Faktor yang kedua yaitu faktor dominasi budaya oleh masyarakat mayoritas juga berpengaruh seperti bahasa mayoritas dan bahasa negara di dalam pendidikan dan kepustakaan yang mengakibatkan terpinggirnya bahasa daerah atau bahasa lokal.
Kemudian faktor yang ketiga yaitu faktor politik juga dinilai menjadi pemicu misal dan kebijakan pendidikan yang mengabaikan bahasa daerah serta kurangnya pengakuan atau larangan terhadap penggunaan bahasa minoritas dalam kehidupan masyarakat
Dan faktor yang terakhir yaitu faktor sikap juga dinilai berpengaruh misalnya stigma yang menganggap bahwa minoritas identik dengan kemiskinan buta huruf dan penderitaan.
Sementara bahasa mayoritas dinilai sangat lekat dengan kemajuan.
Untuk itu mari kita bersama pemerintah terus berjuang melestarikan bahasa daerah sesuai wilayah kita masing-masing.
Melalui komunikasi pembelajaran penerbitan buku kamus bahasa daerah maupun profil bahasa daerah serta sosialisasi semoga kedepan bahasa daerah yang punah semakin berkurang dapat mempertahankan keragaman bahasa di Indonesia.***