Network
TERAS GORONTALO - Akhirnya terungkap penyebab kekalahan Joy Boy dan Dewa Nika saat berperang melawan Im Sama pada 900 tahun lalu sesuai kalender semesta One Piece.
Kekalahan Dewa Nika yang menjadi sumber kekuatan Joy Boy ternyata karena perang yang berlangsung pada malam hari.
Sesuai fakta One Piece, kekuatan Im Sama yang bersumber pada bulan, membuat boss para Gorosei itu makin bertambah kuat saat menghadapi Joy Boy dan Dewa Nika.
Bukan hanya itu, Im Sama juga mendapat bantuan dari 20 raja kuno yang mengkhianati Joy Boy sang penguasa Kerajaan Kuno pada era abad kekosongan (sesuai kalender semesta One Piece).
Sekear informasi, Kerajaan Kuno terdiri dari 27 kerajaan kecil yang mengabdikan diri kepada Joy Boy sang penguasa semesta One Piece saat itu.
Sementara Im Sama merupakan saudara kandung Joy Boy, anak tertua dari Saint Florix, penguasa kerajaan kuno sebelumnya.
Dikisahkan, sebelum naik tahta, Florix mewariskan kekuatan Sun God Nika (Dewa Nika) kepada Joy Boy, kekuatan ini berasal dari Matahari.
Sedangkan untuk Im Sama, Saint Florix memberikan kekuatan Moon God Xark (Dewa Xark), kekuatan ini beraal dari Bulan.
Dalam hal pembagian kekuatan, sebetulnya Im Sama tak terlalu ambil pusing.
Namun penunjukan Joy Boy sebagai pewaris kerajaan kuno membuat Im Sama merasa iri, boss para Gorosei tersebut kemudian memberontak.
Perang saudara pun terjadi, 27 kerajaan pun terbagi, 20 memilih memberontak dan berpihak kepada Im Sama.
7 Raja lainnya memilih setia kepada Joy Boy, sang penguasa kerajaan kuno, 1 diantara 7 raja yang masih setia adalah Bonaris raja dari ras Rakshasa.
Perang pun pecah, Im Sama dan 20 raja kuno terlalu mendominasi, unggul jumlah membuat Im Sama dengan mudah mengalahkan Joy Boy.
Namun menurut bocoran dari One Piece fact (Forum nakama di Jepang), perang Joy Boy vs Im Sama sebetulnya akan berbeda hasilnya apabila Joy Boy tidak turut serta saat perang ke XII yang berlangsung pada malam hari.
7 raja kuno sebenarnya meminta Joy Boy untuk segera menuju ke Rex Meguri Castle (saat ini disebut Laugh Tale pulau terakhir di Grand Line).
Namun Joy Boy saat itu memaksakan ikut perang, kekuatan Dewa Nika miliknya justru melemah saat di maam hari.
Akhir perang itu pun sudah bisa diprediksi...
Joy Boy kalah....
....Raganya mati.. namun tidak dengan kekuatannya (Dewa Nika).....
20 Raja Kuno
27 Raja dibawah kekuasaan Kerajaan Kuno semuanya memiliki kerajaan yang berpusat pada tata surya.
Merujuk dari pernyataan Eiichiro Oda sebeumnya, nama ke 27 raja ini diambil dari tatanan galaxy bima sakti, sebagian besar diambil dari nama-nama planet.
Dalam perang tersebut 20 raja kuno yang memihak Im Sama kini tersisa 6 orang, ke 6 orang itu kini dikenal sebagai pucuk pimpinan pemerintah dunia atau yang disebut GOROSEI.
Merujuk dari fakta ke 6 Gorosei tersebut, itu membuktikan ada 1 anggota Gorosei yang belum terungkap melihat fakta yang ada saat ini hanya 5 tetua Gorosei yang terlihat.
Ya, 1 Gorosei tersebut sebetulnya sudah tewas namun kini dalam bocoran yang beredar, sosok Gorosei tersebut ternyata masih hidup.
Nama Gorosei tersebut adalah Saint Vegayorix Earth atau Gorosei Earth.
Gorosei Earth mati saat insiden lembah dewa (God Valley) yang merupakan operasi pemusnahan bajak laut Rocks oleh Pemerintah Dunia.
Saat itu Gorosei Earth mati ditangan Big Mom yang merukapan salah satu komandan dari Rocks D Xebec.
Ras Rakshasa
Sementara itu, 7 raja kuno yang memilih setia kepada Joy Boy diantaranya adalah Bonaris, raja dari ras Rakshasa.
Misteri ras Rakshasa ini perlahan mulai diungkap di One Piece Arc Elbaf.
Eiichiro Oda menampilkan Akagami no Shanks bersama Dorry dan Brogy yang merupakan keturunan ras Rakshasa yang tersisa.
Disclaimer: Sebagian artikel ini adalah teori dan hiburan semata, tanpa ada maksud mengurangi, menambah atau mengubah isi cerita One Piece karangan Eiichiro Oda.
***
