Jokowi Tambah Anggaran Pupuk 14 Triliun, Petani Cukup Gunakan KTP

10 Maret 2024, 15:00 WIB
Jokowi Tambah Anggaran Pupuk 14 Triliun, Petani Cukup Gunakan KTP /Pixabay/

TERAS GORONTALO- Salah satu penyebab kenaikan harga beras adalah kurangnya pupuk subsidi untuk petani.

Dengan kondisi naiknya harga beras di Indonesia, Presiden Joko Widodo turun langsung dan bertemu dengan para petani di 15 Provinsi untuk mendengar aspirasi mereka.

Rupanya keluhan para petani yang ada 15 Provinsi ini hanya satu yaitu ketersediaan pupuk.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku jika dirinya adalah salah satu yang mendampingi Presiden Jokowi turun langsung bertemu dengan para petani.

Saat mendengar petani hanya menyuarakan satu keluhan yaitu pupuk, Presiden Joko Widodo langsung memutuskan saat itu juga jika pupuk subsidi akan ditambah sebesar 14 triliun.

“Alhamdulillah ini kabar baik bagi petani seluruh Indonesia” kata Andi dalam podcast Helmy Yahya Bicara.

Presiden Jokowi mengembalikan jumlah subsidi pupuk Indonesia ke posisi semula yaitu sebanyak 9,55 juta ton.

Seperti yang kita ketahui bahwa volume pupuk subsidi Indonesia mengalami penurunan 50 persen.

Awalnya pupuk subsidi berjumlah 9,55 juta ton, kemudian turun menjadi 4,7 juta ton.

Fenomena El Nino adalah pemicu utama terjadinya kenaikan harga beras.

Meningkatnya suhu pada permukaan air di Samudera Pasifik Tengah dan Timur menjadi lebih hangat dari yang biasanya, telah memicu perubahan cuaca secara global.

Indonesia juga terkena dampak El Nino yang dimana di beberapa daerah mengalami gagal panen padi.

Padi yang ditanam hangus layu sebelum masa panen.

Hal itu juga membuat luas tanam padi di Indonesia menurun 30 persen.

Pada akhirnya masa tanam mundur 2 bulan.

Fenomena El Nino ini sangat berdampak pada kondisi masa tanam petani akibat adanya kekeringan.

Ketersediaan pupuk juga menambah memperparah masa tanam petani.

Ketika berkunjung di 15 Provinsi di Indonesia, aspirasi petani tunggal yaitu keluhkan ketersediaan pupuk.

Saat itu pula Presiden Jokowi memutuskan untuk mengembalikan kuota pupuk subsudi Indonesia yang semula 4,7 juta ton kembali menjadi 9,55 juta ton.

Sementara itu pemerintah juga mencabut regulasi terkait dengan pengambilan pupuk oleh petani.

Awalnya petani harus menggunakan kartu tani untuk memperoleh pupuk subsidi.

Namun untuk mengatasi semakin mahalnya harga beras di Indonesia, petani lebih dipermudah dalam memperoleh pupuk subsidi.

Kini petani boleh menggunakan KTP untuk membeli pupuk subsidi dan tidak harus menggunakan kartu tani seperti sebelumnya.

Kini petani sudah bisa memperoleh pupuk subsidi dengan menggunakan kartu tani atau hanya dengan KTP saja.***

 

Editor: Viko Karinda

Sumber: YouTube Helmy Yahya Bicara

Tags

Terkini

Terpopuler