Pengacara Krishna Beber Ada Pertemuan Rahasia Antara Polisi dan Ibu Tangmo Nida, Intinya Tentang Uang

1 Mei 2022, 13:40 WIB
Mantan pengacara ibu Tangmo Nida yakni Krishna, membongkar pertemuan rahasia antara kepolisian Thailand dan Panida /Tewas.co.th/

TERAS GORONTALO -- Pasca konfrensi pers yang digelar oleh kepolisian Thailand tentang kematian Tangmo Nida, mantan pengacara ibu Tangmo Nida yakni Krishna ikut angkat bicara. 

Dihadapan awak media di Thailand, pengacara Krishna mengatakan jika sebenarnya ada pertemuan antara ibu Tangmo Nida yakni Panida dan kepolisian Thailand sebelum konfrensi pers. 

Dikutip dari Tnews.co.th, pengacara Krishna membeberkan jika pertemuan pihak ibu Tangmo Nida dan kepolisian Thailand diungkapkan oleh salah satu sumbernya didalam tubuh kepolisian itu sendiri. 

Baca Juga: Daftar Konglomerat Thailand Yang Jadi Tersangka di Kasus Tangmo Nida, Salah Satunya Punya Bisnis Berlian!

Pengacara Krishna bahkan mengatakan jika ada pengajuan tentang uang dalam pertandingan antara ibu Tangmo Nida dan kepolisian Thailand, sebelum konfrensi pers kematian Tangmo Nida. 

"Mereka bertemu dua jam sebelum konfrensi pers, disitu ada Panida ibu dari Tangmo Nida, pengacara Decha, dan beberapa petinggi kepolisian Thailand," ujar pengcara Krishna. 

Tak sampai disitu, pengacara Krishna bahkan mengatakan jika pertemuan ini berlangsung selama satu jam.

Baca Juga: Manager Timnas Thailand Madam Pang Punya Kecantikan Layaknya ABG, Beda 12 Tahun dengan Tangmo Nida

Ia juga sangat yakin jika pertemuan ini membahas tentang arah penyebab kematian Tangmo Nida. 

"Disana mereka juga membahas tentang uang. Saya yakin ada permainan sebelum konfrensi pers tersebut," ucapnya. 

Selain itu, pengacara Krishna mengatakan jika pertemuan ini sebagai salah satu wadah untuk memediasi pihak Por dan ibu Tangmo Nida. 

Sedangkan lima tersangka lainnya belum dilibatkan sama sekali dalam pertemuan ini. 

Baca Juga: Profil Sira Chenchaka Penasehat Gatick di Kasus Tangmo Nida, Punya Koleksi Patung Budha Emas di Rumahnya

"Saya tak tahu kenapa mereka tak dilibatkan, tapi setidaknya ini membuktikan bahwa ada proses kecurangan disana," ucapnya. 

Sebelumnya diketahui, jika kepolisian Nonthaburi Thailand memang sedang disorot pasca konfrensi pers Tangmo Nida. 

Pasalnya banyak bukti yang tidak relevan pada saat pergelaran konfrensi pers tersebut. 

Mulai dari foto, hingga bukti luka yang ditampilkan dalam konfrensi pers Tangmo Nida ini. 

Baca Juga: Bukti Palsu di Kasus Tangmo Nida Semakin Nyata, Polisi Thailand Ternyata Gunakan Foto Tahun 2019

Akibatnya, salah satu petinggi kepolisian Nonthaburi Thailand diperiksa karena kasus Tangmo Nida ini.

Sang polisi diperiksa usai didakwa karena menampilkan bukti palsu ke publik Thailand. 

Kasus kematian Tangmo Nida memang ramai diperbincangkan tak hanya di Thailand saja, tapi seluruh dunia.

Tangmo Nida memiliki nama asli Nida Patcharaveerapong, lahir pada 18 September 1984 di Bangkok.

Ia merupakan lulusan College of Social Innovation Rangsit University.

Dia pun memulai kariernya di dunia hiburan sejak tahun 1998, ketika usianya menginjak 15 tahun.

Saat itu, Tangmo Nida bertemu dengan seorang pencari bakat saat sedang berbelanja di sebuah pusat perbelajaan.

Tangmo Nida kemudian mengikuti tawaran istimewa, lalu menjalani tes di depan kamera serta menjadi model iklan.

Selama 24 tahun berkarier, aktris berusia 37 tahun ini telah membintangi kurang lebih 38 judul drama Thailand atau lakorn.

Selain itu, Tangmo Nida juga sudah pernah muncul di empat judul film, dan tujuh acara televisi.

Tangmo Nida juga telah memenangkan sejumlah penghargaan lokal di Thailand.

Tangmo Nida menaiki speedboat di Chao Phraya pada Kamis 24 Februari 2022, bersama manajer, Gatick Idsarin dan sahabatnya, Sand Wisapat Manomairat, Job Nitas Kiratisoothisathorn serta seorang perempuan lain.

Menurut pengakuan para tersangka, Tangmo Nida terjatuh ke sungai sekitar pukul 22.40 waktu setempat saat sedang buang air kecil dibagian belakang speedboat.

Saat itu, Tangmo Nida memegangi kaki Sand.

Namun, Sand mengaku sedang melihat layar ponsel ketika sahabatnya terjatuh ke sungai.

Sedangkan Gatick mengaku sedang melihat pemandangan kala itu.

Ia menyebut Tangmo Nida tak mau memakai pelampung keselamatan, karena ingin berfoto dengan bodysuit.

Setelah jatuh, kelima tersangka mengaku berusaha mencari Tangmo Nida, namun tidak ditemukan.

Mereka melapor kepada polisi dan petugas penyelamat 24 jam setelah kejadian.

Proses pencarian oleh pihak berwajib dimulai pada Jumat 25 Februari 2022.

Jenazah Tangmo Nida baru ditemukan mengapung didekat Jembatan Rama VII, di provinsi Nonthaburi pada Sabtu 26 Februari 2022.

Atas kejadian ini, Por Tanupat Lerttaweewit, pemilik speedboat, dan Robert Phaiboon Trikanjananun, pengemudi speedboad, dituntut dengan dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian.

Ibunda Tangmo Nida, Panida Sirayutthayothin, menduga bahwa kematian putrinya bukan murni kecelakaan, tetapi ada unsur kesengajaan.

Panida meminta pihak yang terlibat harus diselidiki.

Ia juga mencurigai bahwa Tangmo Nida dan penumpang kapal lainnya yang sedang bertengkar, merujuk pada salah satu foto Tangmo Nida yang tampak tidak bahagia saat duduk sendirian di belakang kapal.

Menurutnya alasan Tangmo Nida buang air kecil adalah alasan yang tidak masuk akal.

Tangmo Nida merupakan seorang pesohor yang tidak mungkin akan buang air kecil di tempat yang sangat terbuka.

Kakak Tangmo Nida, Dayos Detjob yang ikut menemukan jenazah Tangmo Nida juga mengaku menyerahkan penyelidikan kasus tersebut kepada polisi.

Gatick dan Sand yang dimintai keterangan memberikan pengakuan yang berbeda, keduanya semakin disorot atas kematian Tangmo Nida.

Pengakuan tentang Tangmo yang jatuh karena ingin kencing pun ditolak oleh ahli forensik, sebab jenazahnya mengenakan bodysuit.

Pada Minggu 27 Februari 2022, Gatick dan Sand muncul dalam jumpa pers dan menjawab sejumlah pertanyaan.

"Jika temanku tewas, aku juga akan kehilangan mata pencaharian, kalian harus mengerti," jawaban Gatick sang manajer dianggap tak simpatik.

Ia juga mengaku tak mengabari keluarga Tangmo Nida setelah kejadian karena merasa tak ada gunanya.

Sebelum Tangmo Nida ditemukan, Gatick memutuskan pulang duluan menggunakan mobil Tangmo dan memilih menunggu di rumah mendiang yang ditumpanginya bersama anaknya selama ini.

Sama halnya dengan Gatick, Sand juga tidak mengikuti proses pencarian.

Ia berpikir kalau Tangmo Nida akan menemukan perahu lain yang lewat dan minta diantar ke tepi.****

Editor: Viko Karinda

Sumber: Tnews.co.th

Tags

Terkini

Terpopuler