Network
TERAS GORONTALO - Chapter One Piece 1084 dimulai dengan masih melanjutkan flashback saat Sabo sedang berada di Mariejoa.
Di dalam Kastil Pangea, Mariejoa, Sabo yang sedang menyusup bertemu dengan Bonney.
Keduanya kini bekerjasama karena baik Sabo maupun Bonney sama-sama ingin membebaskan Kuma.
Setelah itu Bonney pun mengatakan jika dia akan pergi ke Pulau Egghead untuk meminta Dr Vegapunk mengembalikan ingatan ayahnya, Kuma.
Chapter kemudian memperlihatkan Raja Cobra yang kini telah berada di hadapan para Gorosei.
Secara mengejutkan, ternyata ruangan tempat mereka bertemu adalah ruangan yang paling berbahaya yaitu ruang Tahta Kosong tempat Im Sama berada.
Namun kali ini Im Sama sedang tidak berada di sana dan berada di ruangan yang penuh dengan tumbuhan.
Baca Juga: One Piece 1085 : Shanks dan Dragon Bertemu, Luffy dan Holy Knight Jadi Pembahasan Utama
Tanpa berlama-lama, Raja Cobra langsung menceritakan suatu hal yang mengganjal di kepalanya.
Dia menceritakan jika organisasi Pemerintah Dunia didirikan sejak 800 tahun yang lalu. oleh 20 Raja yang memutuskan untuk berafiliasi.
Kemudian semua keluarga dari para raja itupun dipindahkan ke Mariejoa agar bisa hidup dalam satu klan yang kini disebut dengan Tenryuubito.
20 Raja itu sepakat jika mereka harus menganggap diri mereka satu sama lain setara.
Untuk mewujud hal tersebut dan agar tidak muncul seorang diktator di antara mereka, 20 raja itupun sepakat untuk membuat Tahta Kosong yang dikelilingi oleh 20 senjata.
Itu adalah simbol sekaligus bentuk sumpah mereka agar tidak ada yang menduduki Tahta Kosong tersebut.
Kemudian Raja Cobra menjelaskan jika seiring waktu berjalan dan generasi bertambah, nama keluarga dari 20 raja-raja sebelumnya tidak diturunkan.
Sehingga generasi-generasi saat ini akan kesulitan untuk mengetahui siapa nenek moyang mereka.
Namun Alabasta sebagai salah satu dari 20 pendiri Pemerintah Dunia 800 tahun yang lalu tidak begitu.
Ratu Alabasta pada saat itu yang bernama Nefertari Lily memutuskan untuk tidak menjadi Tenryuubito dan kembali ke Alabasta untuk tinggal dan melanjutkan kekuasaannya di sana.
Itulah kenapa sejarah sang pendiri yaitu Ratu Lily selalu diwariskan secara turun-temurun kepada para penerusnya termasuk Raja Cobra.
Maka dari itu, kata Raja Cobra, artinya saat ini hanya terdapat 19 senjata yang tertancap di sekitar Tahta Kosong karena Ratu Lily menolak tinggal di Mariejoa.
Kemudian Gorosei dengan kumis panjang pun bertanya kepada Raja Cobra,"Apa sebenarnya yang ingin kau tanyakan?"
Raja Cobra kemudian melanjutkan, setelah dirinya melihat tulisan-tulisan Poneglyph di kerajaannya yang membahas tentang sejarah Abad Kekosongan.
Terdapat satu kesamaan yang membuatnya kesal yaitu nama Nefertari Lily sebagai salah satu pendiri Pemerintah Dunia tidak pernah disebutkan satu kalipun.
Padahal raja-raja pendiri yang lainnya di sebutkan dalam tulisan kuno Poneglyph tersebut.
Ternyata yang sebenarnya terjadi adalah Ratu Lily tidak pernah benar-benar kembali ke Alabasta.
Setelah dia memutuskan untuk tidak tinggal di Mariejoa, keberadaannya tiba-tiba menghilang dari muka bumi.
Raja Cobra pun kemudian menanyakan apakah Gorosei mengetahui kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Gorosei Saturn pun menjelaskan jika memang benar Lily adalah salah satu pendiri Pemerintah Dunia dan memilih untuk tidak tinggal di Mariejoa.
Namun kabar yang tersebar mengatakan jika Ratu Lily berhasil kembali ke Alabasta dengan selamat.
Gorosei sama sekali tidak mengetahui apa yang terjadi kepada Ratu Lily setelah dia meninggalkan Mariejoa.
Besar kemungkinan jika pernyataan Gorosei tersebut adalah palsu dan mereka sedang menutupi apa yang sebenarnya terjadi kepada Ratu Lily.
Wajah Raja Cobra pun terlihat kesal karena Gorosei sepertinya hanya berdalih saja.
Tiba-tiba Raja Alabasta itupun bertanya kepada Gorosei, "Kalau begitu, apa arti dari kata D?"
Sontak semua Gorosei pun terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Raja Cobra.
Gorosei gundul pun langsung menjawab kenapa Raja Cobra menanyakan hal semacam itu.
Raja Cobra lalu menjawab jika itu ada kaitannya dengan sepucuk surat yang diwariskan Ratu Lily secara turun temurun.
Chapter kemudian beralih ke luar Kastil Pangea dan Shirahoshi terlihat sedang dirantai oleh cyborg Kuma atas perintah dari Tenryuubito Carlos.
Carlos ternyata masih bertekad untuk menjadikan Shirahoshi sebagai budaknya.
Dalam momen tersebut diperlihatkan pertarungan antara kakak Shirahoshi, Leo dan Sai melawan cyborg Kuma dan Carlos.
Namun pada akhirnya, mereka berhasil membebaskan Shirahoshi dengan Carlos yang terbaring tak berdaya usai menerima serangan gabungan dari Sai dan Leo.
Dalam momen tersebut, Morley juga berhasil menangkap Kuma yang asli dan hendak membawanya kembali ke markas Pasukan Revolusi.
Selanjutnya pada bagian akhir One Piece chapter 1084, tiba-tiba dari tangga samping Tahta Kosong terdengar suara langkah kaki.
Ternyata itu adalah Im Sama yang sedang berjalan ke Tahta Kosong. Para Gorosei terlihat terkejut karena Raja Cobra masih ada di ruangan tersebut.
Baca Juga: Spoiler Lengkap One Piece 1084: Gorosei Panik, Raja Coba Mengetahui Identitas Asli Im Sama
Bahkan salah satu Gorosei sampai mengatakan, "Im Sama apa yang tuan lakukan, Raja Cobra masih ada di sini."
Raja Cobra yang melihat Im Sama pun memasang ekspresi wajah ketakutan sekaligus tidak percaya.
Ekspresi tersebut adalah ekspresi seseorang yang melihat orang yang dikenalnya yang telah lama menghilang.
Dengan kata lain Raja Cobra terkejut melihat Ratu Lily yang kini muncul di hadapannya sebagai Im Sama.
Im Sama yang selama ini mendengar perbincangan Raja Cobra dari ruangan sebelah pun kemudian menyebutkan nama Lily.
One Piece chapter 1084 pun diakhiri dengan Im Sama yang duduk di Tahta Kosong tepat di hadapan Raja Cobra.
Demikian spoiler One Piece 1084 yang akhirnya mengungkapkan identitas Im Sama yang sebenarnya.
Untuk link baca manga One Piece 1084 versi Bahasa Indonesia, Anda bisa klik di SINI.***
