Cek Fakta: Hati-hati Terkena Penyakit Ain Setelah Unggah dan Share Foto di Sosial Media, Benarkah?

- 28 Juli 2022, 21:48 WIB
Buya Yahya menjelaskan tentang penyakit Ain.
Buya Yahya menjelaskan tentang penyakit Ain. /instagram.com/buyayahya_albahjah//

TERAS GORONTALO – Fenomena menyebar luaskan foto baik itu foto anak, maupun foto diri sendiri atau keluarga atau orang terdekat, sepertinya sudah menjadi adat istiadat yang berlaku.

Merebaknya aplikasi media sosial, seakan menjadi sarana yang mendukung luasnya penyebaran foto ini.

Tapi apakah kalian tahu jika hal yang kita anggap biasa ini, ternyata bisa membawa petaka bagi kita nantinya?

Tidak banyak orang yang tahu bahwa hanya dengan pandangan mata saja, seseorang bisa berada dalam bahaya.

Apalagi jika ternyata pandangan mata tersebut disertai dengan perasaan iri dan dengki (hasad) yang kuat.

Baca Juga: Dosa Bisa Menimbulkan 4 Efek Mengerikan Ini, Jika Pernah Melakukan Berikut Cara Menghapusnya

Pandangan penuh hasad ini disebut penyakit Ain, di mana seseorang bisa menjadi sakit setelah mendapatkan tatapan tersebut.

Dilansir dari channel YouTube Al-Bahjah TV bersama Buya Yahya, kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam, al ‘ainu haqqun, itu berarti benar adanya.

Menurut Ibnu Hajar, secara lafadz, kata al ‘ain memiliki arti mata.

Sedangkan makna ain yang dimaksud di sini adalah, melihatnya seseorang dengan penuh rasa kagum.

Akan tetapi, hal ini tidak lantas membuat segala bentuk pandangan penuh rasa kagum menjadi awal mula penyakit Ain.

Baca Juga: Ternyata Ini Hukum Otopsi Jenazah dari Perspektif Islam

Pandangan penuh rasa kagum yang dimaksud di sini, kata Buya Yahya, umumnya disertai dengan perasaan hasad, atau tepatnya rasa iri dan dengki.

Hal ini nantinya akan menjadikan orang yang dipandang mendapatkan efek negatif yang tak terduga, akibat adanya perasaan iri dan dengki dari tatapan tersebut.

Jadi, kata Buya Yahya, Ain itu haq, namun bukan berarti kita perlu untuk merasa takut secara berlebihan.

Selama kita membentengi diri dan juga anak kita dengan membaca tiga surat anjuran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam, maka insya Allah segala bentuk pasangan jahat bisa terhindarkan.

Adapun tiga surat utama yang menjadi anjuran Rasulullah untuk dibaca sebelum tidur, yaitu:

Baca Juga: Ini Dia Doa Imam Ali Memohon Rezeki

1.    Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ.
 وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَد

Artinya : Katakanlah: “Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”

2.    Surat Al-Falaq

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ .  مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ .  وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ .  وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ  وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Artinya : Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”.

Baca Juga: Jalan Mempercepat Rezeki Hanya Dengan Melakukan Ibadah Ringan Seperti Ini

3.    Surat An-Nas

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ .  مَلِكِ النَّاسِ .  إِلَهِ النَّاسِ  
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ .  الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ .  مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Artinya : Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.

Tidak hanya ketiga surat tersebut di atas, namun dengan menambahkan membaca Ayat Kursi, maka insya Allah benteng yang kita bentuk akan semakin kuat.

Ayat Kursi yang kita kenal ini, tidak lain adalah Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 255, yang berbunyi :


اَللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapa yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Akan tetapi, Buya Yahya menjelaskan bahwasanya penyakit Ain ini hanya didatangkan oleh mereka yang memiliki kebusukan dalam hati.

Sehingga, meski memberikan tatapan kagum terhadap seseorang, namun ada perasaan iri dan dengki yang kuat dalam diri mereka, yang bahkan bisa menyebabkan orang yang ditatapnya ini pingsan.

Sedangkan bagi orang-orang yang shaleh, penyakit Ain ini tidak akan mendatanginya, karena selain ada benteng tadi, juga disebabkan pandangan dari orang-orang shaleh itu umumnya disertai dengan doa yang baik.

Adapun mereka yang tanpa sadar sudah terkena penyakit Ain ini, seperti misalkan tiba-tiba menangis tanpa alasan yang jelas atau pingsan seketika setelah berpapasan dengan seseorang, atau semacamnya, maka pengobatan terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan ruqyah.

Hal ini sesuai dengat apa yang dikatakan oleh Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Jibril pernah mendatangi Rasulullah, lalu berkata :

فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، اشْتَكَيْتَ؟ قَالَ: «نَعَمْ» قَالَ: بِسْمِ الله أرْقِيكَ، مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيكَ، بِسمِ اللهِ أُرقِيكَ.

"Wahai Muhammad, apakah engkau mengeluh sakit?" Beliau menjawab, "Ya." Jibril berkata, "Dengan nama Allah, aku meruqyahmu dari segala hal yang menyakitimu, dari kejelekan setiap jiwa atau mata yang hasad. (Semoga) Allah menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu." (HR. Muslim)

Jika dalam pelaksanannya tidak menghafal hadits ini, maka sebagai gantinya bisa menggunakan Qur’an Surat Al-Fatihah untuk melakukan proses ruqyah.

Jadi, kata Buya Yahya, tidak perlu panik atau merasa takut secara berlebihan.

Cukup bentengi diri dengan doa-doa tersebut di atas tadi, atau bisa juga dengan melakukan dzikir khusus pagi dan petang, sesuai anjuran dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam.

Tidak perlu banyak, tapi cukup dengan rutin melakukannya, maka insya Allah diri kita bisa terbentengi dari penyakit Ain ini. Wallahu a’lam bish-shawabi.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: YouTube Al - Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x