Jadi Lady Death! Inilah Lyudmila Pavlichenko Sniper Cantik Yang Viral dan di Takuti pada Perang Dunia II

- 5 Juni 2023, 10:38 WIB
Jadi Lady Death! Inilah Lyudmila Pavlichenko Sniper Cantik Yang Viral dan di Takuti pada Perang Dunia II
Jadi Lady Death! Inilah Lyudmila Pavlichenko Sniper Cantik Yang Viral dan di Takuti pada Perang Dunia II /twitter David Joyce/

TERAS GORONTALO - Peristiwa perang Dunia merupakan sebuah kejadian luar biasa yang memakan banyak korban di dunia.

Hal itu membuat banyak orang ikut berjuang, salah satunya adalah sosok wanita cantik bernama Lyudmila Pavlichenko.

Tidak tanggung tanggung, Lyudmila Pavlichenko bukan hanya menjadi pasukan perang biasa, melainkan sosok sniper hebat yang ditakuti.

Lyudmila Pavlichenko menjadi sniper yang viral serta legendaris di perang Dunia ke dua hingga di juluki Lady Death .

Melansir dari channel YouTube Sepulang Sekolah, sniper Lyudmila Pavlichenko lahir pada 1916 di Belaya Tserkov di wilayah Ukraina.

Sejak kecil, Lyudmila Pavlichenko dikenal sebagai cewek tomboy,sangat kompetitif dan tidak mau kalah apalagi dengan laki laki.

Lyudmila Pavlichenko senang membuktikan jika banyak hal yang bisa di lakukan oleh wanita sama hal nya dengan laki laki.

Lyudmila Pavlichenko sempat tinggal di Kiev, dan juga bekerja sambilan di sebuah pabrik sebagai buruh.

Karena bekerja di pabrik pembuatan senjata lokal, Lyudmila Pavlichenko menjadi tertarik dengan senapan.

Hal itu pula yang membuat Lyudmila Pavlichenko dikenal oleh sosok Fyodor Kushcenko salah satu anggota liga pemuda komunis yang menjadi instruktur uji tembak nya.

Karena hal itu, Fyodor Kushcenko sadar jika Lyudmila Pavlichenko memiliki potensi yang sangat besar.

Pada tahun 1937,Lyudmila Pavlichenko masuk kuliah di Kiev University dan mendaftar di jurusan sejarah.

Di kampus, Lyudmila Pavlichenko dikenal sebagai seorang mahasiswi sekaligus seorang atlit yang banyak mengikuti perlombaan.

Lyudmila menjalani peran sebagai mahasiswi dan tetap melanjutkan latihan menembak hingga mendapat sertifikat.

Pada tahun ke 4 kuliah, bertepatan dengan Adolf Hilter melakukan operasi Barbarosa untuk menyerang Uni Soviet pada Juni 1941.

Hal itu membuat Lyudmila Pavlichenko tertarik dan akhirnya mendaftarkan diri dan lolos menjadi sniper.

Karena persediaan yang terbatas, Lyudmila Pavlichenko baru mendapatkan senapan pertama kali untuk menyerang manusia ketika seseorang rekannya terluka.

Hanya dalam beberapa bulan, Lyudmila Pavlichenko berhasil menumbangkan musuh nya hingga kurang lebih 100 orang dan membuatnya diangkat menjadi sersan senior.

Ketika korban nya sudah 200 orang, Lyudmila Pavlichenko pun diangkat menjadi Letnan.

Karena skill menembak nya yang luar biasa, kubu Jerman bahkan berkali  kali ingin menyuap Lyudmila.

Pada 1942, Lyudmila Pavlichenko memutuskan untuk pensiun pekerjaannya sebagai sniper dari bagian tentara merah.

Hal itu karena Lyudmila Pavlichenko mengalami serpihan peluru yang mengenai wajahnya hingga membuatnya mendapatkan perawatan intensif.

Dalam karir nya, Lyudmila Pavlichenko berhasil menembak setidaknya 309 musuh yang diantaranya adalah 36 sniper  musuh hanya dalam kurun waktu 1 tahun.

Tidak heran, Lyudmila Pavlichenko mendapat julukan sebagai sniper terhebat yang bahkan mendapat julukan Lady Death.***

Editor: Agung H. Dondo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x