Cynthia Harus Terima Kenyataan Dokter Spesialis Radiologi Faisal Nekat Buat KK Palsu Jadikan HS Istri Gadungan

29 Mei 2022, 00:00 WIB
Cynthia Harus Terima Kenyataan Dokter Spesialis Radiologi Faisal Nekat Buat KK Palsu Jadikan HS Istri Gadungan /Teras Gorontalo

TERAS GORONTALO -- Cynthia Kornelius, istri dari dokter spesialis radiologi Faisal, harus menerima pil pahit kelakuan sang suami.

Dalam hasil penyilidikan polisi, dokter spesialis radiologi Faisal, telah memalsukan dokumen kependudukan Kartu Keluarga (KK).

Dalam dokumen KK tersebut, dokter spesialis radiologi Faisal, merubah data istri dari Cynthia Kornelius menjadi wanita HHS. 

Hal itu berdasarkan hasil penyilidikan yang dilakukan oleh polisi, setelah dokter spesialis radiologi Faisal digrebek di sebuah penginapan, beberapa waktu lalu.

"Bersangkutan (dokter Faisal) sempat merubah dokumen kependudukan dan memang mengakui kalau ada masalah rumah tangga," kata Kapolres AKBP Ridwan Raja Dewa. 

Sementara itu, Cynthia Kornelius, tampak tegar dan turut serta hadir pada konfrensi persi dilakukan polisi, dalam kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilan tanpa jejak.

Menurut Cynthia Kornelius, dia sangat berterima kasih kepada polisi karena suaminya dokter spesialis radiologi Faisal, sudah kembali berkumpul dengan keluarga.

"Saya sangat berterima kasih kepada bapak polisi suami saya masih dalam keadaan sehat wal afiat," ujar dokter Cynthia Kornelius kepada Teras Gorontalo.

Dia juga mewakili sang suami, meminta maaf kepada seluruh asyarakat Tolitoli, akibat keresahan yang terjadi selama dokter Faisal hilang.

"Saya pribadi mewakili suami saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Tolitoli untuk keresahan yang ditimbulkan," ujarnya.

Dia menyebut, sebagai manusia biasa tentunya seringkali hilaf.

"Sebagai manusia biasa bisa hilaf dan berbuat salah, mohon dibukakan pintu maaf ke keluarga kami," katanya.

Diketahui, kinerja polisi dalam mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal patut diacungi jempol.

Bahkan, publik mengapresiasi langkah dari polisi telah bekerja keras dalam mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Apalagi, pengungkapan kasus dokter spesialis radiologi Faisal, memakan waktu hampir 20 hari pelariannya.

Saat dilakukan penggrebekan di salah satu penginapan, dokter spesialis radiologi Faisal, sedang bersama wanita berinisial U.

Antara dokter spesialis radiologi Faisal, dan wanita inisial U tersebut, nantinya akan bepergian melalui bandara di Gorontalo.

Kapolres Tolitoli AKBP Ridwan Raja Dewa, S.I.K. dalam konferensi pers, semenjak kejadian dokter spesialis radiologi Faisal hilang, polisi terus melakukan pencarian bersama warga dan instansi lainnya.

AKBP Ridwan Raja Dewa menjelaskan, pada 25 Mei 2022, berdasarkan informasi masyarakat, dokter Faisal termonitor di daerah Tomini.

Kemudian, polisi bergerak ke Kabupaten Parimo. Namun, jejak dari dokter Faisal hilang lagi,

Saat yang sama, informasi berikutnya dokter Faisal berada di Moutong lagi.

Setelah dari Moutong dokter Faisal, kembali ke Tolitoli untuk menjemput wanita inisial HHU, Kamis 26 Mei 2022, pukul 01.15 Wita.

Seorang wanita berinisial U bersama dr. Faisal berangkat menuju ke arah Gorontalo, namun singgah di Kecamatan Palele Kabupaten Buol dan beristirahat di penginapan 42.

"Tim dari polisi langsung berkordinasi dengan Polsek Peleleh saat itu juga. Karena perjalanan dari Tomini ke Kecamatan Palele memakan waktu yang lama, untuk menghindari dokter Faisal berpindah tempat lagi," kata AKBP Ridwan Raja Dewa.

Dia menjelaskan, Kapolsek Palele, bersama timnya mencari dokter Faisal dan ditemukan mobil Xpander putih, yang ada di penginapan 42 .

"Setelah dicek ke dalam kamar ditemukanlah dokter Faisal bersama dengan seorang wanita,” kata AKBP Ridwan Raja Dewa

Dia menjelaskan, wanita berinisial U tersebut, diketahui masih berstatus istri dari seseorang dan tengah dalam proses pengajuan perceraian yang dilakukan oleh pihak perempuan.

Pada saat ditemukannya dokter Faisal, petugas juga menemukan yang alamatnya telah dirubah beralamat di Kecamatan Dampal Selatan, Kabupaten Tolitoli.

Padahal, sebelumnya, dokter Faisal, berdomisili di Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, selain itu juga ditemukan kartu keluarga yang dipalsukan.

“Saat ini kami tengah mendalami terkait pemalsuan dokumen ini, kartu keluarga beserta KTP-nya”.

Kapolres Tolitoli juga menjelaskan kepada awak media bahwa peristiwa tersebut bukanlah peristiwa lakalantas dan hasil penyelidikan oleh Polres Tolitoli bahwa itu semua adalah rekayasa.

“Bersangkutan membuat cerita itu karena ada masalah keluarga dan juga ada masalah di dalam pekerjaannya," katanya

Dia mengaku, dokter Faisal belum ditetapkan sebagai tersangka, karena belum ada laporan dari pihak istri.

“Untuk penerapan pasal 284 harus berdasarkan pengaduan dan itu akan diproses, ” tambahnya.

Terkait pemalsuan dokumen KTP dan Kartu Keluarga akan didalami oleh Polres Tolitoli, apakah sudah digunakan atau belum, tentunya apabila sudah digunakan dokter Faisal bisa dijerat dengan pasal 263.

“Kami akan gelar perkara dan apabila hasil gelar perkara terbukti kami akan proses kita tidak akan menutup–nutupi perkara ini,” katanya.

Kronologi Hilangnya Dokter Faisal

1. Keterangan Saksi

Diberitakan sebelumnya, dari penuturan saksi yang berhasil dihimpun media ini, terkait dengan hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, Jumat 6 Mei sekira 23.30 WITA, bertempat di tepi jurang jalan poros yang menghubungkan Kabupaten Toli-toli dan Buol, telah ditemukan 1 unit sepeda motor.

Artinya dari penuturan saksi atas hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, berawal dari penemuan 1 unit sepeda motor.

Selain 1 unit sepeda motor, terdapat tas selempang warna hitam, sandal merek Eiger warna hitam, 1 buah kartu vaksin, bernama dokter Faisal dan dokter Cynthia Kornelius.

Belum lagi, ada satu buah kartu korpro atas nama korban, dan kartu pengurus IDI, kartu rumah sakit, satu buah jaket parasut warna biru, helm berwarna merah, tasbih jari warna putih dan cap stempel dokter Faisal warna hijau.

Menurut saksi mata bernama Sari, saat melintasi jalan di Desa itu, dia mendapati adanya sepeda motor yang sudah jatuh di tepi jurang dan masih dalam keadaan menyala.

Belum lagi, seluruh barang-barang milik dokter spesialis radiologi Faisal, masih utuh lengkap dengan sendal yang dipakainya.

Dengan begitu, dia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dakopamean dan langsung ditindaklanjuti untuk pergi ke lokasi itu.

"Saya lihat barang-barangnya masih lengkap, namun orangnya tidak ada," kata Sari dilansir Teras Gorontalo.

Dari penuturan saksi inilah, yang menginformasikan ke Polsek Dakopamean. Selanjutnya Polisi langsung menindaklanjuti.

2. Temuan Handphone dan Keterangan Istri Dokter Faisal

Setelah aparat melakukan identifikasi di lokasi kejadian, mereka mendapat handphone milik dokter spesialis radiologi Faisal dan langsung menelepon istrinya.

Tak berselang lama istri dokter Faisal Cyntia Cornelius, langsung datang ke lokasi dan membenarkan kalau motor dan barang itu milik suaminya.

Menurut Cyntia Cornelius, sang suami sekira 22.00 WITA, menuju Desa Lingadan dengan bertujuan untuk memberikan bantuan bagi warga yang terdampak banjir pada akhir Maret lalu.

"Dia sempat pamitan ke saya untuk memberikan bantuan ke masyarakat korban banjir," ujarnya.

Dari keterangan istri dokter Faisal di atas, maka sebelum dokter spesialis radiologi Faisal hilang tanpa jejak, sempat pamitan kepada istrinya.

3. Keterangan Kepala Desa

Kepala Desa Lingadan, Mashuri menerangkan, dokter spesialis radiologi Faisal, memberikan bantuan kepada 35 warga masing - masing menerima uang sekira Rp 500 ribu yang sudah di dalam amplop, dengan total Rp 17,5 juta.

Kemudian, setelah menyerahkan bantuan sekitar jam 23.00 Wita, dokter spesialis radiologi Faisal meninggalkan Desa Lingadan, dengan tujuan Desa Kapas untuk memberikan bantuan kepada warga korban banjir bandang.

Keterangan Polisi Sebelum Dokter Faisal Ditemukan

Sejak hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, Kapolres Toli-toli, AKBP Ridwan Raja Dewa menuturkan, pihaknya terus melakukan pendalaman terkait kasus dokter spesialis radiologi Faisal.

"Kami sedang melakukan pencarian dan telah meminta keterangan sejumlah saksi yang sempat menghubungi dokter Faisal, sebelum dinyatakan hilang," kata AKBP Ridwan Raja Dewa, Rabu 11 Mei 2022.

1. Anjing Pelacak Diturunkan

Untuk mencari dokter spesialis radiologi Faisal, Polisi pun menurunkan anjing pelacak.

Dari temuan sesuai dengan pengendusan anjing pelacak yang diturunkan untuk mencari dokter spesialis radiologi Faisal, aroma tubuh dari dokter spesialis radiologi Faisal, sudah hilang di jalan Dusun Momunu, mengarah ke Toli-toli.

Kapolres Toli-toli Ridwan Raja Dewa, melalui Kasie Humas Anshar Tolah menjelaskan, anjing pelacak tidak mencium aroma tubuh dari dokter spesialis radiologi Faisal, di lokasi kejadian.

"Kemungkinan besar beliau sudah naik kendaraan, karena anjing pelacak sudah tidak lagi mencium bau tubuh dari dokter Faisal," ujar Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo Sabtu, 14 Mei 2022.

Dijelaskan Anshari, dari Dusun Momunu kurang lebih sekira 5 meter, sudah hilang penciuman, ke arah Toli-toli.

"Kalau dikaitkan dengan check point IT dan keterangan saksi korban terlihat di Kilometer 4, bisa diindakasi arahnya ke sana," ujarnya.

2. Polisi Temukan Petunjuk Baru di SIM Card

Atas hilangnnya dokter spesialis radiologi Faisal, tim khusus yang dibentuk Polisi terus bekerja maksimal dalam mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Terinformasi, Polisi telah menemukan petunjuk baru soal SIM card milik dokter Faisal.

Rupanya, setelah dokter spesialis radiologi Faisal hilang, polisi melacak kalau SIM card dokter Faisal, beberapa kali diganti.

Hal itu berdasarkan check point yang dilakukan oleh polisi, keesokan harinya SIM card milik korban masih aktif.

"Esoknya setelah korban dinyatakan hilang, masih aktif," kata Kapolres Toli-toli melalui Kasie Humas AKP Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo, Sabtu 14 Mei 2022.

Menurut AKP Anshari Tolah, SIM card korban sempat beberapa kali diganti, karena dokter Faisal mempunyai beberapa nomor.

Namun, dia belum bisa memastikan kalau yang mengganti SIM card tersebut, apakah korban atau orang lain.

"Masih didalami dan sedand dilakukan proses penyelidikan," kata Anshari Tolah.

Keterangan dari sejumlah saksi yang diperiksa polisi sudah sekira 15 orang, memiliki kaitan erat sebelum dan sesudah dokter Faisal, hilang tanpa jejak.

Kapolres Toli-toli AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasi Humas AKP Anshari Tolah mengatakan, sampai saat ini polisi masih menelusuri semua sumber informasi.

AKP Anshari Tolah menyebut, semua aktivitas dari dokter Faisal, baik di medsos maupun lainnya sedang digali informasinya oleh polisi.

"Ada tim IT dan lapangan dari polisi sedang melakukan pendalaman mengenai aktivitas korban sebelum dinyatakan hilang," ujar AKP Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo, Minggu 15 Mei 2022.

Menurut AKP Anshari Tolah, polisi masih belum memberikan informasi secara spesifik kepada masyarakat, karena masih dalam tahap penyilidikan.

"Kami belum bisa berbicara banyak, demi kepentingan penyelidikan. Apalagi, kasus ini sangat sensitif, dan target bisa melakukan alibi," kata Anshari Tolah.

Sementara itu, dilansir Teras Gorontalo lewat kanal YouTube Polres Toli-, AKP. Anshari Tola, Kasi Humas Polres Toli- toli menyampaikan soal perkembangan terbaru penyelidikan dokter Faisal.

Menurut Anshari, Polres Toli-toli telah melaksanakan olah TKP di wilayah Dako Pomean lokasi keberadaan terakhir dokter Faisal. Polres Tolitoli juga memeriksa sebanyak 15 orang saksi.

"Pada saat penyelidikan dari olah TKP hingga pengembangan kasus, BPBD, Basarnas dan dari pihak TNI turut membantu proses jalannya penyelidikan,"ucap Anshari Tolah.

Dari sumber Informasi yang didapat dari Polres Toli-toli telah dilakukan gelar perkara.

Sebelumnya Kapolres Toli- toli telah membentuk tim dalam pengembangan kasus hilangnya dokter Faisal. Tim yang dibentuk Kapolres Toli-toli adalah dari bagian Reskrim.

Anshari juga menyampaikan terkait aktifitas terakhir dokter spesialis radiologi itu sebelum hilang.

Kata kasi Humas, dokter Faisal dari rumah menuju ke masjid untuk melaksanakan sholat, yang kemudian menuju ke desa lingadan untuk membagikan bantuan ke korban terdampak banjir.

Anshari menegaskan bahwa Kapolres Toli-toli bertekad untuk dapat mengungkap kasus hilangnya dokter Faisal.

3. Polda Sulteng dan Polres Toli-toli Bentuk Tim Spesial, Lacak Keberadaan Dokter Faisal

Hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, polisi terus melakukan pendalaman terkait keberadaan dokter Faisal.

Bahkan, Polres Toli-toli membentuk tim spesial untuk mencari keberadaan dokter Faisal.

Tim spesial ini nantinya terdiri dari Reskrim hingga beberapa orang dari IT untuk melacak keberadaan dokter Faisal.

Selain itu, tim spesial ini tak hanya terdiri dari anggota Polres Toli-toli saja.

Ada juga anggota dari Polda Sulteng yang akan membantu pencarian dokter Faisal.

Hingga Rabu 18 Mei 2022, tim spesial masih melaksanakan proses penyelidikannya di lapangan.

"Tim spesial yang dibentuk belum juga kembali untuk melaporkan hasil temuannya di lapangan," ujar Kapolres Toli-toli AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasie Humas AKP Anshari Tolah.

AKP Anshari Tolah menambahkan, sampai pada saat ini saksi yang sudah diambil keterangannya masi berjumlah 15 orang.

Sebelumnya, tim spesial yang dibentuk polisi terus mendalami soal informasi yang menyangkut tentang dokter Faisal, hilang tanpa jejak.

Apalagi, sampai saat ini polisi masih bekerja keras dalam mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Demi mengungkap kasus dokter Faisal, polisi menggali keterangan dari sejumlah saksi.

AKP Anshari Tolah menyebut, semua aktivitas dari dokter Faisal, baik di medsos maupun lainnya sedang digali informasinya oleh polisi.

"Ada tim spesial dan lapangan dari polisi sedang melakukan pendalaman mengenai aktivitas korban sebelum dinyatakan hilang," ujarnya.

4. Penangkapan Dilakukan Densus 88 Anti Teror, Polisi Tegaskan Tidak Ada Warga Toli-toli yang Ditangkap

Sudah menjadi konsumsi publik, rumor penangkapan 22 Warga Sulteng oleh Densus 88 Anti Teror, dikaitkan dengan dokter spesialis radiologi Faisal.

Asumsi warga mulai mengaitkan dengan hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal tersebut dibantah oleh pihak Kepolisian.

Hal ini sebagaiman ditegaskan oleh Kapolres Toli-toli melalui Kasie Humas Anshari Tolah.

Anshari menuturkan, sesuai dengan hasil kroscek oleh Kepolisian Polres Toli-toli, tidak ada warga Toli-toli di antara 22 orang asal Sulteng, yang ditangkap Densus 88.

“Sudah dikroscek oleh Kepolisian Polres Toli-toli, bahwa tidak ada warga Toli-toli di antara 22 orang asal Sulteng, yang ditangkap Densus 88 kemarin,” kata Kapolres Toli-toli melalui Kasie Humas Anshari Tolah, Sabtu 21 Mei 2022.

Diungkapkan AKP Anshari, saat ini Polres Toli-toli, masih dalam upaya terus berkoordinasi dengan semua pihak yang dapat membantu terkait kasus dokter Faisal.

"Untuk menelusuri setiap perkembangan yangg berkaitan dengan kasus dokter Faisal, hilang tanpa jejak. Dan sampai saat ini masih tetap melakukan penelusuran oleh tim lidik yang disesuaikan dengan data dan info yang ada," ujarnya.


5. Petunjuk Terkini Dokter Spesialis Radiologi Faisal Mengenai Sidik Jari

Berdasarkan informasi yang dirangkum Teras Gorontalo, polisi masih menyelidiki data pembanding soal sidik jadi di lokasi kejadi dokter Faisal hilang.

Menurut Kapolres Tolitoli, AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasie Humas, AKP Anshari Tolah, polisi masih mencari data pembanding sidik jari tersebut.

"Sedang diselidiki. Karena, saat di lokasi kejadian, TKP-nya sudah dimasuki warga, kami masih mencari data pembanding," ujar Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo, Selasa 24 Mei 2022.

Dia belum bisa memastikan apakah ada orang lain selain dokter Faisal atau tidak.

"Sedang kami lakukan penyelidikan," ujar Anshari Tolah.

Itulah keterangan Polisi sebelum dokter Faisal ditemukan. ***

 

 

Editor: Viko Karinda

Sumber: Teras Gorontalo

Tags

Terkini

Terpopuler