Kasus Tangmo Nida Segera Ditutup, Sang Ibu Malah Tanya Uang Rp 13 Miliar dari Por dan Robert

26 April 2022, 10:25 WIB
Kasus Tangmo Nida Segera Ditutup, Sang Ibu Malah Tanya Uang Rp 13 Miliar dari Por dan Robert /

TERAS GORONTALO - Kepolisian Nonthaburi Thailand rencananya akan mengumumkan penutupan kasus Tangmo Nida, Selasa 26 April 2022.

Namun, Panida sang ibu dari Tangmo Nida tiba-tiba merasa tak enak badan, bahkan dirinya mengaku sangat gugup menjelang penutupan kasus kematian Tangmo Nida.

Tapi ketika diwawancarai Tnews.co.th, Panida justru menyinggung soal uang 30 juta baht yang dijanjikan oleh Por dan Robert. 

Baca Juga: 3 Rekaman CCTV yang Buktikan Tangmo Nida Dibunuh, Ada yang Terekam Buang Barang Bukti

Panida bahkan mengeluhkan sikap Por dan Robert yang sudah tak menghubunginya lagi.

Kekecewaan dari raut wajah Panida memang gelas terlihat.

Pasalnya, Panida sangat berharap bisa mendapatkan uang senilai Rp 13 miliar tersebut dari kedua tersangka yakni Por dan Robert. 

Baca Juga: Tak Ada Rasa Takut! Kisah Mike Tyson Tumbangkan Petinju Raksasa Dunia Hanya dengan Waktu 93 Detik

"Saya merasa mual dan gugup, kasus Tangmo Nida sebentar lagi ditutup," ujarnya.

"Por dan Robert sudah tak menghubungi saya lagi," ucapnya.

"Entah mengapa mereka hilang begitu saja," kata Panida.

Meskipun begitu, Panida tetap berharap agar kebenaran dalam kasus Tangmo Nida bisa terungkap.

Ia pun mengaku lelah dengan drama yang sangat panjang tentang kematian Tangmo Nida.

Panida pun curhat bila dirinya ingin beristirahat sejenak dari kasus Tangmo Nida.

"Saya ingin istirahat dulu, berharap kasus ini segera selesai," katanya.

Sebelumnya diketahui, Ibunda Tangmo Nida yakni Panida memang sering membuat kontroversi dalam kasus Tangmo Nida.

Berikut Teras Gorontalo merangkai beberapa keputusan aneh yang dibuat Panida pada kasus kematian Tangmo Nida :

1. Ibu Panida tidak mau mengumumkan hasil otopsi ke dua Tangmo Nida.

Ibu Panida menegaskan merasa keberatan jika hasil otopsi ke dua akan diumumkan ke hadapan publik.

Panida pun memberikan peringatan kepada Dokter Pornthip untuk tidak membahas lagi jika ada keretakan pada tulang kemaluan Tangmo Nida.

Padahal waktu itu, dokter Pornthip sudah sangat dekat dengan pengumuman hasil otopsi kedua Tangmo Nida.

Hal ini kemudian memicu amarah publik Thailand.

Mereka menilai jika sang ibu bertingkah aneh karena mencari keuntungan.

2. Tolak Tes Kebohongan bagi 5 Tersangka

Menolak Tes Kebohongan untuk Lima Saksi Kunci

Perubahan sikap Panida yang membuat masyarakat emosi adalah menolak tes kebohongan untuk lima saksi kunci dalam kasus kematian Tangmo Nida.

Padahal sebelumnya, Panida adalah orang yang mengatakan jika kesaksian kelima sahabat anaknya tersebut berbeda-beda, dan meminta untuk tes kebohongan.

Tapi dibabak akhir kasus Tangmo Nida, sang ibu justru menolak agar kelima teman anaknya dites kebohongan.

Sontak hal ini menimbulkan kecurigaan dari netizen, jika Pangnida sudah menerima uang dari salah satu saksi tersebut.

3. Kremasi Mayat Tangmo Nida

Panida juga sempat didemo oleh masyarakat Thailand, karena ingin mengkremasi jenazah Tangmo Nida tanpa dilakukan otopsi.

Akan tetapi saat itu publik Thailand menolak untuk mengkremasi jenazah Tangmo Nida, karena belum diketahui alasan kematiannya.

Ia kemudian membatalkan niatannya untuk mengkremasi jenazah Tangmo Nida, dan mengikuti kemauan publik.


4. Minta 30 Juta Baht.

Panida sempat dicap matre oleh warga Thailand dalam kasus Kematian Tangmo Nida.

Pasalnya saat Gatick manager Tangmo Nida meminta maaf kepadanya, Panida mengaku tak bisa memaafkan 100 persen.

Namun hal berbeda diungkapkannya kepada Por dan Robert.

Dimana Panida mengaku akan memaafkan keduanya, jika diberi 30 juta baht, atau setara Rp 13 miliar jika dirupiahkan.

Itulah beberapa tingkah aneh yang ditunjukkan oleh Panida ibu dari Tangmo Nida.

Kasus kematian Tangmo Nida memang ramai diperbincangkan tak hanya di Thailand saja, tapi seluruh dunia.

Tangmo Nida memiliki nama asli Nida Patcharaveerapong, lahir pada 18 September 1984 di Bangkok.

Ia merupakan lulusan College of Social Innovation Rangsit University.

Dia pun memulai kariernya di dunia hiburan sejak tahun 1998, ketika usianya menginjak 15 tahun.

Saat itu, Tangmo Nida bertemu dengan seorang pencari bakat saat sedang berbelanja di sebuah pusat perbelajaan.

Tangmo Nida kemudian mengikuti tawaran istimewa, lalu menjalani tes di depan kamera serta menjadi model iklan.

Selama 24 tahun berkarier, aktris berusia 37 tahun ini telah membintangi kurang lebih 38 judul drama Thailand atau lakorn.

Selain itu, Tangmo Nida juga sudah pernah muncul di empat judul film, dan tujuh acara televisi.

Tangmo Nida juga telah memenangkan sejumlah penghargaan lokal di Thailand.

Tangmo Nida menaiki speedboat di Chao Phraya pada Kamis 24 Februari 2022, bersama manajer, Gatick Idsarin dan sahabatnya, Sand Wisapat Manomairat, Job Nitas Kiratisoothisathorn serta seorang perempuan lain.

Menurut pengakuan para tersangka, Tangmo Nida terjatuh ke sungai sekitar pukul 22.40 waktu setempat saat sedang buang air kecil dibagian belakang speedboat.

Saat itu, Tangmo Nida memegangi kaki Sand.

Namun, Sand mengaku sedang melihat layar ponsel ketika sahabatnya terjatuh ke sungai.

Sedangkan Gatick mengaku sedang melihat pemandangan kala itu.

Ia menyebut Tangmo Nida tak mau memakai pelampung keselamatan, karena ingin berfoto dengan bodysuit.

Setelah jatuh, kelima tersangka mengaku berusaha mencari Tangmo Nida, namun tidak ditemukan.

Mereka melapor kepada polisi dan petugas penyelamat 24 jam setelah kejadian.

Proses pencarian oleh pihak berwajib dimulai pada Jumat 25 Februari 2022.

Jenazah Tangmo Nida baru ditemukan mengapung didekat Jembatan Rama VII, di provinsi Nonthaburi pada Sabtu 26 Februari 2022.

Atas kejadian ini, Por Tanupat Lerttaweewit, pemilik speedboat, dan Robert Phaiboon Trikanjananun, pengemudi speedboad, dituntut dengan dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian.

Ibunda Tangmo Nida, Panida Sirayutthayothin, menduga bahwa kematian putrinya bukan murni kecelakaan, tetapi ada unsur kesengajaan.

Panida meminta pihak yang terlibat harus diselidiki.

Ia juga mencurigai bahwa Tangmo Nida dan penumpang kapal lainnya yang sedang bertengkar, merujuk pada salah satu foto Tangmo Nida yang tampak tidak bahagia saat duduk sendirian di belakang kapal.

Menurutnya alasan Tangmo Nida buang air kecil adalah alasan yang tidak masuk akal.

Tangmo Nida merupakan seorang pesohor yang tidak mungkin akan buang air kecil di tempat yang sangat terbuka.

Kakak Tangmo Nida, Dayos Detjob yang ikut menemukan jenazah Tangmo Nida juga mengaku menyerahkan penyelidikan kasus tersebut kepada polisi.

Gatick dan Sand yang dimintai keterangan memberikan pengakuan yang berbeda, keduanya semakin disorot atas kematian Tangmo Nida.

Pengakuan tentang Tangmo yang jatuh karena ingin kencing pun ditolak oleh ahli forensik, sebab jenazahnya mengenakan bodysuit.

Pada Minggu 27 Februari 2022, Gatick dan Sand muncul dalam jumpa pers dan menjawab sejumlah pertanyaan.

"Jika temanku tewas, aku juga akan kehilangan mata pencaharian, kalian harus mengerti," jawaban Gatick sang manajer dianggap tak simpatik.

Ia juga mengaku tak mengabari keluarga Tangmo Nida setelah kejadian karena merasa tak ada gunanya.

Sebelum Tangmo Nida ditemukan, Gatick memutuskan pulang duluan menggunakan mobil Tangmo dan memilih menunggu di rumah mendiang yang ditumpanginya bersama anaknya selama ini.

Sama halnya dengan Gatick, Sand juga tidak mengikuti proses pencarian.

Ia berpikir kalau Tangmo Nida akan menemukan perahu lain yang lewat dan minta diantar ke tepi.***

Editor: Gian Limbanadi

Sumber: Tnews.co.th

Tags

Terkini

Terpopuler