Network
TERAS GORONTALO - Letak geografis Indonesia yang strategis selalu menjadi persimpangan lalu lintas dunia.
Indonesia menjadi titik persilangan perdagangan antara Jepang, Korea, China dengan negara-negara di Afrika, Australia dan Eropa.
Kini, dua kekuatan besar dunia yakni China dan AUKUS koalisi antara Australia, Inggris Raya (UK) dan Amerika Serikat (AS) mengapit Indonesia.
Dilansir TerasGorontalo.com dari zonajakarta.pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul “China dan AUKUS Dijamin Diam, Raja Salman dan 3 Negara Besar Ini Maju Paling Depan Jika Indonesia Diserang”, Indonesia sendiri sempat menyuarakan ketidak nyamanannya dengan rencana AUKUS yang mendukung Australia membangun kapal selam nuklir yang juga ditentang China.
Baca Juga: Hoax Kabar Raja Salman Meninggal Dunia
Tapi di sisi lain, Indonesia terus diprovokasi China di laut Natuna Utara yang juga menjadi salah satu pertimbangan AUKUS untuk menggabungkan kekuatan menentang Tiongkok.
Dikutip dari abc.net.au, kekuatan Indonesia pun belum bisa membendung China saat ini. Hal itu diungkapkan langsung oleh direktur penelitian Lowy Institute Australia, Herve Lemahieu.
Herve melihat AUKUS sebenarnya dibentuk untuk menyeimbangkan kekuatan militer di Asia Pasifik agar tak jomplang ke China.
"Lebih bergantung pada kapasitas dan kemauan Amerika untuk mempertahankan keseimbangan kekuatan militer di Asia dibandingkan (membendung) kebangkitan China", katanya dikutip dari anb.net.au, 20 Desember 2021 lalu.
