TERAS GORONTALO – PT Pertamina EP (PEP) mencatatkan laba US$ 483 juta (sekitar Rp7,89 triliun) pada tahun buku 2024.
Hal ini disampaikan Plt. Direktur Utama PT Pertamina EP, Muhamad Arifin, dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2024.
"Di tengah gejolak pasar energi global dan tuntutan dekarbonisasi, Pertamina EP tetap mampu menunjukkan perannya sebagai tulang punggung produksi energi migas nasional," ungkap Muhamad Arifin.
Kinerja positif meliputi:
- Survei seismik 2D sepanjang 234 km dan survei seismik 3D seluas 641,08 km persegi.
- Penemuan sumber daya 2C sebesar 222,86 juta barel setara minyak (MMBOE).
- Penambahan cadangan terbukti (P1) sebesar 94,76 MMBOE.
- Produksi sebesar 65.482 barel minyak per hari (BOPD) dan 809,40 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) setara 205.18 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD).
- Pengeboran 8 sumur eksplorasi dan 112 sumur pengembangan dengan prinsip OTOBOSOR (on time, on budget, on schedule, on return).
RUPST 2024 menegaskan arah transformasi Pertamina EP melalui digitalisasi, teknologi pengeboran canggih, dan pengembangan proyek penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS/CCUS) untuk memenuhi prinsip ESG (environmental, social, and governance).
Keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi West Beluga di wilayah kerja Donggi Matindok menjadi pencapaian penting. Penggunaan metode piling memangkas waktu dan biaya operasi.
"Terobosan ini memberi kami keunggulan dalam menavigasi tantangan industri migas global yang semakin kompetitif," ujar Arifin.
Pertamina EP berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan berkontribusi pada ketahanan energi nasional. ***