Indonesia Peringkat Ke 2 Sugar Daddy Terbanyak se Asia

24 Maret 2023, 14:27 WIB
Indonesia Peringkat Ke 2 Sugar Daddy Terbanyak se Asia /Instagram/jeremythomas_jt/

TERAS GORONTALO - Sebutan sugar daddy adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pria kaya, biasanya lebih tua, yang secara finansial mendukung pasangan yang lebih muda.

Biasanya sugar daddy menarik sebagai imbalan atas persahabatan, keintiman, atau bentuk perhatian lainnya.

Hubungan dengan sugar daddy sering digambarkan dalam budaya populer sebagai hubungan yang glamor dan menggairahkan, tetapi juga dapat menimbulkan pertanyaan etis tentang dinamika dan eksploitasi kekuasaan.

Meskipun istilah sugar daddy relatif baru, praktik pria yang lebih tua mendukung wanita (atau pria) yang lebih muda tidak demikian.

Secara historis, pria kaya telah menggunakan uang dan sumber daya mereka untuk menarik dan mempertahankan hubungan dengan pasangan yang lebih muda, seringkali dengan harapan akan seks atau bentuk keintiman lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, maraknya kencan online dan media sosial memudahkan para sugar daddy dan pasangannya untuk terhubung.

Situs web seperti SeekingArrangement dan SugarDaddyMeet memfasilitasi hubungan ini dengan mengizinkan sugar daddy untuk mencari dan mengirim pesan kepada mitranya.

Dan baru-baru ini, Indonesia diumumkan berada di peringkat ke-2 di Asia sebagai pemilik sugar daddy terbanyak.

Ini berdasarkan survey situs Dating Seeking Arrengement bahwa jumlah sugar daddy di Indonesia mencapai angka yang cukup banyak yakni 60.250.

Semuanya mencakup 61 persen dari total 556.000 sugar daddy di 10 Negara.

Untuk peringkat pertama sebagai penghasil sugar daddy terbanyak di tempati oleh India dengan sebanyak 338.000, Malaysia berada peringkat ke-3 setelah Indonesia dengan jumlah 42.500 lalu disusul Jepang (32.500), kemudian Hong Kong (28.600), Taiwan (27.300), Vietnam (12.000), Korea Selatan (7.000), Sri Lanka (5.000) dan Kamboja (3.500).

Jika ditanya terkait jumlahnya mengapa bisa sebanyak itu, menurut sumber data yang sama, bahwa penetrasi pendidikan yang tinggi kebanyakan dimiliki oleh suatu Negara yang sugar daddy nya paling banyak, seperti contoh Malaysia yang memiliki utang sebesar USS 9,37 miliar (RM 39 miliar) begitu juga dengan Jepang dan Korea Selatan.

Namun, kesenjangan sosial antara kaya dan miskin juga bisa menjadi penyebab lainnya, yang membuat banyak wanita ingin mencari pria yang lebih tua darinya untuk menghidupi kehidupan mereka.

Selain itu, peluang bertambahnya sugar daddy disuatu Negara juga biasanya dikarenakan masuknya investor asing yang memulai bisnis dinegara berkembang tersebut.***

 

Editor: Agung H. Dondo

Tags

Terkini

Terpopuler