Hasil Konferensi Pers Tangmo Nida, Polisi Beber Penyebab 26 Luka Tangmo Nida, Netizen Thailand Murka

26 April 2022, 15:02 WIB
Hasil Konferensi Pers Tangmo Nida, Polisi Beber Penyebab 26 Luka Tangmo Nida, Netizen Thailand Murka /Tnews.co.th/

TERAS GORONTALO - Kepolisian Thailand akhirnya merilis rangkuman penyelidikan penyebab kematian artis Tangmo Nida melalui konferensi pers.

Konferensi pers penyelidikan Tangmo Nida ini digelar di kantor kepolisian Nonthaburi Thailand, Selasa 26 April 2022 dan dihadiri oleh puluhan media di Thailand.

Dikutip dari Tnews.co.th, pada konferensi pers tersebut kepolisian Thailand menggunakan lebih dari 2.499 lembar dokumen investigasi terkait kasus Tangmo Nida.

Selain itu, pada Konferensi pers itu kepolisian Thailand juga tetap pada pendiriannya bahwa Tangmo Nida meninggal karena tenggelam bukan dibunuh.

Kepolisian Thailand mengatakan jika dari bukti yang mereka punya, terdapat foto botol Gatick yang diambil dengan Tangmo Nida.

Baca Juga: Kasus Tangmo Nida Segera Ditutup, Mr Genius Bongkar Video Pamungkas, Polisi Hanya Bisa Diam  

Tak hanya itu, Kepolisian Thailand juga mengatakan jika Sand memang berada di belakang speedboat saat Tangmo Nida jatuh.

Bayangan Tangmo Nida juga terlihat di belakang speedboat, yang menurut Kepolisian Thailand jika memang Tangmo Nida jatuh dari bagian belakang.

Namun Kepolisian Thailand tidak menyimpulkan bahwa Tangmo Nida jatuh saat buang air kecil atau bukan.

Sedangkan untuk luka disekujur tubuh berjumlah 26 luka.

Baik luka memar maupun luka halus.

Dan dari analisa luka di paha kanan, ditemukan karakteristik yang sesuai dengan buritan propeller.

Namun untuk luka yang terdapat di kaki Tangmo Nida, Kepolisian Thailand mengatakan jika itu sesuai dengan putaran baling-baling speedboat.

Sehingga diyakini bahwa luka itu disebabkan oleh baling-baling.

Kepolisian Thailand menegaskan bahwa luka Tangmo Nida itu terjadi sebelum dia meninggal.

Dan penyebab kematian Tangmo Nida menurut Kepolisian Thailand adalah mati karena lemas karena tenggelam.

Netizen di Thailand yang mendapat kabar ini kemudian murka dengan kesimpulan polisi.

Mereka kemudian meramaikan hashtag #TangmoNida harus mendapat keadilan. 

Hastag ini kemudian ramai di twitter hingga saat ini.

Kepolisian Thailand juga menjelaskan bahwa dalam konferensi pers hari ini mereka telah mengikuti bukti-bukti yang didapatkan oleh penyidik.

Mereka juga yakin dengan semua bukti yang diperoleh, sedangkan untuk dakwaan kepada lima tersangka masih sama, yakni bertindak lalai dan menyebabkan kematian orang lain.

Kasus kematian Tangmo Nida memang ramai diperbincangkan tak hanya di Thailand saja, tapi seluruh dunia.

Tangmo Nida memiliki nama asli Nida Patcharaveerapong, lahir pada 18 September 1984 di Bangkok.

Ia merupakan lulusan College of Social Innovation Rangsit University.

Dia pun memulai kariernya di dunia hiburan sejak tahun 1998, ketika usianya menginjak 15 tahun.

Saat itu, Tangmo Nida bertemu dengan seorang pencari bakat saat sedang berbelanja di sebuah pusat perbelajaan.

Tangmo Nida kemudian mengikuti tawaran istimewa, lalu menjalani tes di depan kamera serta menjadi model iklan.

Selama 24 tahun berkarier, aktris berusia 37 tahun ini telah membintangi kurang lebih 38 judul drama Thailand atau lakorn.

Selain itu, Tangmo Nida juga sudah pernah muncul di empat judul film, dan tujuh acara televisi.

Tangmo Nida juga telah memenangkan sejumlah penghargaan lokal di Thailand.

Tangmo Nida menaiki speedboat di Chao Phraya pada Kamis 24 Februari 2022, bersama manajer, Gatick Idsarin dan sahabatnya, Sand Wisapat Manomairat, Job Nitas Kiratisoothisathorn serta seorang perempuan lain.

Menurut pengakuan para tersangka, Tangmo Nida terjatuh ke sungai sekitar pukul 22.40 waktu setempat saat sedang buang air kecil dibagian belakang speedboat.

Saat itu, Tangmo Nida memegangi kaki Sand.

Namun, Sand mengaku sedang melihat layar ponsel ketika sahabatnya terjatuh ke sungai.

Sedangkan Gatick mengaku sedang melihat pemandangan kala itu.

Ia menyebut Tangmo Nida tak mau memakai pelampung keselamatan, karena ingin berfoto dengan bodysuit.

Setelah jatuh, kelima tersangka mengaku berusaha mencari Tangmo Nida, namun tidak ditemukan.

Mereka melapor kepada polisi dan petugas penyelamat 24 jam setelah kejadian.

Proses pencarian oleh pihak berwajib dimulai pada Jumat 25 Februari 2022.

Jenazah Tangmo Nida baru ditemukan mengapung didekat Jembatan Rama VII, di provinsi Nonthaburi pada Sabtu 26 Februari 2022.

Atas kejadian ini, Por Tanupat Lerttaweewit, pemilik speedboat, dan Robert Phaiboon Trikanjananun, pengemudi speedboad, dituntut dengan dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian.

Ibunda Tangmo Nida, Panida Sirayutthayothin, menduga bahwa kematian putrinya bukan murni kecelakaan, tetapi ada unsur kesengajaan.

Panida meminta pihak yang terlibat harus diselidiki.

Ia juga mencurigai bahwa Tangmo Nida dan penumpang kapal lainnya yang sedang bertengkar, merujuk pada salah satu foto Tangmo Nida yang tampak tidak bahagia saat duduk sendirian di belakang kapal.

Menurutnya alasan Tangmo Nida buang air kecil adalah alasan yang tidak masuk akal.

Tangmo Nida merupakan seorang pesohor yang tidak mungkin akan buang air kecil di tempat yang sangat terbuka.

Kakak Tangmo Nida, Dayos Detjob yang ikut menemukan jenazah Tangmo Nida juga mengaku menyerahkan penyelidikan kasus tersebut kepada polisi.

Gatick dan Sand yang dimintai keterangan memberikan pengakuan yang berbeda, keduanya semakin disorot atas kematian Tangmo Nida.

Pengakuan tentang Tangmo yang jatuh karena ingin kencing pun ditolak oleh ahli forensik, sebab jenazahnya mengenakan bodysuit.

Baca Juga: Tak Tahu Malu, Gatick Kedapatan Pakai 3 Baju Milik Tangmo Nida, Salah Satunya Baju Kesayangan

Pada Minggu 27 Februari 2022, Gatick dan Sand muncul dalam jumpa pers dan menjawab sejumlah pertanyaan.

"Jika temanku tewas, aku juga akan kehilangan mata pencaharian, kalian harus mengerti," jawaban Gatick sang manajer dianggap tak simpatik.

Ia juga mengaku tak mengabari keluarga Tangmo Nida setelah kejadian karena merasa tak ada gunanya.

Sebelum Tangmo Nida ditemukan, Gatick memutuskan pulang duluan menggunakan mobil Tangmo dan memilih menunggu di rumah mendiang yang ditumpanginya bersama anaknya selama ini.

Sama halnya dengan Gatick, Sand juga tidak mengikuti proses pencarian.

Ia berpikir kalau Tangmo Nida akan menemukan perahu lain yang lewat dan minta diantar ke tepi.****

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: Tnews.co.th

Tags

Terkini

Terpopuler