Sosok Raja-raja Masih Eksis di Maluku dan Sangat Dihormati, Saking Banyaknya Kerajaan Disebut Jazirah Al-Muluk

8 Januari 2023, 15:15 WIB
Sosok Raja-raja Masih Eksis di Maluku dan Sangat Dihormati, Saking Banyaknya Kerajaan Disebut Jazirah Al-Muluk /Sumber Foto akun tiktok @tanpedia/

 

 

 

TERAS GORONTALO - Hampir semua daerah di Indonesia, masih eksis para raja yang berkuasa sebagai penguasa adat diwilayahnya.

Para raja ini berperan sebagai tokoh yang dihormati masyarakatnya dengan kadar yang berbeda-beda sesuai dengan kharisma yang mereka miliki.

Salah satu daerah yang dikenal syarat akan para raja adalah kepulauan Maluku.

Saking banyaknya kerajaan di daerah ini sampai-sampai disebut Jazirah Al-Muluk memiliki arti pulau raja-raja.

Dilansir Teras Gorontalo dari akun TikTok @tanpedia, 4 raja yang masih eksis di Maluku.

Maluku sejak dulu sudah disinggahi dan dikenal negara-negara dari luar karena kekayaan akan rempah-rempah.

Bangsa eropa menyebut Maluku sebagai As Ilhas De Crafo.

Daerah yang masih kental sistem kerajaannya adalah Maluku utara atau dikenal sebagai moloku kie raha yang mencakup 4 gunung tempat bertahtanya para raja.

Gunung-gunung tersebut berakar di laut dan muncul kepermukaan yakni gunung Gamalama, gunung Kie Matubu, gunung Moti,dan gunung Kie Besi.

Di masing-masing gunung tersebut berdirilah 4 kerajaan yaitu kerajaan Gapi yang kemudian bernama kerajaan Ternate, Tidore, Moti, dan kerajaan Makiat.

Belakangan karena berbagai sebab, kerajaan Moti memindahkan pusat kekuasaannya ke Jailolo di Halmahera barat,dan kerajaan Makian berpindah ke pulau Bacan.

Pada 1322 M keempat kerajaan menggelar pertemuan di pulau Moti yang disebut Moti Verbound.

Dalam pertemuaan tersebut, empat kerajaan menyepakati sebuah perjanjian dalam Moloko Kie Raha yakni menyeragamkan sistem pemerintahan.

Dan berikut 4 kesultanan yang masih ada dalam Moloko Kie Raha:

1. Ternate

Kesultanan ini semula bernama kerajaan Gapi, dan kemudian berubah menjadi kesultanan Ternate yang berpusat di pulau Ternate.

Istana atau kedaton kesultanan berpusat di lereng gunung Gamalama.

Pada masa jayanya dibawah pemerintahan sultan Babullah, Ternate berhasil mengusir penjajah portugis dari wilayahnya.

Dalam perjanjian Moti, kolano atau  sultan Ternate diberi gelar Alam Ma Kolano atau penguasa tertinggi yang ditinggikan diantara keempat kolano.

Saat ini sultan Ternate dijabat oleh Sultan Hidayatullah Syah II.

2. Tidore

Kesultanan Tidore berkedudukan di pulau Tidore.

Di awal kemerdekaan sultan Tidore Abidin Syah menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia.

Sultan Tidore juga pernah ditunjuk Soekarno menjadi gubernur Irian Barat saat itu.

Pada masa jayanya, Tidore berhasil mengusir penjajah Spanyol dari Maluku.

Dalam perjanjian Moti, sultan Tidore diberi gelar Kie Ma Kolano atau penguasa gunung.

Dan saat ini kesultanan Tidore dipimpin oleh sultan Husain Syah.

3. Bacan

Kesultanan Bacan awalnya berada di pulau Makian, namun karena gunung berapi Kie Besi cukup membahayakan penduduk, pusat pemerintahan dipindahkan ke pulau Bacan.

Dalam perjanjian Moti, sultan Bacan diberi gelar Dehe Ma Kolano atau penguasa tanjung.

Saat ini Bacan di pimpin oleh sultan Abdurrahim  Muhammad Gari  Dinoridwan Shah.

4. Jailolo

Kesultanan Jailolo tadinya berada di pulau Moti, kemudian dipindahkan ke Jailolo Halmahera barat.

Dalam perjanjian Moti, Sultan Jailolo diberi gelar Jiko Ma Kolano atau penguasa Tanjung.

 Pada tahun 1951, kesultanan Jailolo sempat runtuh dan hilang dari sejarah setelah sultan Kaitjil Alam ditaklukan oleh Ternate.

Wilayah Jailolo kemudian diisi oleh seorang sangaji atau wakil dari sultan ternate.

Pada tahun 2003, kesultanan Jailolo dibangkitkan kembali dengan dinobatkannya sultan Abdullah Syah sebagai Sultan.

Saat ini kesultanan Jailolo dipimpin oleh Sultan Ahmad Abdullah Syah.***

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: TikTok @tanpedia

Tags

Terkini

Terpopuler