Sejarah Minuman Cap Tikus Dari Minahasa, Bakar Menyala

- 31 Oktober 2022, 10:50 WIB
Sejarah Minuman Cap Tikus Dari Minahasa, Bakar Menyala
Sejarah Minuman Cap Tikus Dari Minahasa, Bakar Menyala /Tangkapan layar YouTube Story Kawanua./

TERAS GORONTALO - Minuman cap tikus adalah minuman ber alkohol tradisional masyarakat Minahasa yang terbuat dari hasil fermentasi dan distilasi air Nira dari pohon aren.

Minuman cap tikus sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Minahasa dan umumnya dikonsumsi oleh para bangsawan serta masyarakat umum dalam sebuah acara adat.

Cap tikus pada mulanya bernama Sopie namun nama sopie berubah menjadi cap tikus karena sebelum tahun 1829 orang Minahasa mengikuti pendidikan militer dan mereka menemukan sopie dalam botol-botol biru dengan gambar ekor tikus.

Baca Juga: Kunjungi Situs Budaya Minahasa, Bule Belanda Ini Sembuh dari Sakit Lumpuh

Di Minahasa saat upacara naik rumah baru para penari lengket menyanyi lagu marambak untuk menghormati Dewa pembuat rumah leluhur, tingkulendeng. Seperti dilansir di kanal YouTube Story Kawanua.

Tuan rumah harus menyodorkan minuman cap tikus kepada tonaas sebagai pemimpin upacara adat naik rumah baru sambil penari menyanyi: "tuasan e sopi e maka Wale" artinya tuangkan cap tikus wahai tuan rumah.

Minuman cap tikus bahkan terkenal hingga ke kepulauan Ternate, dalam keterangan yang ditulis oleh Antonio Pigafetta Setelah kapal mereka melewati Pulau Sangir dan Talaud tanggal 15 Desember tahun 1521.

Baca Juga: Daging Ular Minahasa Laris Manis di Masa Pandemi Covid-19, Ini Testimoni Penjualnya

Mereka tiba di Ternate dan dijamu Raja dengan minuman arak yang terbuat dari air tuak yang dimasak, namun perlu diketahui bahwa masyarakat Ternate tidak punya budaya batifar sehingga kemungkinan besar minuman cap tikus sama halnya dengan beras yang didatangkan ke Ternate dari Minahasa.

Halaman:

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: YouTube Story Kawanua


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x