Apple Menggebrak Pasar AR/VR dengan Peluncuran Vision Pro, Kacamata Canggih dengan Harga Fantastis

- 6 Juni 2023, 16:34 WIB
Apple Menggebrak Pasar AR/VR dengan Peluncuran Vision Pro, Kacamata Canggih dengan Harga Fantastis.
Apple Menggebrak Pasar AR/VR dengan Peluncuran Vision Pro, Kacamata Canggih dengan Harga Fantastis. /Twitter @zachilberberg/

 

TERAS GORONTALO - Tahun ini, Apple memperkenalkan produk baru mereka setelah sejak 2014, yaitu kacamata realitas tertambah (AR) bernama Vision Pro.

Kacamata canggih ini dihargai senilai US$ 3.499 atau sekitar Rp 52 juta.

Peluncuran produk ini dianggap sebagai langkah yang penuh risiko, layaknya saat Apple memperkenalkan iPhone lebih dari satu dekade yang lalu.

Baca Juga: Innalillahi! Kabar Duka dari Eiichiro Oda, Akibat Operasi Manga One Piece Libur Satu Bulan

Vision Pro diharapkan menjadi pesaing bagi Meta Quest, produk kacamata AR dari Meta.

Meta Quest 2, generasi terakhir dari kacamata AR Meta, telah tersedia di pasaran dengan harga mulai dari US$ 299,99 atau sekitar Rp 4,5 juta.

Quest 2 menawarkan pengalaman realitas tertambah yang menakjubkan dengan berbagai fitur dan konten yang menghibur.

Baca Juga: Semua Ternyata Hanya Permainan, Alasan Roger Tertawa Saat Temukan One Piece Karena Melihat . . .

Dengan harga yang terjangkau, Quest 2 telah mendapatkan popularitas yang besar di kalangan penggemar AR/VR.

Sementara itu, Quest 3, dikabarkan akan segera dirilis, Quest 3 diperkirakan akan hadir dengan peningkatan fitur dan performa yang lebih baik dari pendahulunya.

Meskipun belum diluncurkan, Quest 3 diperkirakan akan dibanderol dengan harga sekitar US$ 499,99 atau sekitar Rp 7,4 juta.

Harga yang sedikit lebih tinggi ini mungkin mencerminkan peningkatan kualitas dan fitur yang ditawarkan oleh Quest 3.

Baca Juga: Luffy Sudah 'Penuhi' 2 Syarat Menjadi Raja Bajak Laut, Sosok Robin dan Vivi Jadi Kunci Harta Karun One Piece

Kacamata AR Vision Pro yang dikembangkan oleh Apple, menawarkan fitur update pengalaman realitas yang menggabungkan elemen digital dengan dunia nyata.

Dilengkapi dengan teknologi canggih, Vision Pro memungkinkan pengguna melihat informasi tambahan, visualisasi 3D, dan interaksi yang ditingkatkan dengan lingkungan sekitar.

Dengan menggunakan Vision Pro, pengguna dapat memilih konten di dalam kacamata dengan menggunakan mata mereka.

Mereka dapat mengklik dengan mengetukkan jari mereka atau menggulir dengan lembut menggunakan jentikkan jari.

Vision Pro dilengkapi dengan kamera tiga dimensi dan sistem mikrofon yang memungkinkan pengguna untuk merekam video dan mengambil gambar yang menangkap perspektif dalam 3D.

Fitur-fitur ini memungkinkan pengguna untuk lebih terlibat dengan konten yang mereka jelajahi dan memperluas kreativitas mereka dalam menciptakan konten visual yang menarik.

Peluncuran Vision Pro di Amerika Serikat dijadwalkan pada awal tahun 2024, dan kemudian akan tersedia di negara-negara lain dalam beberapa bulan berikutnya.

Meskipun Vision Pro memiliki fitur dan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan Meta Quest 2, Meta (Facebook Reality Labs) masih mendominasi pasar perangkat AR/VR dengan perkiraan penjualan sekitar 80 persen dari total perangkat yang terjual.

Terdapat perbedaan pendekatan antara Apple dan Meta dalam pengembangan produk AR/VR, di mana Mark Zuckerberg, pendiri Meta, berfokus pada menciptakan dunia virtual di mana pengguna dapat berinteraksi, sedangkan Apple lebih berorientasi pada memperluas pengalaman di dunia nyata.

Perusahaan-perusahaan seperti Sony Group dan ByteDance yang merupakan induk usaha TikTok, juga telah memasuki pasar perangkat realitas virtual (VR) dengan merilis produk mereka sendiri.

Mereka melihat potensi besar dalam teknologi VR dan AR untuk memberikan pengalaman yang imersif kepada pengguna.

Menurut International Data Corporation (IDC), penjualan perangkat kacamata VR/AR mencapai sekitar 8,8 juta unit pada tahun sebelumnya.

Apple mengumumkan kerja sama dengan Adobe dan Microsoft untuk memastikan aplikasi mereka kompatibel dengan Vision Pro, headset AR baru yang diluncurkan.

Kolaborasi ini memungkinkan pengguna Vision Pro untuk mengakses aplikasi Adobe dan Microsoft yang terkenal, membuka potensi kreatif dan produktivitas yang lebih luas.

Apple juga telah berkolaborasi dengan Unity, sebuah perusahaan teknologi yang bekerja dengan pengembang game, untuk meningkatkan pengalaman game di Vision Pro.

Setelah pengumuman ini, saham Unity melonjak 17% menunjukkan antusiasme dari pasar terhadap kerja sama tersebut.

Selain kerja sama dengan Adobe, Microsoft, dan Unity layanan streaming Disney+ dari Walt Disney akan tersedia di Vision Pro.

Pengguna Vision Pro akan dapat menikmati koleksi film dan acara TV yang ditawarkan oleh Disney+ langsung melalui headset mereka.

Apple juga akan memasukkan koleksi film dan acara TV dari layanan streaming mereka, Apple TV+, ke dalam Vision Pro, memberikan pengalaman hiburan yang lebih luas bagi pengguna headset tersebut.***

 

 

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x