Masa Depan Pemilik Weton Kelahiran 6 Juni Menurut Primbon Jawa Memiliki Karakter Tangguh Dicap Playboy

- 6 Juni 2022, 00:00 WIB
Masa Depan Pemilik Weton Kelahiran 6 Juni Menurut Primbon Jawa Memiliki Karakter Tangguh Dicap Playboy
Masa Depan Pemilik Weton Kelahiran 6 Juni Menurut Primbon Jawa Memiliki Karakter Tangguh Dicap Playboy /Pixabay/ geralt/

Diketahui. orang yang terlahir Senin Pon,mereka itu dapat disebut orang "SADDHA" karena pada saat itu adalah mangsa "Saddha" yang berorbit selama 41 hari di langit belahan Timur Laut.

Peristiwa mangsa itu candranya, "Tirta Sah Saka Sasana", yang artinya "Air lenyap dari tempatnya".

Mangsa itu dalam pengaruh Batari Sri dan Batara Sadana.

Batara Sri sebenarnya adalah Puteri Batara Hyanq Wimaka, isteri Batara Wisnu. Konon pada jaman Purwacarita menjelma sebagai puteri Prabu Srimahapunggung di kerajaan Medang Kamulan. Sedang Batara Sadana adalah adik Batari Sri.

Batari Sri dan Batara Sadana adalah Dewa yang bertugas membagi rejeki kepada umat manusia. Yang kemudian orang menyebutnya Batara Sri Sadana saja. Walaupun sebutannya hanya satu, sesungguhnya adalah dua Dewa. Maka orang kelahiran mangsa "SADDHA" mempunyai watak kembar.

Pada umumnya orang Saddha mempunyai kecerdasaan yang luar biasa. Selain kecerdasannya juga mempunyai felling Yang kuat pula. Sehingga langkahnya lebih berhati-hati.

Bergaul dengan orang Saddha pada umumnya sangat menyenangkan. Karena kecerdasaan otaknya, maka orang Saddha dapat membantu untuk memecahkan berbagai kesulitan sahabat-sahabatnya. Ditambah lagi keistimewaan orang Saddha yang pandai bergaul dan dapat menempatkan diri dengan tata kesopanan dan penampilan yang berkesan. Sehingga banyak orang senang padanya.

Tetapi sayangnya orang Saddha tidak dapat membuat suatu keputusan yang tepat. walaupun dia mempercayai seseorang, tetapi di lubuk hatinya merasa curiga kepada orang kepercayaannya itu.

Begitu pula dalam hal pekerjaan yang dilakukannya, terkesan hanya coba-coba. Akibatnya dia tidak akan mendapatkan suatu keuntungan apapun dari jerih payahnya itu. Karena sebelum pekerjaan itu tuntas sudah ditinggalkannya.

Keputusan-keputusannya sering mendua, dalam keragu-raguan. Dalam waktu yang relatif singkat keputusannya dapat berubah lagi.

Halaman:

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: primbon.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah