Begitu Enteng, Shanks Gunakan Teknik Sederhana Kamusari, Ternyata Ada Yang Salah Dari Strategi Kapten Kid

27 Maret 2023, 07:00 WIB
Begitu Enteng, Shanks Gunakan Teknik Sederhana Kamusari, Ternyata Ada Yang Salah Dari Strategi Kapten Kid /Tangkapan layar Youtube Anime Haki/

 

TERAS GORONTALO - Kapten Kid akhirnya menemui ajalnya di Pulau Elbaf saat melawan kelompok Akagami no Shanks. 

Kekalahan Kid di Elbaf ini dicurigai karena beberapa kesalahan kecil saat melawan armada Shanks. 

Dari kesalahan kecil inilah yang membuat Kid dan para krunya mengalami kekalahan telak saat di Elbaf. 

Baca Juga: 'Selamatkan Kakek Nekat di Beehive', Pesan Menyentuh Shanks Pada Buggy agar Selamatkan Garp di One Piece 1080

Kesalahan Kid ini diyakini tidak dipersiapkannya sesaat sebelum melawan Akagami no Shanks. 

Kesalahan Kid yang pertama yakni tidak memiliki aliansi sejak awal. 

Meskipun Kid sudah kalah jumlah dengan sejak awal, dirinya tetap nekad melawan kelompok Shanks.

Baca Juga: Tewaskan Kid dengan Teknik Kamusari, Shanks Berhasil Menguraikan Misteri Poneglyph Terakhir di One Piece 1080

Kesalahan Kid selanjutnya, dirinya mengarahkan meriam ke rumah para raksasa hingga memancing kemarahan Dorry dan Brogy. 

Kid juga mengincar kapal-kapal sekutu Shanks tanpa menyangka sebelumnya Shanks akan bisa melihat masa depan dari aksinya. 

Atau bisa dibilang, Kid tidak mempersiapkan rencana yang matang tanpa memperhitungkan serangan Shanks. Mungkin saja jika ini direncanakan sebelumnya, Kid dipastikan akan bertahan lama. 

Shanks Kalahkan Kid Dengan Sangat Mudah

Sebenarnya sejak awal Shanks terlihat sangat santai namun namun tetap waspada akan serangan kapten Kid. 

Bahkan aliansi dan juga kru Akagami tidak diizinkan Shanks untuk melawan Kid. 

Yang ada semua kapal Shanks perintahkan untuk disingkirkan agar Kid tidak menyerangnya. 

Dari sini terlihat bahwa Shanks begitu melindungi orang-orang yang dekat dengannya. 

Namun situasi semakin mencekam saat Kid menggunakan senjata pemusnah massalnya yang dia gunakan saat melawan Big Mom. 

Sepersekian detik sebelum Kid menembak, Shanks melihat pemandangan mengerikan lewat Kenbunshoku Haki tingkat tingginya, yang mana Kid menghancurkan kapal kapal dengan brutal. 

Sontak dari sini, Shanks marah dan langsung menghajar Kid dan Killer hanya dengan satu kali serangan saja. 

Meski memiliki armada yang lemah, tetapi cukup diakui kekuatan Shanks memang sangat mengerikan. 

Kid saja mampu dikalahkan hanya dengan saru kali serangan atau bisa dibilang Kid dikalahkan dengan sangat mudah oleh Shanks di Pulau Elbaf. 

Kapten Kid dan juga anggota kelompoknya dikalahkan dengan teknik Kamusari yang dikeluarkan oleh Shanks. 

Teknik Kamusari atau Divine Departure ini akhirnya kembali diperlihatkan pada One Piece Chapter 1079. 

Dengan entengnya, Shanks menggunakan teknik Kamusari untuk mengalahkan kapten Kid hanya dengan satu serangan saja. 

Efeknya, kid dan juga kelompoknya akhirnya menyerah dan terpaksa harus memberikan salinan Road Poneglyph yang dimiliki oleh mereka kepada Shanks. 

Ada berbagai teknik kuat dalam berpedang, salah satunya adalah teknik Kamusari. 

Setelah diperlihatkan oleh Gol D. Roger tentang seberapa dahsyat teknik berpedang ini yang mampu menghempaskan Kozuki Oden, kini giliran Shanks yang membuktikan kehebatan teknik ini. 

Salah satu aspek unik dari teknik Kamusari ini yaitu, pengerahan Haoshoku Haki.

Baca Juga: Oda Munculkan Karakter Baru One Piece, Pengguna Kekuatan Dewa Nika Selain Luffy, Ternyata Kerabat Im Sama?

Terlihat sebelumnya saat Gol D. Roger menebas Kozuki Oden, terlihat efek petir dalam setiap serangannya. 

Lalu saat Shanks menggunakan teknik Kamusari ini, ada sejumlah orang terlihat pingsan dengan mulut berbusa, seolah mengindikasikan ini adalah efek Haoshoku Haki. 

Penggunaan teknik gerakan dasar Kamusari ini juga tampaknya sangatlah sederhana.

Hal ini dilihat saat Shanks mampu mengalahkan Kid dengan sangat mudah menggunakan teknik Kamusari tersebut.***

Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat hiburan semata, tanpa bermaksud mengubah cerita aslinya yang dikarang oleh Eiichiro Oda

Editor: Agung H. Dondo

Tags

Terkini

Terpopuler