Ternyata Kisah Tragis Tangmo Nida Mirip Dengan Sunanda Ratu Thailand yang Tewas Tenggelam di Sungai Chao Praya

14 April 2022, 11:12 WIB
Ternyata Kisah Tragis Tangmo Nida Mirip Dengan Sunanda Ratu Thailand yang Tewas Tenggelam di Sungai Chao Praya /tangkapan layar Youtube dan Instagram @melonp.official/

TERAS GORONTALO – Ternyata bukan hanya Tangmo Nida yang mengalami kecelakaan tenggelam di sungai terbesar di Thailand yakni Sungai Chao Praya.

Kasus Tangmo Nida Ini tidak jauh beda dengan kasus meninggalnya sang Ratu Thailand atau Ratu Sunanda Kumariratana dimasa lalu.

Bagaimana tidak, baik Tangmo Nida maupun Ratu Sunanda, ternyata sama-sama tewas tenggelam menyusuri sungai Chao Phraya.

Baca Juga: Organ Intim Tangmo Nida Retak pada Otopsi Kedua, Ada Juga Pasir dan Bercak Darah di Bagian Ini

Tangmo Nida dinyatakan tenggelam akibat terjatuh dari speed boat di sungai Chao Phraya, pada beberapa bulan lalu.

Nah membahas kematian artis cantik Tangmo Nida, ada kemiripan dengan mengerikan yang menimpa Ratu Sunanda pada masa lalu.

YouTube Seleb Update. Ratu Sunanda, ternyata tewas tenggelam dalam perjalanan menyusuri sungai chao praya, pada tahun 1980.

Baca Juga: Sampai Saat Ini Tidak Ada yang Berani Sebut Titik Lokasi Tenggelam Tangmo Nida, Ada Apa?

Berikut kisa tragis Ratu Sunanda, ditahun 1980 Ratu Sunanda adalah istri dari Raja di Thailand Chulalongkron, atau dikenal dengan Rama V.

Penguasa kerajaan di Thailand ini terjadi saat menuju istana musim panas diluar kota Bangkok.

Ratu Sunanda pada saat itu tengah hamil, pergi bersama putrinya, yang belum genap dua tahun dan sejumlah pengawal.

Baca Juga: Mantan Polisi di Thailand Siap Melawan Ibu Tangmo Nida Jika Dirinya Digugat, Sadar Ada Kekuatan Tak Terlihat

Untuk mencapai istana, rombongan itu harus menyusuri sungai Chao Phraya, atau salah-satu sungai terbesar di Thailand.

Ratu Sunanda dan putrinya itu diangkut dengan perahu khusus dan ditarik oleh perahu lain dan di iringi oleh para pengawal kerajaan.

Perahu yang ditumpangi oleh Ratu Sunanda dan putrinya diterjang arus yang begitu kuat, lalu mengakibatkan perahu itu terbalik.

Ironisnya tidak ada satupun dari rombongan itu baik dayang yang menyelamatkan Ratu Sunanda dan anaknya yang tidak bisa berenang itu.

Para pengawal hanya teraku melihat majikanya yang tenggelam. Bukanya tidak ingin menolong sang majikan, namun ada aturan yang diterapkan oleh pihak kerajaan.

Bahwa sahnya orang biasa dilarang keras menyentuh tubuh dari anggota kerajaan. Barang siapa yang yang melanggar peraturan tersebut, maka nyawanya akan menjadi taruhanya.

Selain peraturan itu, mereka juga takut dengan mitos konon, barang siapa yang menolong orang yang tenggelam disungai Chao Phraya maka akan mengalami nasib yang sama buruknya.

Ikut campur berarti menentang para roh yang berada di air, oleh sebab itu para pengawal hanya sekedar melemparkan buah kelapa dan mengulurkan tongkat kepada Ratu dan anaknya.

Namun apa daya Ratu Sunanda dan anaknya tidak mampu meraihnya sehingga menyebabkan mereka berdua tewas tenggelam.

Mengetahui kejadian tersebut Raja Chulalongkron, atau Raja kelima itu langsung memenjarakan para perwira pengawalnya.

Karena dianggap tidak memerintahkan prajurit atau orang disekitar untuk memberikan pertolongan.

Upacara dan penghormatan besar-besaran untuk pemakaman istri dan anak tercintanya itu, bahkan Raja Rama kelima itupun membangun Monumen untuk mengenang dan sekaligus memperingati orang-orang yang dikasihinya.***

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler