TERAS GORONTALO - 4 CCTV stand by untuk mengawasi proses otopsi ulang jasad Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Rabu, 27 Juli 2022 pagi.
Dilansir dari Antara, 4 CCTV itu dipasang di ruangan tempat berlangsungnya otopsi ulang jasad Brigadir J di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi.
Dengan adanya CCTV tersebut, akan memudahkan memantau proses otopsi ulang jasad Brigadir J.
Kamar jenazah tempat pelaksanaan otopsi ulang brigadir J itu pun, sekelilingnya telah dipasang garis pembatas.
Baca Juga: Luka Tusuk Dikaki dan Dada Buktikan Brigadir J Dianiaya? Sang Pengacara Ungkap Fakta Ini !
Pihak Kepolisian juga menggunakan kain untuk menutup bagian luar ruang jenazah selama otopsi ulang jasad Brigadir J.
Personel Polda Jambi telah berjaga untuk mengamankan proses otopsi ulang jasad Brigadir J.
Petugas yang berjaga memastikan agar orang yang tidak berkepentingan dilarang mendekatinatau berada di area sekitar kamar jenazah.
RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, dipilih sebagai tempat pelaksanaan karena lokasinya tak jauh dari kediaman keluarga Brigadir J.
Keluarga Brigadir J diketahui beralamat di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahmemantauar, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca Juga: Viral! Mba Rara Terawang Soal Hubungan Brigadir J dan Istri Ferdy Sambo, Ada Apa?
Adapun proses otopsi ulang telah dimulai pagi ini sejak pukul 7.30 WITA.
Proses otopsi ulang jasad Brigadir J akan diawali dengan penggalian makam.
Setelahnya, peti akan diangkat dan dibawa ke RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi untuk proses otopsi ulang.
Tim dari pusat dokter kesehatan Polri sebelumnya telah dipanggil oleh Komnas HAM untuk menjelaskan jalannya proses otopsi.
Hal itu dimaksudkan sebagai pembuktian Polri sangat terbuka untuk mengungkap kasus tersebut.
Sebelumnya, Brigadir J diduga tewas akibat penembakan di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat 8 Juli 2022.
Kasus itu menyita perhatian publik, hingga Polri membentuk tim khusus untuk mengungkapnya.
Tim khusus itu dipimpin Inspektur Pengawasan Umum Komjen Pol Agung Budi Maryoto.
Tiga pejabat Polri telah dinonaktifkan terkait kasus ini.
Ketiga pejabat yang dinonaktifkan itu, yakni Ferdy Sambo, Kepala Biro Pengamanan Internal Brigjen Pol Hendra Kurniawan dan Kapolres Metro Jaksel Kombes Pol Budhi Herdi. ***