TERAS GORONTALO - Dalam cerita One Piece kita diperlihatkan takdir misterius karajter Kuzan dan Sabo.
Sang mangaka One Piece yaknj Eiichiro Oda, seperti merubah takdirAdmiral Aokiji Kuzan dan Kaisar Api Sabo.
Lantas bagaimana Eiichiro Oda merubah takdir Kuzan dan Sabo?.
Berikut ulasan lengkap Teras Gorontalo dilansir dari Youtube Marge Anime tentang takdir Kuzan dan Sabo.
Konsep takdir berubah-ubah Kuzan dan Sabo pertama kali diperkenalkan dalam chapter 798.
Dalam chapter 1086, Gorosei menyebutkan bahwa Kaisar Api Sabo memiliki takdir yang sama seperti diungkap Trafargal D Law.
Hal ini membawa kita pada pertanyaan lebih dalam. Siapa sebenarnya yang mengatur takdir ini? Apa perannya dalam dunia One Piece?
Kuzan dan Sabo: Takdir yang Serupa
Kuzan, mantan Admiral, memiliki peran yang tidak pasti setelah bergabung dengan bajak laut Kurohige.
Sabo, Kaisar Api, juga memiliki peran yang berubah-ubah sebagai anggota Revolusioner. Keduanya memiliki inisial di nama mereka.
Kita tahu bahwa tokoh-tokoh dengan inisial "D." berhubungan dengan kehendak yang hilang.
Gorosei menyiratkan bahwa arti dari "D." telah hilang, dan para penyandang inisial ini harus membimbing dan memenuhi tujuan dari Kehendak yang hilang tersebut.
Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1090: Sosok Kuat Mendekat! Admiral Kizaru Bakal Menghadapi Sentomaru?
Kuzan: Peran di Masa Depan
Kuzan memiliki peran penting dalam cerita ini. Meskipun bergabung dengan bajak laut Kurohige, tindakannya tidak selalu sejalan dengan pandangan Kurohige.
Kuzan tetap setia pada prinsip keadilan dan menunjukkan kemampuan untuk memilih keadilan yang sesuai dengan situasi.
Tindakannya dalam menyelamatkan Niko Robin di Ohara dan bergabung dengan Kurohige menunjukkan bahwa dia masih mengikuti prinsip-prinsip yang diajarkan oleh mantan guru, Monkey D. Garp.
Sabo: Misteri di Balik Api
Sabo juga memiliki peran yang berubah-ubah. Sebagai anggota Revolusioner, dia memiliki hubungan erat dengan Revolusi dan tugasnya adalah memimpin pergerakan tersebut. Dia memiliki peran kunci dalam menyebarkan "api revolusi".***