TERAS GORONTALO - Belakangan dalam cerita One Piece terungkap bahwa Nefertari Lili memiliki hubungan dengan raja Pemerintah Dunia.
Nenek moyang Nefertari Lili juga sebagai satu-satunya di antara dua puluh raja asli di antara pendiri Pemerintah Dunia yang menolak menjadi Bangsawan Dunia.
Nefertari Lili adalah ratu Arabasta selama Abad Kekosongan berakhir dan sejarah diubah Pemrintah Dunia.
Baca Juga: One Piece 1093: Sosok yang Membantu Garp di Pulau Hachinosu Bukan Dragon, Melainkan...
Nama Nefertari Lili juga memiliki inisial D terungkap saat Reverie, saat itu Nefertari Cobra menemui Gorosei dan Im Sama yang berakhir tewasnya raja Alabasta tersebut.
Nenek moyang Nefertari Lili adalah orang paling awal yang tercatat memiliki seseorang dengan ini awal dalam seri One Piece.
Im Sama juga mencatat bahwa Nefertari Lili mempunyai peran dalam penyebaran Poneglyph ke seluruh dunia One Piece.
Baca Juga: One Piece: Selangkah Lagi Luffy Mencapai Impian sebagai Raja Bajak Laut
Menurut Im Sama, kelakukan nenek moyang Nefertari Lili yang membawa akibat buruk bagi Pemerintah Dunia.
Nasib nenek moyang Nefertari Lili akhirnya juga tidak diketahui, karena dia menghilang saat kembali ke Arabasta dari Mary Geoise, tanpa pernah mencapai tujuannya.
Nefertari Lili diduga salah satu karajter yang saat ini mengetahui Kehendak D yang misterius dalam serial One Piece.
Kehendak D dibawa tokoh terkemuka di dunia One Piece, "D" adalah istilah yang kini dihubungkan dengan Kerajaan Besar oleh Im Sama.
Orang yang menyatakan bahwa karakter yang memiliki Kehendak D merupakan musuh alami Pemerintah Dunia pada Abad Kekosongan.
Misteri di balik nama tersebut, serta "Kehendak D." yang terkait, yang dikatakan sebagai alasan di balik mengapa individu-individu ini begitu penting, belum disinggung oleh Oda.
Inisialnya sendiri diwariskan dari generasi ke generasi, seperti yang terlihat dalam kasus keluarga Monkey D Luffy.
Derta Gol D. Roger dan putranya, Portgas D. Ace. Tentu saja, Kehendak D. juga akan berperan dalam mengungkap rahasia Abad Kekosongan dan kebenaran di balik pembentukan Pemerintah Dunia.***