Alasan Penggunaan MyPertamina dan Cara Beli BBM Subsidi Tanpa Aplikasi, Tak Perlu Bawa HP

- 3 Juli 2022, 13:41 WIB
Pengguna menunjukkan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar Pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta pada Rabu, 29 Juni 2022.
Pengguna menunjukkan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar Pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta pada Rabu, 29 Juni 2022. /Antara/Muhammad Adimaja/

TERAS GORONTALO – Alasan penggunaan aplikasi MyPertamina oleh PT Pertamina (Persero) tidak lain untuk memastikan subsidi dari kedua jenis BBM tersebut diterima oleh masyarakat yang benar-benar layak.

Alasan penggunaan aplikasi MyPertamina ini untuk memastikan terlaksananya tugas PT Pertamina (Persero) yang sebelumnya hanya bertanggung jawab atas distribusi dan penjualan BBM, kini juga diminta untuk mengawasi agar penjualan BBM bersubsidi tepat sasaran.

Alasan penggunaan aplikasi MyPertamina oleh PT Pertamina (Persero), karena sebagian besar BBM Pertalite dan Solar subsidi tersalurkan pada orang-orang yang tidak tepat atau tidak tepat sasaran.

Dalam upaya memastikan penyaluran BBM bersubsidi bisa tepat sasaran dan tepat kuota, Pertamina menerapkan mekanisme baru yakni dengan cara pendaftaran BBM lewat website subsiditepat.mypertamina.id khusus untuk kendaraan roda empat (mobil).

Seperti dikutip Teras Gorontalo dari situs resmi PT Pertamina (Persero), Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan penyaluran Pertalite dan Solar subsidi masih memiliki berbagai tantangan.

Salah satu tantangan besar adalah penyaluran yang tidak tepat sasaran, di mana pengguna yang seharusnya tidak berhak ikut mengkonsumsi BBM bersubsidi.

Dengan adanya pengguna yang tidak tepat sasarn itu, tentunya akan turut mempengaruhi kuota yang harus dipatuhi Pertamina Patra Niaga selaku badan usaha yang ditugaskan pemerintah.

“60% masyarakat mampu atau yang masuk dalam golongan terkaya ini mengkonsumsi hampir 80% dari total konsumsi BBM bersubsidi. Sedangkan 40% masyarakat rentan dan miskin hanya mengkonsumsi 20% dari total subsidi energi tersebut. Jadi diperlukan suatu mekanisme baru, bagaimana subsidi energi ini benar-benar diterima dan dinikmati yang berhak,” ujar Irto Ginting.

Pihak PT Pertamina (Persero) mengatakan jika subsidi yang tepat sasaran ini menjadi penting, mengingat Pemerintah sendiri telah berkontribusi besar mengalokasikan dana hingga Rp 520 triliun untuk subsidi energi di tahun 2022.

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Pertamina


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x