One Piece: Eiichiro Oda Ungkap Hito Hito no Mi adalah Musuh Alami Buah Iblis Im Sama, Pernah Kalah di Era...

5 Juni 2023, 17:27 WIB
One Piece: Eiichiro Oda Ungkap Hito Hito no Mi adalah Musuh Alami Buah Iblis Im Sama, Pernah Kalah di Era... /

TERAS GORONTALO - Eiichiro Oda akhirnya memberi petunjuk manga One Piece terkait buah iblis Im Sama yang ternyata memang musuh alami dari Hito Hito no Mi model Nika.

Dalam penjelasan tersebut, Hito-Hito no Mi model Nika menjadi kelemahan dari buah iblis Im Sama asalkan waktu penggunaannya tepat.

Meski begitu buah iblis yang kini menjadi kekuatan Luffy tersebut ternyata pernah kalah dari Im Sama, yaitu pada masa 800 tahun lalu (menurut kalender One Piece).

Saat itu buah iblis Hito Hito no Mi dimiliki Joy Boy, Raja Acient Kingdom yang berkuasa pada era abad kekosongan.

Kini Eiichiro Oda akhirnya memperlihatkan kekuatan buah iblis milik Im Sama yang melepaskan kekuatan panah bayangan pada Nefertari Cobra di chapter 1085.

Eiichiro Oda Sukses Menipu Kita di One Piece 1086, Selama Ini Ternyata Im Sama Penjarakan Gol D Roger di...

Baca Juga: Eiichiro Oda Sukses Menipu Kita di One Piece 1086, Selama Ini Ternyata Im Sama Penjarakan Gol D Roger di...

Buah iblis Im Sama ini ternyata Mythical Zoan model Dark Seiryu yang memungkinkan penggunanya berubah menjadi monster.

Dalam bocoran yang Oda berikan, ternyata buah iblis Mythical Zoan model Dark Seiryu milik Im Sama berada ditinggkatan legendaris namun lemah terhadap Hito Hito no Mi Model Nika.

Namun kenapa Joy Boy kalah?

Kekalahan Joy Boy menghadapi Im Sama ternyata dipicu oleh 2 faktor dan salah satunya adalah terkait buah iblis.

Faktor Pertama

Saat perang ke XII menghadapi Im Sama, ternyata Joy Boy sudah disarankan untuk tak terlibat dalam konfrontasi langsung dengan Im Sama, karena pada saat itu perang berlangsung pada malam hari.

Buah iblis milik Im Sama adalah jenis Dark yang memiliki sumber kekuatan dari bulan, itulah mengapa Im Sama disebut Moon God Xhark.

Sementara buah iblis Joy Boy memiliki sumber kekuatan dari matahari dan disebut Sun God Nika.

Perang dimalam hari tentu membuat Im Sama unggul karena kekuatannya menjadi berlipat ketika disinari bulan.

Dilain pihak, Joy Boy justru melemah dan tidak bisa memaksimalkan kekuatannya, mode Nika sang penguasa Acient Kingdom jadi tak berarti.

Faktor Kedua

Faktor lain yang membuat Joy Boy kalah adalah Pengkhianatan.

Sang raja dikhianati 20 raja kuno yang bermufakat untuk kudeta.

Baca Juga: One Piece: Akhirnya Luffy Genggam 2 Syarat Menjadi Raja Bajak Laut, Sosok Robin dan Vivi Jadi Penentu!

Awal mula Acient Kingdom berkuasa atas 27 kerajaan kecil di semesta One Piece.

Namun 20 kerajaan memilih beraliansi dan melawan sang penguasa, diantaranya adalah kerajaan Alabasta dan Dark Moon.

Hal ini juga mulai diungkap pada One Piece 1085 lalu, dimana terungkap bahwa Im Sama yang dulunya penguasa kerajaan Dark Moon, melakukan kudeta dan memimpin aliansi 20 kerajaan.

Selain Im Sama, ada pula Nefertari D Lily, peguasa kerajaan Alabasta yang menjadi bagian dari aliansi tersebut.

Meski Nefertari Cobra mengatakan bahwa pada akhirnya Ratu Lily memutuskan untuk mundur dari aliansi tersebut, namun mereka sempat menjadi bagian dari operasi kudeta tersebut.

Kedua faktor inilah yang membuat Joy Boy kalah pada era abad kekosongan dan aliansi 20 raja kuno ternyata berlangsung hingga era baru.

Aliansi tersebut kini dikenal dengan nama PEMERINTAH DUNIA.

Sekedar informasi, selain 20 raja tersebut, teryata masih ada 7 raja dari kerajaan Acient Kingdom yang tetap setia terhadap Joy Boy.

Salah satunya adalah raja Bonaris, penguasa ras raksasa yang menjadi orang terdekat Joy Boy.

Usai perang, Bonaris dan rakyatnya menetap disebuah pulau yang di era kini tidak berafiliasi dengan Pemerintah Dunia.

Pulau tersebut adalah ELBAF.

Eiichiro Oda Ungkap Kekuatan bak Dewa dari Monkey D Dragon di One Piece, Ternyata Ayah Monkey D Luffy adalah...

Baca Juga: Eiichiro Oda Ungkap Kekuatan bak Dewa dari Monkey D Dragon di One Piece, Ternyata Ayah Luffy adalah...

Disclaimer: Sebagian artikel ini adalah teori dan hiburan semata, tanpa ada maksud menambah mengurangi atau mengubah isi cerita One Piece karangan Eiichiro Oda.

***

Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler