Operasi Bariatric Berhasil Turunkan Berat Badan Melly Goeslaw Hingga 25 Kilogram

- 18 Juli 2022, 20:11 WIB
Operasi Bariatric Berhasil Turunkan Berat Badan Melly Goeslaw Hingga 25 Kilogram.
Operasi Bariatric Berhasil Turunkan Berat Badan Melly Goeslaw Hingga 25 Kilogram. / Instagram/@melly_goeslaw/

TERAS GORONTALO – Sebuah kabar mengejutkan datang dari penyanyi papan atas tanah air, Melly Goeslaw lewat postingan video.

Kabar tersebut dibagikan oleh pelantun lagu 'Ada Apa Dengan Cinta' ini, lewat akun Instagram miliknya @melly_goeslaw.

Tampak dalam video tersebut, Melly Goeslaw tengah berada di ranjang rumah sakit, didampingi oleh sang suami, Anto Hoed.

“Bismillah, aku mau membagikan momen bahagiaku, salah satu langkah besar di hidupku, yang ternyata sangat menyenangkan,” tulis Melly Goeslaw.

“Aku melakukan ‘BARIATRIC’, teman-teman silahkan dibrowsing ya apa itu Bariatric,” tambahnya.

Baca Juga: Lucinta Luna Kapok, Akibat Joget TikTok Leher Ratu Keabadian Jadi Sobek

Melly Goeslaw juga menambahkan bahwa dirinya berjanji akan membagikan momen-momen saat melalui proses Bariatric ini.

Sebenarnya apa operasi Bariatric ini?

Apakah aman dan mengapa Melly Goeslaw memilih untuk melalukan operasi tersebut?

Melansir dari Mayo Clinic, operasi Bariatric merupakan suatu pembedahan yang dilakukan kepada seseorang, dalam rangka untuk menurunkan berat badan.

Umumnya prosedur operasi ini dilakukan kepada mereka yang menderita obesitas.

Baca Juga: Profil Rini S Bon Bon, Komedian Senior yang Meninggal Setelah Berhasil Berjuang Melawan Diabetes

Nah, obesitas ini sendiri atau kelebihan berat badan adalah satu masalah kesehatan serius, yang jika tidak segera dilakukan penanganan, akan meningkatkan resiko munculnya penyakit berbahaya, seperti jantung dan stroke.

Bagi penderita obesitas yang telah melakukan diet, olahraga rutin hingga mengonsumsi obat-obatan namun belum juga berhasil menurunkan berat badan, maka biasanya dokter akan menyarakan untuk melakukan metode operasi Bariatric ini.

Operasi Bariatric atau Bariatric Surgery ini diketahui dapat membantu kita dalam memangkas lemak yang ada di dalam tubuh.

Biasanya setelah menjalani operasi Bariatric ini, lemak dalam tubuh bisa berkurang 40 hingga 68 persen dalam jangka waktu 2 tahun pasca operasi.

Tujuan dilakukannya operasi Bariatric ini adalah untuk membatasi makanan yang ditampung oleh organ lambung, atau mengurangi penyerapan nutrisi di usus halus.

Baca Juga: Jadi Trending Topik, Berikut 6 Fakta tentang Nora Alexandra, Istri Jerinx SID

Siapa sajakah yang termasuk dalam golongan yang membutuhkan operasi Bariatric ini?

Meski diperuntukkan untuk para penderita obesitas, namun ternyata tidak semua orang dapat melakukan operasi Bariatric ini.

Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum akhirnya seseorang menjalani operasi Bariatric, di antaranya :

- Indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) mencapai angka lebih dari 35 dan memiliki bawaan penyakit

- Tidak sedang hamil

- Berat badan tidak juga turun meski telah menjalani diet ketat dan melakukan olahraga rutin

- Memiliki dua atau lebih penyakit kronis

- Tidak sedang mengonsumsi obat-obatan yang diketahui dapat menghambat proses operasi Bariatric.

Baca Juga: Ucapkan Happy ARMY Day, V BTS Unggah Foto Berbahaya di Media Sosial

Setelah seseorang memenuhi persayaratan tersebut di atas, maka operasi Bariatric bisa segera dilakukan.

Namun sebelum itu, perlu untuk diketahui terkait jenis operasi Bariatric yang ada, sebelum mengaplikasikannya kepada pasien.

Karena, prosedur operasi Bariatric ini terdiri dari sejumlah operasi tergantung pada kondisi pasien.

Berikut beberapa jenis operasi Bariatric yang biasanya dijalani oleh pasien, yaitu :

1. Gastric Bypass

Gastric bypass atau bypass lambung ini merupakan suatu jenis operasi Bariatric, di mana lambung seseorang akan distapler dan membuat kantung lambung menjadi sedikit lebih kecil.

Baca Juga: Trending Karena Disebut Pelakor, Sosok Arawinda Kirana Pemeran Yuni Berani Adegan Panas di Usia 18 Tahun

Kantung inilah yang nantinya akan menembus bagian lambung dan sebagian usus.

Gastric bypass ini dilakukan dengan tujuan agar pasien cepat merasa kenyang, hingga nanti porsi makannya jadi berkurang.

Tidak hanya itu, Gastric Bypass ini juga ternyata dapat membantu dalam mengurangi penyerapan kalori makanan.

2. Sleeve Gastrectomy (SV)

Sleeve Gastrectomy ini merupakan jenis operasi Bariatric yang dilakukan dengan cara mengangkat beberapa bagian organ pada pencernaan.

Tujuan dilakukannya metode ini adalah untuk membatasi banyaknya makanan yang masuk ke dalam tubuh dan dicerna oleh usus.

Dengan demikian, perut akan cepat penuh, dan perasaan kenyang akan bertahan lebih lama dari biasanya.

3. Adjustable Gastric Banding (AGB)

Metode ini merupakan operasi Bariatric yang menggunakan pita untuk mengikat bagian atas lambung, agar berat badan pasien bisa turun.

Tujuan keberadaan pita ini adalah agar memungkinkan makanan tersimpan dalam jangka waktu yang lebih lama, pada kantong bagian atas.

Makanan yang tersimpan nantinya akan menuju perut bagian bawah dan tentunya sistem perncernaan akan berjalan dengan normal.

4. Teknik Kombinasi

Operasi Bariatric yang menggunakan metode kombinasi ini, dilakukan dengan cara menciptakan malabsorbsi dari zat gizi makro dan juga mikro yang masuk ke dalam tubuh.

Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk membatasi penyerapan makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Beberapa contoh metode ini antara lain Biliopancreatic Diversion (BPD), dan BPD dengan duodenal switch (BPD DS).

Lalu, apa saja yang perlu disiapkan sebelum menjalani operasi Bariatric ini?

Umumnya, pasien akan menjalani serangkaian pemeriksaan, sebelum melakukan operasi Bariatric ini.

Dokter juga akan menjelaskan tentang perubahan pola makan yang perlu dilakukan setelah operasi, efek samping, hingga resiko dari operasi Bariatric ini.

Tidak hanya itu saja, beberapa pemeriksaan tambahan juga mungkin diperlukan, sebelum menjalani operasi ini, di antaranya :

- Mengukur kepadatan tulang

- Tes kelainan gastro-esophageal

- Tes fungsi paru-paru dan sleep apnoea syndrom

- Pemeriksaan kelainan metabolik dan juga endokrin.

- Resting energy expenditure

- Komposisi tubuh

Selain pemeriksaan fisik di atas, dokter biasanya akan meminta pasien untuk menjalani diet tertentu.

Umumnya, dokter akan menyarankan untuk melakukan diet rendah kalori, misalkan pasien hanya diizinkan untuk mengonsumsi 1.000 – 1.200 kalori per hari.

Di samping itu, pemeriksaan kadar vitamin dalam tubuh juga akan diperiksa oleh dokter, yang memungkinkan pasien untuk menjalani diet khusus apabila diketahui kekurangan zat vitamin tertentu

Beberapa makanan yang perlu untuk dihindari pasien selama masa diet yakni sebagai berikut :

- Makanan yang manis atau terbuat dari gula

- Makanan tinggi lemak

- Jus buah kemasan instan

- Gorengan

- Minuman beralkohol

Jika ada makanan yang perlu dihindari, maka berikut ini jenis makanan yang perlu dibatasi, sebelum operasi Bariatric dilakukan, yaitu :

- Makanan olahan dari tepung

- Daging yang keras

- Minuman bersoda

- Produk olahan susu

- Minuman bersoda

- Buah mentah dan sayuran atau buah dengan kulit, beraama

Operasi Bariatric umumnya membutuhkan waktu beberapa jam dan setelah operasi, pasien harus menjalani rawat inap selama beberapa hari di Rumah Sakit.

Bagi pasien dengan riwayat obesitas yang sudah menjalani operasi Bariatric ini, perlu untuk melakukan diet dan juga olahraga yang teratur.

Perubahan gaya hidup juga perlu untuk dilakukan, guna untuk menghindari adanya komplikasi dan kenaikan badan setelah operasi.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Instagram @melly_goeslaw


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x