Network
Laporan bahkan muncul menunjukkan bagaimana beberapa pengembang menyelesaikan permainan di tengah perang, sementara beberapa pengembang STALKER 2 berjuang dalam upaya untuk membantu melawan pasukan Rusia.
Sekarang, dengan game yang ditetapkan untuk rilis tahun 2023, GSC Game World menghadapi tantangan lain.
Baca Juga: Sosok Misterius Penembak Kepala Saka? Peran Penting Zoro Hadapi Seraphim pada One piece chapter 1077
Dalam apa yang tampaknya merupakan upaya dari sekelompok peretas Rusia dengan nama "Vestnik TSS", sebuah posting baru-baru ini di situs media sosial Rusia VK merinci daftar permintaan dari pengembang STALKER 2 . Unggahan tersebut mencakup serangkaian gambar dan karya seni yang diyakini berasal dari game tersebut, dengan para peretas mengancam akan merilis "puluhan gigabyte" materi game yang belum dirilis jika kebutuhan tidak terpenuhi.
Oleh karena itu, para peretas menuntut agar GSC Game World mengubah sikapnya terhadap pemain dari Rusia dan Belarusia, dan "meminta maaf atas sikap yang tidak pantas terhadap pemain biasa dari negara-negara ini."
Tuntutan tersebut juga menentukan untuk mengembalikan lokalisasi RU ke dalam game serta membatalkan pencekalan profil "NF Star" dari saluran perselisihan studio game.
Posting lebih lanjut menyebutkan bahwa grup mengharapkan GSC untuk memenuhi tuntutan pada 15 Maret.
Jika perusahaan gagal, para peretas mengancam untuk merilis semua materi yang diduga mencakup cerita lengkap, cutscene, concept art, dan peta global. Meskipun masih harus dilihat seberapa nyata ancaman bagi perusahaan, waktu ultimatum datang hanya beberapa bulan setelah GSC merilis trailer STALKER 2 yang mendetail dan penggemar mulai membangun kegembiraan atas judul yang akan datang.
Sayangnya, jenis insiden ini tidak jarang dengan peretas membahayakan segalanya mulai dari judul yang sangat dinantikan seperti GTA 6 hingga rencana Call of Duty Activision 2023 .
Padahal, STALKER 2 GSC berada di tempat yang sedikit lebih rumit mengingat situasi Ukraina di tengah invasi Rusia.
