TERAS GORONTALO - Keberadaan Anoa diketahui sudah mulai punah karena perburuan liar manusia yang menjadikan hewan ini sebagai makanan dan juga rusaknya lingkungan tempat dia hidup.
Anoa sendiri diketahui merupakan salah satu hewan endemik atau hanya bisa ditemukan pada satu wilayah saja.
Baca Juga: Temukan Kelezatan Bakso Di Surabaya Dengan Mengunjungi 10 Tempat Ini
Dan wilayah asal dari Anoa adalah Pulau Sulawesi, namun diketahui jumlah dari hewan endemik ini kurang lebih tersisa hanya 2.500 saja di seluruh Sulawesi.
Diketahui jika Anoa merupakan hewan yang senang hidup menyendiri atau soliter, namun beberapa kali ditemukan jika hewan endemik dari Sulawesi ini hidup berkelompok bersama dengan keluarganya.
Anoa sendiri sering disebut dengan kerbau kerdil karena hewan endemik ini masih memiliki kekerabatan yang cukup dekat dengan kerbau yang termasuk dalam genus bubalus.
Anoa secara alami hanya ditemukan di pulau Sulawesi dan pulau Buton, itulah sebabnya hewan ini disebut dengan fauna endemik Sulawesi.
Bahkan di Sulawesi Tenggara Anoa dijadikan sebagai simbol atau maskot yang tentu saja dibanggakan.
Anoa juga mempunyai peranan besar dalam ekosistem, satwa endemik ini memiliki peranan sebagai spesies kunci, spesies payung, serta spesies bendera.
Anoa sudah masuk kedalam satwa yang dilindungi di Indonesia, hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, No. P106 Tahun 2018.
Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan keberadaan Anoa, di Sulawesi Utara sendiri ada yang namanya Anoa Breeding Center.
Anoa Breeding Center sendiri diadakan untuk menjaga populasi satwa endemik di lembaga konservasi.
Untuk sekarang, Total Anoa secara keseluruhan di Anoa Breeding Center ada 11 individu dan diharapkan akan terus bertambah agar satwa endemik Sulawesi bisa tetap ada sampai generasi berikutnya. ***
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Niat Puasa Ramadhan Menurut Ustadz Abdul Somad