Peran Konsultan Dokter Polisi Thailand Terungkap, 7 Hasil Otopsi Tangmo Nida Berbau Rekayasa

8 Juni 2022, 10:37 WIB
Rekayasa hasil otopsi dari jenazah Tangmo Nida kian terbukti. Salah satu konsultan dokter polisi yakni dokter Pig ternyata sudah merencanakan semuanya. /Tnews.co.th/

TERAS GORONTALO - Mr Genius baru-baru ini menyerang salah satu konsultan dokter polisi Thailand.

Konsultan dokter polisi Thailand ini diketahui bernama dokter Pig.

Dikutip dari Tnews.co.th, Mr Genius mengatakan jika konsultan dokter polisi Thailand tersebut sama sekali tak punya etika.

Baca Juga: Kalung dan Jam Tangan Hilang dari TKP, Dugaan Pembunuhan Berencana di Kasus Tangmo Nida Terungkap

Pernyataan tersebut disampaikan Mr Genius dihadapan para media Thailand terkait kasus kematian Tangmo Nida.

Menurut Mr Genius, jika dokter Pig sengaja membelokkan arah otopsi dari jenazah Tangmo Nida.

Tak hanya itu, dokter Pig juga adalah orang yang memiliki ide untuk menambah luka dari jenazah Tangmo Nida kepada polisi.

"Dia (dokter Pig) sama sekali tak beretika. Rela melakukan apa saja demi uang," ucap Mr Genius.

Baca Juga: Darah Tangmo Nida Lebih Kental, Diduga Tewas 7 Jam lebih Lama, Eksekusi di Darat Terbukti?

Tak hanya itu, Mr Genius juga meminta agar dokter Pig bisa bertanggung jawab atas semua kebohongan yang dilakukan selama ini.

"Publik harus tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Tangmo Nida, dokter Pig harus bertanggung jawab," ucap dia.

Peran dokter Pig di kasus Tangmo Nida ternyata sangat central.

Dia adalah dokter yang lama bekerja di kepolisian.

Baca Juga: Eksperimen Penggumpalan Darah Digunakan dalam Kasus Tangmo Nida, Hal Mengejutkan Ini Ditemukan

Tak hanya itu, dokter Pig juga diketahui memegang jabatan penting di rumah sakit kepolisian Thailand.

Inilah kenapa dokter Pig sangat berpengaruh dalam hal otopsi kedua jenazah Tangmo Nida.

Kematian Tangmo Nida memang ramai diperbincangkan tak hanya di Thailand saja, tapi seluruh dunia.

Tangmo Nida memiliki nama asli Nida Patcharaveerapong, lahir pada 18 September 1984 di Bangkok.

Ia merupakan lulusan College of Social Innovation Rangsit University.

Dia pun memulai kariernya di dunia hiburan sejak tahun 1998, ketika usianya menginjak 15 tahun.

Saat itu, Tangmo Nida bertemu dengan seorang pencari bakat saat sedang berbelanja di sebuah pusat perbelajaan.

Tangmo Nida kemudian mengikuti tawaran istimewa, lalu menjalani tes di depan kamera serta menjadi model iklan.

Selama 24 tahun berkarier, aktris berusia 37 tahun ini telah membintangi kurang lebih 38 judul drama Thailand atau lakorn.

Selain itu, Tangmo Nida juga sudah pernah muncul di empat judul film, dan tujuh acara televisi.

Tangmo Nida juga telah memenangkan sejumlah penghargaan lokal di Thailand.

Tangmo Nida menaiki speedboat di Chao Phraya pada Kamis 24 Februari 2022, bersama manajer, Gatick Idsarin dan sahabatnya, Sand Wisapat Manomairat, Job Nitas Kiratisoothisathorn serta seorang perempuan lain.

Menurut pengakuan para tersangka, Tangmo Nida terjatuh ke sungai sekitar pukul 22.40 waktu setempat saat sedang buang air kecil dibagian belakang speedboat.

Saat itu, Tangmo Nida memegangi kaki Sand.

Namun, Sand mengaku sedang melihat layar ponsel ketika sahabatnya terjatuh ke sungai.

Sedangkan Gatick mengaku sedang melihat pemandangan kala itu.

Ia menyebut Tangmo Nida tak mau memakai pelampung keselamatan, karena ingin berfoto dengan bodysuit.

Setelah jatuh, kelima tersangka mengaku berusaha mencari Tangmo Nida, namun tidak ditemukan.

Mereka melapor kepada polisi dan petugas penyelamat 24 jam setelah kejadian.

Proses pencarian oleh pihak berwajib dimulai pada Jumat 25 Februari 2022.

Jenazah Tangmo Nida baru ditemukan mengapung didekat Jembatan Rama VII, di provinsi Nonthaburi pada Sabtu 26 Februari 2022.

Atas kejadian ini, Por Tanupat Lerttaweewit, pemilik speedboat, dan Robert Phaiboon Trikanjananun, pengemudi speedboad, dituntut dengan dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian.

Ibunda Tangmo Nida, Panida Sirayutthayothin, menduga bahwa kematian putrinya bukan murni kecelakaan, tetapi ada unsur kesengajaan.

Panida meminta pihak yang terlibat harus diselidiki.

Ia juga mencurigai bahwa Tangmo Nida dan penumpang kapal lainnya yang sedang bertengkar, merujuk pada salah satu foto Tangmo Nida yang tampak tidak bahagia saat duduk sendirian di belakang kapal.

Menurutnya alasan Tangmo Nida buang air kecil adalah alasan yang tidak masuk akal.

Tangmo Nida merupakan seorang pesohor yang tidak mungkin akan buang air kecil di tempat yang sangat terbuka.

Kakak Tangmo Nida, Dayos Detjob yang ikut menemukan jenazah Tangmo Nida juga mengaku menyerahkan penyelidikan kasus tersebut kepada polisi.

Gatick dan Sand yang dimintai keterangan memberikan pengakuan yang berbeda, keduanya semakin disorot atas kematian Tangmo Nida.

Pengakuan tentang Tangmo yang jatuh karena ingin kencing pun ditolak oleh ahli forensik, sebab jenazahnya mengenakan bodysuit.

Pada Minggu 27 Februari 2022, Gatick dan Sand muncul dalam jumpa pers dan menjawab sejumlah pertanyaan.

"Jika temanku tewas, aku juga akan kehilangan mata pencaharian, kalian harus mengerti," jawaban Gatick sang manajer dianggap tak simpatik.

Ia juga mengaku tak mengabari keluarga Tangmo Nida setelah kejadian karena merasa tak ada gunanya.

Sebelum Tangmo Nida ditemukan, Gatick memutuskan pulang duluan menggunakan mobil Tangmo dan memilih menunggu di rumah mendiang yang ditumpanginya bersama anaknya selama ini.

Sama halnya dengan Gatick, Sand juga tidak mengikuti proses pencarian.

Ia berpikir kalau Tangmo Nida akan menemukan perahu lain yang lewat dan minta diantar ke tepi.****

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: Tnews.co.th

Tags

Terkini

Terpopuler