Mr Genius “Digoda” Rp12 Juta Sebulan oleh Petinggi Polisi Asalkan Lakukan Ini Terkait Kematian Tangmo Nida

5 Mei 2022, 05:05 WIB
Mr Genius “Digoda” Rp12 Juta Sebulan oleh Petinggi Polisi Asalkan Lakukan Ini Terkait Kematian Tangmo Nida /

TERAS GORONTALO – Mr Genius, salah satu aktivis yang menyuarakan kematian Tangmo Nida, artis Thailand, rupanya telah digoda oleh seseorang.

Kasus kematian Tangmo Nida, terus diseriusi oleh Mr Genius, karena disinyalir banyak kejanggalan terkait penyebab kematian artis Thailand ini.

Alhasil, buntut dari keseriusan Mr Genius dalam mengungkap fakta penyebab kematian Tangmo Nida, ada oknum yang merasa resah.

Dengan begitu, Mr Genius menyebut, kalau dirinya telah ditawarkan sekira 300 ribu Baht perbulan atau setara Rp 12 juta agar berhenti menyuarakan keadilan tentang kematian Tangmo Nida, artis Thailand.

Dilansir Teras Gorontalo dari Komchadluek ada petinggi kepolisian yang datang kepadanya dan menawarkan uang sekira 300 ribu Baht atau senilai Rp12 juta.

Dirinya menyebut, ada seseoramg telah mengirimkan perwakilan pejabat besar datang untuk bernegosiasi dengan dia dan tidak berhasil.

Mr Genius bersikukuh tidak menerima uang tersebut agar dapat menyuarakan keadilan tentang kematian Tangmo Nida.

Dia mengatakan, bahwa tindakan polisi seperti itu Ini adalah deklarasi perang antara jaringan klub di seluruh negeri dan Kepolisian Daerah Provinsi 1.

“Jadi bersiaplah untuk tsunami yang akan datang. Mereka bersiap untuk membongkar semua hal ilegal di wilayah 1, baik itu perjudian, perjudian online, gudang ilegal, dan lain-lain,” katanya.

Diketahui, 2 Jenderal polisi Thailand, terseret pusaran informasi palsu kematian Tangmo Nida, yang dibongkar Mr Genius atau Atchariya Ruangrattanapong.

2 Jenderal itu dilapor oleh Mr Genius ke DEA untuk mengadili orang-orang tersebut, terkait kongkalingkong kematian Tangmo Nida, artis Thailand.

Mr Genius sangat ngotot 2 oknum jenderal tersebut, memiliki andil dalam memanupulasi informasi palsu terkait kematian Tangmo Nida.

Dilaporkan Teras Gorontalo dari Komchadluek, Mr Genius mengantongi bukti video yang 2 jenderal polisi Thailand, terkait informasi kematian Tangmo Nida.

Atchariya mengatakan, 2 jenderal polisi tersebut bernama Letjen Pol Chiraphat Phoomchit, dan Mayor Jenderal Pol Wasan Techakarakasem. 

Atchariya menjelaskan, keduanya diduga melangar pasal 157 pelanggaran atau kelalaian tugas dan 200 membantu orang lain tidak dikenakan hukuman pidana, atau menerima lebih sedikit hukuman.

Atchariya menuturkan, keduanya dalam konferensi pers tentang kesimpulan dari kasus kematian Tangmo Nida, beberapa waktu lalu, menyajikan informasi palsu.

Atchariya menyebut, dalam mempersembahkan informasi palsu adalah kecepatan GPS dan polisi memberikan hasil otopsi dari 11 luka menjadi 22 luka dan menyimpulkan 26 luka pada mayat Tangmo Nida.

di belakang, pasca konfrensi pers yang digelar oleh kepolisian Thailand tentang kematian Tangmo Nida, mantan pengacara ibu Tangmo Nida yakni Krishna angkat bicara.

Dihadapan awak media di Thailand, pengacara Krishna mengatakan jika sebenarnya ada pertemuan antara ibu Tangmo Nida yakni Panida dan kepolisian Thailand sebelum konfrensi pers.

Dikutip dari Tnews.co.th, pengacara Krishna membeberkan jika pertemuan pihak ibu Tangmo Nida dan kepolisian Thailand oleh salah satu sumbernya didalam tubuh kepolisian itu sendiri.

Pengacara Krishna bahkan mengatakan jika ada pengajuan tentang uang dalam pertandingan antara ibu Tangmo Nida dan kepolisian Thailand, sebelum konfrensi pers kematian Tangmo Nida.

"Mereka bertemu dua jam sebelum konfrensi pers, disitu ada Panida ibu dari Tangmo Nida, pengacara Decha, dan beberapa petinggi kepolisian Thailand," ujar pengcara Krishna.

Tak sampai disitu, pengacara Krishna bahkan mengatakan jika pertemuan ini berlangsung selama satu jam.

Ia juga sangat yakin pertemuan ini membahas tentang arah penyebab kematian Tangmo Nida.

"Disana mereka juga membahas tentang uang. Saya yakin ada permainan sebelum konfrensi pers tersebut," ucapnya.

Selain itu, pengacara Krishna mengatakan jika pertemuan ini sebagai salah satu wadah untuk memediasi pihak Por dan ibu Tangmo Nida.

Sedangkan lima orang lainnya belum dilibatkan sama sekali dalam pertemuan ini.

"Saya tidak tahu mengapa mereka tidak dilibatkan, tapi setidaknya ini membuktikan bahwa ada proses berulang kali," katanya.

Sebelumnya diketahui, jika kepolisian Nonthaburi Thailand sedang disoroti pasca konfrensi pers Tangmo Nida.

Pasalnya banyak bukti yang tidak relevan pada saat pergelaran konfrensi pers tersebut.

Mulai dari foto, hingga bukti luka yang ditampilkan dalam konfrensi pers Tangmo Nida ini.

Akibatnya, salah satu kepolisian kepolisian Nonthaburi Thailand diperiksa karena kasus-kasus Tangmo Nida ini.

Sang polisi diperiksa usai dakwaan karena menampilkan palsu ke publik Thailand.

Kasus kematian Tangmo Nida memang ramai diperbincangkan tak hanya di Thailand saja, tapi di seluruh dunia.

Tangmo Nida memiliki nama asli Nida Patcharaveerapong, lahir pada 18 September 1984 di Bangkok.

Ia merupakan lulusan College of Social Innovation Rangsit University.

Dia pun memulai kariernya di dunia hiburan sejak tahun 1998, ketika usianya menginjak 15 tahun.

Saat itu, Tangmo Nida bertemu dengan seorang pencari bakat saat sedang berbelanja di sebuah pusat perbelajaan.

Tangmo Nida kemudian mengikuti tawaran istimewa, lalu menjalani tes di depan kamera serta menjadi model iklan.

Selama 24 tahun berkarier, aktris berusia 37 tahun ini telah membintangi kurang lebih 38 judul drama Thailand atau lakorn.

Selain itu, Tangmo Nida juga pernah muncul di empat judul film, dan tujuh acara televisi.

Tangmo Nida juga telah memenangkan sejumlah penghargaan lokal di Thailand.

Tangmo Nida menaiki speedboat di Chao Phraya pada Kamis 24 Februari 2022, manajer, Gatick Idsarin dan sahabatnya, Sand Wisapat Manomairat, Job Nitas Kiratisoothisathorn serta seorang perempuan lain.

Menurut pengakuan para tersangka, Tangmo Nida terjatuh ke sungai sekitar pukul 22.40 waktu setempat saat buang udara kecil di bagian belakang speedboat.

Saat itu, Tangmo Nida memegangi kaki Sand.

Namun, Sand mengaku sedang melihat layar ponsel ketika sahabatnya terjatuh ke sungai.

Sedangkan Gatick mengaku sedang melihat pemandangan kala itu.

Ia menyebut Tangmo Nida tak mau memakai pelampung keselamatan, karena ingin berfoto dengan bodysuit.

Setelah jatuh, para pelaku berusaha berusaha mencari Tangmo Nida, tidak ditemukan.

Mereka melapor kepada polisi dan petugas penyelamat 24 jam setelah kejadian.

Proses pencarian pihak berwajib dimulai pada Jumat 25 Februari 2022.

Jenazah Tangmo Nida baru ditemukan di dekat Jembatan Rama VII, di Nonthaburi pada Sabtu 26 Februari 2022.

Atas kejadian ini, Por Tanupat Lerttaweewit, pemilik speedboat, dan Robert Phaiboon Trikanjananun, pengemudi speedboad, pengadilan dengan kelalaian yang menyebabkan kematian.

Ibunda Tangmo Nida, Panida Sirayutthayothin, menduga bahwa kematian putrinya bukan murni kecelakaan, tetapi ada unsur kesengajaan.

Panida meminta pihak yang terlibat harus menjaganya.

Ia juga merasa curiga bahwa Tangmo Nida dan penumpang kapal lainnya yang sedang mengamati, merujuk pada salah satu foto Tangmo Nida yang tampak tidak saat duduk sendirian di belakang kapal.

Menurutnya alasan Tangmo Nida buang air kecil adalah alasan yang tidak masuk akal.

Tangmo Nida merupakan seorang pesohor yang tidak mungkin buang air kecil di tempat yang sangat terbuka.

Kakak Tangmo Nida, Dayos Detjob yang ikut menemukan jenazah Tangmo Nida juga menyerahkan penyelidikan kasus tersebut kepada polisi.

Gatick dan Sand yang dimintai keterangan memberikan pengakuan yang berbeda, keduanya disorot atas kematian Tangmo Nida.

Pengakuan tentang Tangmo yang jatuh karena ingin kencing pun ditolak oleh ahli forensik, sebab jenazahnya mengenakan bodysuit.

Pada Minggu 27 Februari 2022, Gatick dan Sand muncul dalam jumpa pers dan pertanyaan pertanyaan.

"Jika ingin membunuh, aku juga akan kehilangan mata pencaharian kalian, harus mengerti," jawaban Gatick sang manajer dianggap tak simpatik.

Ia juga mengaku tak mengabari keluarga Tangmo Nida setelah kejadian karena merasa tidak ada gunanya.

Sebelum Tangmo Nida ditemukan, Gatick memutuskan pulang duluan menggunakan mobil Tangmo dan memilih menunggu di rumah mendiang yang ditumpanginya bersama anaknya selama ini.

Sama halnya dengan Gatick, Sand juga tidak mengikuti proses pencarian.

Ia berpikir kalau Tangmo Nida akan menemukan perahu lain yang lewat dan minta diantar ke tepi.****

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: komchadluek.net Tnews.co.th

Tags

Terkini

Terpopuler