi memuliakan Tuhan.***

 

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: YouTube Sinners Channel YouTube Gabe Poirot

Tags

Terkini

Terpopuler