Jalan Kaki Atau Lari, Mana Yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan, Begini Penjelasannya

- 10 November 2023, 07:15 WIB
Foto ilustrasi lari pagi
Foto ilustrasi lari pagi /Zurich/

TERAS GORONTALO - Diketahuiolahraga dengan berbagai jenis tentunya banyak diminati, aktivitas itu pun dilakukan orang-orang karena alasan tertentu.

Kebanyakan orang melakukan karena alasan sudah terbiasa, menjaga kesehatan, latihan untuk ajang perlombaan, dan karena ingin mengurangi kalori atau lemak dalam tubuh.

Seperti masyarakat lainnya yang berniat mengurangi berat badan pasti akan melakukan program dan salah satu yang dilakukan ialah berolahraga.

Banyak yang percaya dengan cara ini bisa cepat menurunkan berat badan, karena kalori yang terbakar saat kita beraktivitas seperti lari atau berjalan kaki.

Tetapi banyak yang keliru lebih cepat mana antara jalan kaki atau berlari yang bisa menurunkan berat badan.

Kebanyakan orang pasti mengatakan lari karena banyak mengeluarkan energi.

Keduanya terdengar sama dan efektif, tetapi terdapat perbedaan antara lari dan jalan kaki serta kebanyakan orang yang melakukan program menurunkan berat badan terjebak dengan dua kata itu.

Dilansir dari kanal youtube SB30Health, Dokter Sungadi memberikan penjelasan tentang perbedaan antara lari dan jalan kaki dalam proses metabolisme di dalam tubuh.

Untuk lebih detail kita harus tahu terlebih dahulu bagaimana proses yang terjadi di dalam tubuh saat berolahraga, terkhusus pada sel manusia yang berperan aktif dalam proses metabolisme.

Pertama ada proses oksidasi, dalam tahap ini tubuh mendapatkan energi dari Oksigen yang kita hirup yang nantinya masuk kedalam sel atau biasa dikenal aerob (membutuhkan oksigen).

Seperti yang kita pelajari, dalam sel manusia terdapat banyak organel sel, dan yang berperan penting dalam proses aerob ialah Mitokondria.

Organel sel ini menggunakan oksigen untuk mengoksidasi bahan bakar berupa lemak dan glukosa menjadi energi agar manusia bisa beraktivitas.

Dari hasil oksidasi yang dilakukan Mitokondria mengubah lemak dan gula didalam tubuh menjadi energi yang istilah ilmiahnya ATP.

ATP atau energi yang dihasilkan setiap kali proses oksidasi dari Mitokondria tadi berjumlah 38 unit untuk proses pemecahan glukosa.

Yang berikut ada proses yang namanya anaerob (kurang membutuhkan oksigen), dalam proses ini O2 yang masuk kedalam sel untuk proses oksidasi tidak cukup.

Pada saat kita berjalan, bahan bakar energi lebih banyak menggunakan lemak untuk dijadikan ATP sebesar 80% dibanding glukosa (gula) hanya sekitar 15%.

Dalam proses penguraian ini namanya glikolisis, atau menggunakan glukosa (gula) sebagai bahan bakar yang dipecah menjadi ATP.

Berbeda dengan proses aerob yang sebelumnya, anaerob atau sedikit oksigen yang masuk kedalam tubuh makanya dalam glikolisis ini hanya menghasilkan 2 ATP saja.

Sedikit oksigen yang masuk kedalam sel biasanya karena kita sedang berlari dan jantung berdetak cepat, makanya kurang optimal O2 masuk kedalam tubuh.

Untuk tidak bingung, perbandingan antara keduanya akan disimpulkan mana yang lebih efektif menurunkan berat badan.

Saat kita berjalan kaki, oksigen masuk kedalam tubuh dalam keadaan stabil dan menjadi bahan bakar untuk mengurai lemak menjadi energi.

Ketika berlari oksigen yang masuk ke dalam sel berkurang, makanya lebih banyak gula yang diurai menjadi energi saat kita beraktifitas.

Dan bisa disimpulkan bahwa saat kita berolahraga dan hanya jalan kaki saja lebih cepat membakar lemak dibandingkan dengan berlari.

Sebagai penutup, selain ATP yang dihasilkan dari hasil pembakaran, ternyata terdapat NADH yang diproduksi dan digunakan untuk mereduksi piruvat menjadi laktat.

Ketika kita jarang beraktivitas dan tiba-tiba saja olahraga akan terjadi penumpukan asam laktat didalam tubuh.

Inilah yang menyebabkan orang jarang olahraga tiba-tiba saja lari bisa membuat kaki atau seluruh badan terasa sakit.

Kalau kita jarang berolahraga sebaiknya lakukan aktivitas yang ringan saja dulu dan jangan langsung hal-hal yang berat.

Itulah tadi penjelasan tentang perbedaan jalan kaki atau lari yang lebih efektif dalam menurunkan berat badan.

Semoga saja para pembaca bisa paham dan bisa membedakan, keduanya bagus untuk kesehatan karena mengurangi penumpukan lemak dan gula dalam tubuh. ***

 

Editor: Budyanto Hamjah

Sumber: YouTube SB 30 Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah