Sang pengantar menerangkan jika barang barang atau alat berat tersebut sudah di pesan dengan alamat di Saranjana.
Sontak hal itu membuat kaget banyak orang mengingat Saranjana tidak terdaftar secara administratif.
Bahkan ada seorang pria bernama Puabela mengaku merupakan orang yang tinggal di Saranjana.
Diketahui banyak orang, tidak sembarangan bisa keluar masuk di Kota Saranjana.
Menurut Puabela, warga Saranjana sama seperti manusia pada umumnya namun tidak memiliki Philtrum atau garis lengkung di atas bibir.
Puabela juga mengatakan jika disana banyak suku seperi Jawa, Bugis,namun paling banyak atau mayoritas adalah suku Banjar.
Dan melalui Puabela, seseorang pernah mewawancarai warga Asli Saranjana yang bernama Putri
Putri mengatakan jika kehidupan di Saranjana sama seperti pada umumnya yakni Sekolah, bekerja, beribadah dan memiliki akses internet sama seperti manusia.
Saranjan memiliki bendera sendiri, dan mata uang rupiah juga masih bisa di gunakan namun memiliki sedikit perbedaan.
Tapi saat ditanya apakah jin atau manusia, mereka tidak bisa menjawab secara gamblang karena sesuatu yang berhubungan dengan kerajaan zaman dulu yang tidak bisa dijelaskan begitu saja.***