Network
Edwin juga menjelaskan jika untuk membuka ekosistem, mobil baru hidrogen di Indonesia pihaknya sudah berhasil bertemu dengan dua pabrikan otomotif Global yaitu Hyundai dan Toyota.
Kedua pabrik tersebut sudah memproduksi mobil berbahan bakar hidrogen Toyota dengan produknya yang diberi nama Mirai serta pabrikan Hyundai dengan mobil hidrogen yang diberi nama nexu.
Selain tak membutuhkan isi ulang daya yang memakan waktu berjam-jam mobil baru hidrogen masih mempertahankan teknologi cetus internal sehingga tak mengubah bentuk engine.
Singkatnya mobil hidrogen lebih fleksibel serta masih klop dengan ekosistem komponen existing saat ini tren kendaraan ramah lingkungan terus meningkat secara global mulai dari mobil baru listrik murni berbasis baterai atau hibrida.
Selain itu ternyata salah satu jenis kendaraan rendah emisi lain yaitu kendaraan hydrogen yang berpeluang berkembang beriringan dengan tren kendaraan listrik.
Menurut data analis dari Korea Selatan Research mengungkapkan bahwa kendaraan hidrogen juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun.
Kendaraan ini tidak menghasilkan emisi karbon yang berbahaya cara kerjanya berbahan bakar gas hidrogen murni yang disimpan dalam tangki di kendaraan.
Ini singat mirip dengan kendaraan mesin pembakaran internal konvensional kemudian kendaraan ini dapat mengisi bahan bakar dalam waktu kurang dari 4 menit dan memiliki jarak tempuh lebih dari 300 mil.
Kendaraan hidrogen juga dilengkapi dengan teknologi canggih lainnya untuk meningkatkan efisiensi laju kendaraan, seperti yang dilansir Teras Gorontalo pada kanal YouTube Otomotif Terbaru.
Konsep ini sama dengan sistem pengereman regeneratif yang menangkap energi yang hilang selama pengereman dan penyimpanannya dalam baterai dan rendah emisi mobil hidrogen memiliki plus minusnya tersendiri.
