TERAS GORONTALO – Diketahui kerajaan kuno dalam seri One Piece masih belum terungkap semua kebenaran yang sebenarnya terjadi.
Kisah tragis yang melatarbelakangi pembantaian kerajaan kuno di One Piece, yaitu ketika 20 negara beraliansi menghancurkan kerajaan kuno.
Sampai saat ini dalam One Piece pembataian kerajaan kuno tersebut masih menjadi salah satu misteri yang menarik tentunya untuk kita gali informasinya.
Mungkin pertanyaan yang masih terngiang sampai saat ini apa sebenarnya yang memicu penyerangan terhadap kerajaan kuno di One Piece itu.
Baca Juga: Benarkan Sosok Ini Pemilik Topi Jerami Sebelum Roger? Pemimpin Kerajaan Kuno
Penyerangan 20 negara tersebut menjadi satu sejarah yang penting di dunia One Piece dan menyimpan rahasia terbesar
Karena hingga kini pun Pemerintah Dunia melarang keras siapapun yang membicarakan hal tersebut.
Menurut sejarah kerajaan kuno di One Piece merupakan awal dari kehidupan dimulai, aliansi 20 kerajaan tersebut membentuk organisasi yang saat ini dikenal sebagai World Goverment.
Pada One Piece chapter 1068 sedikit demi sedikit miesteri mengenai kerajaan kuno mulai terungkap meskipun masi sangat minim penjelasan.
Jika kita mundur lagi dalam One Piece chapter 1065 satu informasi berharga mengenai kerajaan kuno yaitu sebuah kerajaan dengan teknologi yang sangat maju bahkan melampaui zaman ini.
Jika sebelumnya penggemar One Piece mengetahui bahwa pulau Egghead merupakan pulau 500 tahun di masa mendatang karena kecangihan teknologinya.
Namun dalam One Piece chapter terbaru hal tersebut dibanta dengan penjelasan Vegapunk dimana teknologi di pulau Egghead adalah tiruan dari teknologi yang ada di kerajaan kuno.
Dari fakta di chapter One Piece itu kita mengetahui bahwa kerajaan kuno tersebut merupakan kerajaan dengan teknologi yang sangat maju, canggih serta modern.
Baca Juga: Luffy Berhasil Selamatkan Vegapunk, Robin Menjelajahi Kerajaan Kuno
Dengan kata lain orang-orang yang hidup di jaman itu memanfaatkan teknologi untuk menjadi sumber kehidupan mereka.
Pastinya jika kita mengacu pada One Piece chapter 1065 itu kerajaan kuno merupakan kerajaan dengan peradaban yang sangat maju dibandingkan kerajaan lain kala itu.
Setelah mengetahui kecangihan teknologi di kerajaan kuno kemudian yang menjadi pertanyaan bagaimana mereka mampu menciptakan teknologi tersebut?
Namun satu hal yang pasti mereka telah memiliki sumber energy yang besar dalam menyuplai setiap alat cangih yang mereka miliki saat itu.
Baca Juga: Kebangkitan Ohara dan Kerajaan Kuno, Dragon Bersama Vegapunk Rencanakan Balas Dendam Untuk WG
Dari segi sumber energy sepertinya kerajaan kuno memiliki sumber energy yang tidak terbatas hal tersebut membuat kerajaan ini mampu memiliki teknologi yang cangih dan modern.
Hal yang menarik dari sumber energy milik kerajaan kuno bahkan membuat Vegapunk sosok yang jenius ini kebingungan dari mana sumber daya abadi milik mereka.
Dalam One Piece chapter 1068 berbicara mengenai sumber energy Vegapunk memiliki impian membagikan energy tersebut secara gratis kepada semua orang.
Dengan demikian tidak ada lagi peperangan di dunia One Piece yang akan terjadi karena memperebutkan energy tersebut.
Sepertinya hal inilah yang menjadi kunci atau klu dari Eichiiro Oda yaitu Sumber Energi sebagai pemicu 20 kerajaan menyerang kerajaan kuno karena menginginkan energy yang mereka miliki.
Dengan kata lain ketika mereka memiliki sumber energy abadi tersebut maka mereka akan menjadi penguasa dunia One Piece.
Karena dengan mereka menguasai sumber energy atau sumber daya yang ada artinya mereka juga mengendalikan semua orang.
Dan sepertinya inilah yang menjadi alasan Pemerintah Dunia berkuasa saat ini serta yang menjadi pemicu perang yang menghancurkan kerajaan kuno.
Dalam One Piece chapter 1068 Vegapunk mengungkapnkan bahwa dia masih bisa merasakan energy yang ada di alam.
Bisa saja teknologi cangih yang dimiliki kerajaan kuno mampu merubah energy alam menjadi sumber energy abadi.
Di sisi lain Pemerintah Dunia mengincar nyawa Vegapunk karena mereka tidak ingin impian Vegapunk menemukan cara menciptakan sumber energy abadi karena Pemerintah Dunia tak ingin kehilangan kontrol energy ini.***