Ilmuwan Temukan Api Unggun Raksasa Tertua di Dunia, Deteksi dengan Alat Canggih Ternyata Usianya Segini

17 Juni 2022, 10:59 WIB
Ilmuwan temukan api unggun raksasa dengan alat batu dan sisa tulang yang dibakar, benda purba itu telah di uji dengan alat canggih dan diperkirakan berumur satu juta tahun /Dailymail/

TERAS GORONTALO – Para Ilmuwan telah menemukan api unggun raksasa tertua di dunia dengan alat batu kuno beserta tulang binatang.

Adapun api unggun raksasa tertua di dunia tersebut ditemukan oleh para Ilmuwan di Israel, alat batu kuno dan tulang binatang tersebut diperkirakan berusia hingga satu juta tahun.

Para Ilmuwan tersebut telah meneliti api unggun raksasa dan alat batu kuno itu untuk mengetahui apa yang telah dibakar dimasa lalu.

Setelah ditetliti, para Ilmuwan menemukan petunjuk jika alat batu kuno pada api unggun raksasa itu telah dipanaskan hingga suhu antara 390 ° F dan 1100 ° F.

selain alat batu kuno, disekitar api unggun raksasa tersebut, banyak ditemukan gading yang terbakar, hal itu menunjukkan bahwa api unggun raksasa itu telah digunakan untuk memasak pada kehidupan masa itu.

Seperti dikutip Teras Gorontalo dari situs Dailymail yang tayang 16 Juni 2022, adapun alat-alat batu kuno dan tulang binatang telah digali dari sebuah tambang di Israel, yang diperkirakan telah dihuni oleh nenek moyang kita, Homo erectus .

Para peneliti menyelidiki kemampuan artefak ini untuk menyerap radiasi ultraviolet (UV) dan inframerah (IR) yang dipengaruhi oleh pembakaran.

Mereka membandingkan hasilnya dengan bahan yang tidak terbakar serupa, dan menyimpulkan bahwa mereka telah dipanaskan hingga suhu antara 390 ° F (200 ° C) dan 1100 ° F (600 ° C).

Tim dari Weizmann Institute of Science di Israel juga menganalisis potongan gading dari hewan mirip gajah yang ditemukan di lapisan sedimen yang sama dengan alat tersebut.

Mereka juga telah terkena suhu setinggi 1100 ° F (600 ° C), menunjukkan penduduk situs menggunakan api untuk memasak daging.

Lokasi kebakaran purba tidak selalu memiliki bukti yang jelas dan terlihat keberadaannya, seperti arang atau batu yang berubah warna.

Para Ilmuwan telah mengembangkan alat canggih untuk mengetahui bahan apa saja yang terbakar di api unggun raksasa serta mencari tahu usia dari alat batu kuno tersebut.

Dari hasil penelitian para ilmuwan tersebut, diketahui jika panas api yang ekstrem secara mendasar mengubah struktur atom tulang manusia dengan cara yang memengaruhi cara mereka menyerap radiasi IR.

Adapun panjang gelombang cahaya IR yang diserap oleh tulang yang terbakar dan tulang yang tidak terbakar itu, dideteksi menggunakan teknik laboratorium yang disebut spektroskopi Fourier-transform infrared (FTIR).

Filipe Natalio seorang ahli biokimia arkeologi, ingin melihat apakah tanda-tanda pembakaran yang tidak terlihat ini juga ada pada peralatan batu kuno.

Penemuan api unggun raksasa ini merupakan tanda yang jelas adanya kehidupan manusia.

Awalnya Natalio dan tim menganalisis panjang gelombang IR yang diserap oleh potongan batu dari api unggun raksasa tersebut, masing-masing batu dipanaskan dengan suhu api yang berbeda.

Selain itu, mereka juga menggunakan spektroskopi UV Raman, yang mengukur penyerapan sinar UV, untuk mencari indikasi tambahan pembakaran.

Akan tetapi karena variasi yang terjadi secara alami dalam struktur molekul batu api, data yang mereka peroleh terlalu rumit untuk ditafsirkan sendiri.

Sebagai gantinya, para peneliti membuat program yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mencari pola halus dalam data yang menandakan apakah materi telah dibakar atau tidak.

Keunggulan dari pada alat canggih ini, yaitu ia dapat menggunakan informasi IR dan UV yang disediakan untuk mengungkapkan suhu di mana bahan telah dibakar.

Metode ini kemudian diterapkan pada 26 alat batu api, yang sebagian besar memiliki ujung tajam, yang telah digali pada tahun 1976 dan 1977 dari Evron Quarry di barat laut Israel.

Penemuan api unggun raksasa dan alat batu kuno oleh para Ilmuan ini, telah dideteksi dan diteliti dengan peralatan canggih sehingga usia dan masa dari bahan batu dan sisa-sisa tulang yang ditemukan disekitar api unggun raksasa itu diperkirakan berusia satu juta tahun yang lalu.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: dailymail

Tags

Terkini

Terpopuler