Wajib Tahu! Fakta-Fakta Proses Perumusan Teks Proklamasi, Salah Satunya Menggunakan Mesin Ketik Huruf Kanji

- 27 Juli 2022, 14:14 WIB
Pada 17 Agustus 1945, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada 17 Agustus 1945, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia. /kolase tangkap layar bse dari Kemendikbud./
TERAS GORONTALO - Satu di antara peristiwa bersejarah bangsa Indonesia adalah pembacaan teks Proklamasi. Peristiwa ini merupakan tonggak awal kemerdekaan Republik Indonesia.

Pembacaan teks Proklamasi pada 17 Agustus 1945, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56.

Momen pembacaan teks Proklamasi itu sangat ditunggu oleh masyarakat dan hingga sekarang dirayakan sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia.

Ternyata dibalik prosesi pembacaan teks proklamasi, ada beberapa fakta menarik saat perumusan teks Proklamasi.
 
Baca Juga: Isi Teks Proklamasi Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Lengkap dengan Sejarahnya

Berikut proses perumusan teks proklamasi kemerdekaan yang dikutip dari kabarlumajang:

- Peran Ahmad Soebardjo

Tahukah teman-teman? Ahmad Soebardjo ternyata berperan sangat penting dalam proses perumusan proklamasi, lo.

Saat Soekarno-Hatta disandera oleh kaum muda ke Rengasdengklok, Ahmad Soebardjo datang dan berusaha membujuk para pemuda untuk melepaskannya.

Dengan datangnya Ahmad Soebardjo, para pemuda bersedia melepaskan Soekarno-Hatta dengan jaminan Proklamasi akan terjadi esok hari.

Oleh karena itu, Ahmad Soebardjo pun turut membantu dwitunggal untuk merumuskan naskah proklamasi.
 
Baca Juga: Sambut HUT ke-77 RI: Renungi Sejarah dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

- Peran Laksamana Maeda

Seperti kita tahu, Laksamana Maeda memiliki peran yang tak kalah penting karena perumusan Proklamasi dilakukan di rumahnya.

Dari Rengasdengklok, rombongan langsung bertolak ke Jakarta menuju ke kediaman seorang perwira Jepang bernama Laksamana Tadashi Maeda.

Setibanya disana, tuan rumah menjelaskan permasalahan dan informasi yang sebenarnya sedang terjadi.

Maeda kemudian mempersilakan ketiga tokoh itu menemui Gunseikan Jenderal Moichiro Yamamoto untuk membahas upaya tidak lanjut.

Sayangnya Gunseikan menentang rencana itu dan rombongan kembali ke rumah Maeda untuk membuat naskah Proklamasi disana.
 
Baca Juga: Fakta Dibalik Penyusunan Naskah Proklamasi, Mesin Ketik Pinjam dari Militer Jerman

- Mesin Ketik

Fakta menarik dari perumusan naskah Proklamasi adalah mesin ketik yang digunakan.

Tahukah teman-teman? Ternyata mesin ketik yang digunakan Sayuti Melik merupakan mesin ketik buatan Jerman.

Mesin ketik itu adalah pinjaman dari Kolonel Kandeler Komandan Angkatan Laut Jerman.

Menariknya, mesin ketik yang akhirnya digunakan untuk mengetik teks Proklamasi itu menggunakan huruf kanji.

- Naskah Proklamasi

Seperti kita tahu, ada tiga tokoh yang merumuskan naskah Proklamasi, yakni Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo.

Namun, ternyata tidak semuanya menuliskan naskah teks Proklamasi dalam secarik kertas, lo.
 
Baca Juga: Bakal Keluar di Soal SKD, ini Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus 1945

Soekarno menuliskan konsepnya di atas secarik kertas, sementara Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan.

Kertas yang digunakan oleh Soekarno merupakan sobekan dari block note dengan lembarannya bergaris-garis biru.

- Menu Sahur

Tahukah teman-teman? Saat perumusan teks proklamasi, ternyata bertepatan dengan bulan puasa.

Oleh karena itu, sebagian peserta rapat yang beragam muslim menjalankan ibadah puasa, teman-teman.

Nah, maka Satsuki Mishima sebagai kepala staf bagian rumah tangga Maeda menjamu tamu-tamu mereka saat sahur.

Satsuki Mishima membuatkan menu makan sahur berupa nasi goreng disertai beberapa menu lain berupa ikan sarden, telur, dan roti.

- Peran Pewarta

Peran pewarta juga tidak boleh dilewatkan dalam peristiwa penting ini, teman-teman.

Ada Frans dan Alex Mendoer dari IPPHOS yang mengabadikan momen pembacaan teks Proklamasi.

Sementara itu BM Diah dan Jusuf Ronodipuro membantu penyebaran berita proklamasi lewat berbagai cara, seperti radio, surat kabar, telegram serta melalui lisan.

Tanpa mereka, berita Proklamasi kemerdekaan tidak akan sampai ke seluruh penjuru dunia.

- Teks Proklamasi Ditemukan di Tempat Sampah

Teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Bung Karno sempat ditemukan di tempat sampah di rumah Laksamana Maeda.

Beruntungnya, naskah proklamasi tulisan Bung Karno ditemukan oleh wartawan asal Aceh, BM Diah dan disimpan selama 47 tahun.

Setelah itu, BM Diah menyerahkan teks proklamasi tersebut ke Museum Arsip Nasional pada tahun 1992.

Nah, itulah tujuh fakta perumusan teks Proklamasi. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya.***
 
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya pernah terbit di kabarlumajang berjudul "Bagaimana Proses Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan? Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Uji Kompetensi 6.1"

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: kabarlumajang


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x