Astaga, Rekaman Brigadir J Disiksa Dalam Perjalanan dari Magelang Bocor ke Publik? Cek Faktanya Disini

14 Agustus 2022, 22:27 WIB
Astaga, Rekaman Brigadir J Disiksa Dalam Perjalanan dari Magelang Bocor ke Publik? Cek Faktanya Disini /tangkapan layar Facebook @Humas Polri

TERAS GORONTALO - Hingga saat ini publik masih dibuat penasaran tentang motif pembunuhan Brigadir J. 

Tidak terbukanya Polri terkait motif Irjen Ferdy Sambo tega menghabisi nyawa Brigadir J, berakibat fatal. 

Imbasnya banyak warga dan isu-isu liar di media sosial terkait kematian Brigadir J. 

Bahkan, ada satu buah video yang baru-baru ini heboh di media sosial karena diduga adalah rekaman dari Brigadir J.

Baca Juga: Terungkap, Hubungan Putri Candrawathi dan Brigadir J Terlalu Dekat, Lukai Martabat Ferdy Sambo?

Video tersebut mendengarkan tentang suara tangisan yang diduga adalah tangisan dari Brigadir J. 

Rekaman suara yang diduga adalah Brigadir J saat disiksa dalam perjalanan dari Magelang ini diupload di TikTok.

Ditulis pula keterangan dalam video ”Inilah Suara percakapan terakhir Brigadir Josua sebelum terjadinya penemb*kan fokus sama soundnya ada suara tangisan” disertai dengan emoticon.

Beberapa akun di TikTok bahkan ikut membagikan video tersebut sehingga membuat warganet yakin bahwa itu adalah video Brigadir J. 

Baca Juga: Terungkap, Diduga Inilah Alasan Sebenarnya Bharada E Tembak Brigadir J, Pengacara Ungkap Hal Ini

Hingga kini dari pantauan Teras Gorontalo video tersebut masih ada dan beredar di Tiktok.

Lantas seperti apa fakta sebenarnya dari dari video rekaman yang diduga suara tangis Brigadir J tersebut?

Melalui hasil penelusuran, video yang diklaim sebagai suara Brigadir J yang sedang disiksa ternyata tidak benar.

Sebagaimana dikutip Pikiran-Rayat.com dari Jabar Saber Hoaks, menurut penelusuran mereka jika rekamanan tersebut merupakan suara Laskar FPI sebelum meregang nyawa pada desember 2022.

Baca Juga: Mengejutkan! Pengacara Keluarga Brigadir J Mengaku Ada Bukti Perselingkuhan Ferdy Sambo, Benarkah?

Dan jika didengar lebih teliti dan berkali-kali, menurut laman Jabar Saber Hoaks suara itu itu sangat identik dengan apa yang diunggah di kanal Youtube Najwa Shihab.

Video berjudul “EKSKLUSIF: Percakapan Terakhir Laskar FPI sebelum Tewas (Part 2) | Mata Najwa” diunggah pada 17 Desember 2020.

Sementara di sisi lain, kasus tewasnya Brigadir J terjadi pada Jumat 8 Juli 2022. Brigadir J tewas di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Jadi menurut kesimpulan Jabar Saber Hoaks, klaim bahwa rekaman itu merupakan suara Brigadir J adalah salah.

Faktanya, itu rekaman suara laskar FPI sebelum meregang nyawa pada Desember 2020.

Sebagai informasi, Satu demi satu motif pembunuhan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo mulai terungkap.

Setelah diperiksa oleh Bareskrim Polri, Ferdy Sambo sudah meminta maaf kepada keluarga Brigadir J.

Ia juga mengatakan alasan kenapa dirinya mengatur pembunuhan Brigadir J di rumah dinasnya.

Menurut Ferdy Sambo, salah satu alasan dirinya mengeksekusi Brigadir J karena martabat keluarganya tercoreng. 

Sayangnya banyak netizen tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ferdy Sambo.

Bahkan, jenderal bintang dua ini diyakini hanya beralibi tentang motif sebenarnya dari penembakan Brigadir J. 

Dikutip dari YouTube Anjas di Thailand yang diupload pada Minggu 14 Agustus 2022, diketahui jika Brigadir J adalah orang yang paling dekat dengan Ferdy Sambo.

Namun jika Ferdy Sambo harus mengeksekusi orang dekatnya, maka salah satu alasan adalah murka.

Anjas menduga jika terlalu dekatnya hubungan antara Putri Candrawathi dan Brigadir J, membuat Ferdy Sambo murka.

Apalagi belakangan ini Putri Candrawathi kerap kali terlihat sangat mesra dengan sang ajudan.

Kedekatan Brigadir J dan sang istri juga kerap kali membuat Ferdy Sambo murka.

Apalagi terungkap isi pesan dari Putri Candrawathi yang sangat mesra dengan Brigadir J. 

"Bisa jadi kedekatan inilah yang membuat Ferdy Sambo marah," ujar Anjas.

Selain itu, Anjas mengatakan jika isu pelecehan seksual yang diangkat oleh Ferdy Sambo juga sia-sia.

Karena masyarakat Indonesia saat ini sudah cerdas dan tak mudah termakan dengan isu tak masuk akal. 

Namun Anjas menambahkan jika masih banyak hal yang belum terungkap dari kasus Brigadir J.

Salah satunya adalah pasca Ferdy Sambo pulang ke Jakarta dari Magelang.

Tapi ia yakin perlahan tapi pasti kebenaran tentang kematian Brigadir J akan diungkap. 

Sebagai informasi, Salah satu alasan kenapa Ferdy Sambo merancang eksekusi Brigadir J di rumahnya karena ada laporan tentang keadaan sang istri.

Laporan yang masuk pada Ferdy Sambo tersebut kuat dugaannya bukan datang dari Putri Candrawathi sendiri.

Namun ada orang yang satu rombongan dengan Istri Ferdy Sambo melaporkan hal itu kepadanya. 

Dilansir dari channel Youtube Beda Enggak yang diupload pada Sabtu 13 Agustus 2022, diketahui jika Om Kuat adalah seorang mata-mata dari Ferdy Sambo untuk mengintai keberadaan Putri Candrawathi. 

Bahkan, Om Kuat yang sejatinya bukan seorang ajudan, punya kuasa untuk menegur Putri Candrawathi.

Dari beberapa informasi yang beredar diketahui jika Om Kuat juga sangat disegani di kalangan ajudan Ferdy Sambo.

Maka dari itu, sangat mungkin jika Om Kuat adalah orang yang membocorkan hubungan spesial dari Putri Candrawathi.

Tapi, belum diketahui dengan siapa Putri Candrawathi menjalin hubungan spesial tersebut. 

Pesan dari Om Kuat juga sangat dipercayai oleh Ferdy Sambo. 

Bahkan, setelah mendapatkan pesan dari Om Kuat, Ferdy Sambo langsung menyiapkan pembunuhan bagi Brigadir J. 

Dalam perjalanan ke Jakarta dari Magelang, Om Kuat sempat meminta agar bertukar mobil dengan Brigadir J. 

Saat itu, Om Kuat langsung menjadi sopir dari mobil yang ditumpangi Putri Candrawathi.

Pemisahan Brigadir J dan Putri Candrawathi ini adalah bagian dari rencana.

Hal ini agar saat tiba di rumah Ferdy Sambo nanti, Om Kuat bisa dengan mudah memanggil Brigadir J untuk dieksekusi. 

Saat ini sudah ada empat tersangka yang ditetapkan Bareskrim Polri dalam kasus kematian Brigadir J.

Keempatnya adalah Ferdy Sambo, Brigadir J, Om Kuat, Bharada E, dan Brigadir RR. 

Sebelumnya, detik-detik eksekusi Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo mulai terungkap.

Hal ini setelah rekaman CCTV di rumah Ferdy Sambo ditemukan.

Dalam rekaman CCTV tersebut, terlihat rombongannya istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi datang bersama Brigadir J.

Saat tiba di rumah Ferdy Sambo tepat pukul 15.49 Wita, Brigadir J menyerahkan tas ransel miliknya kemudian pergi dari rumah Ferdy Sambo.

Dilansir dari channel Youtube Anjas di Thailand yang diupload pada Jumat 12 Agustus 2022 dengan judul : Brigadir J Sujud Minta Maaf ke Ferdy Sambo. 

Terlihat bila Brigadir J pergi dari rumah Ferdy Sambo menggunakan baju warna putih.

Sebelum pergi, Brigadir J juga sempat melakukan tes PCR di rumah Ferdy Sambo.

Kuat dugaan jika Brigadir J dieksekusi pada pukul 16.00 Wita.

Menurut Anjas, jika hilangnya Brigadir J dari CCTV tepat pada pukul 15.49 Wita, terindikasi karena dipanggil seseorang.

Seseorang yang dimaksud Anjas ini bisa jadi rekan sesama ajudan atau saja datang dari sang jenderal Ferdy Sambo langsung.

Pasca hilangnya Brigadir J dari rekanan CCTV tersebut membuat banyak yang bertanya-tanya tentang keberadaan Brigadir J.

"Ada kemungkinan Brigadir J dieksekusi pada pukul 16.00 Wita, karena dia terlihat di CCTV pada pukul 15.49 Wita. Rentan waktunya tentu sangat dekat," ujar Anjas.

Apa yang dikatakan oleh Anjas selaras dengan pernyataan dari pengacara Bharada E yakni Deolipa Yumara.

Menurut Anjas, Deolipa mengatakan jika Brigadir J ditembak di sore hari.

"Maka bisa saja jam penembakan Brigadir J ini tepat setelah hilang dari rekaman CCTV tersebut," aku dia. 

Bahkan, Anjas mengatakan jika orang pertama yang melakukan penembakan pada Brigadir J adalah teman sekamarnya sendiri yakni Bharada E. 

Bharada E memang disebut-sebut sebagai rekan satu kamar dari Brigadir J.

Sayangnya, Bharada E pun tak bisa melawan perintah dari atasannya dikarenakan nyawanya pun terancam.

"Orang yang menembak Brigadir J adalah Bharada E dan mereka berdua tinggal dalam satu kamar," ucap Anjas.

Sebelumnya diketahui, Nama Bharada E kembali jadi sorotan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus polisi tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Bharada E adalah polisi ada Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang menjadi salah satu penembak Brigadir J.

Tak ingin merasakan kelamnya penjara seorang diri, Bharada E kemudian membuat nyanyi siapa saja orang yang menembak Brigadir J. 

Nyanyian Bharada E berhasil membuat Irjen Ferdy Sambo langsung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan Brigadir J di rumah dinasnya. 

Dikutip dari channel Youtube Beda Enggak yang diupload pada Rabu 10 Agustus 2022, pengacara Bharada E membocorkan besaran uang yang dijanjikan oleh Ferdy Sambo kepada Bharada E.

Kuasa hukum Bharada E yakni Deolipa Yumara mengatakan jika sang jenderal menjanjikan uang sekitar Rp 1 Miliar kepada Bharada E.

Uang tersebut dijanjikan oleh Ferdy Sambo usai Bharada E menembak Brigadir J. 

Menurut Deolipa Yumara, bukan hanya Ferdy Sambo yang menjanjikan uang tersebut.

Bahkan, sang istri yakni Putri Candrawathi juga berjanji akan memberikan uang kepada Bharada E. 

"Namun uang akan diberikan jika kasus tewasnya Brigadir J di SP3," kata Deolipa. 

Deolipa Yumara menambah jika uang senilai Rp 1 Milyar yang akan diberikan kepada Bharada E bakal diserahkan satu bulan setelah kasus penembakan Brigadir J.

"Jadi mereka optimis kasus ini akan dilakukan SP3," ungkapnya. 

Menurutnya, Bharada E sudah curhat kepadanya tentang semua janji yang akan diberikan oleh Ferdy Sambo. 

Menurut Deolipa, pemberi uang nantinya adalah Irjen Ferdy Sambo dan Miss X, yang belakangan diketahui adalah Putri Candrawathi.

"Jadi Miss X ini adalah ibu Putri Candrawathi sendiri. Ini keterangannya Richard," ucapnya. 

Pemanggilan oleh Putri Candrawathi katanya dilakukan beberapa hari setelah penembakan atau pembunuhan terhadap Brigadir J dilakukan.

"Karena ini situasi dirasa sudah mulai aman nih. Skenario pertama sepertinya berhasil. Nah kalau ini sudah beres, lu tetap jangan buka mulut, kan bahasa kasarnya begitu. Ini saya kasih nih ya, kalau sudah beres kamu Rp1 Miliar (Bharada E), kamu gope (Rp500 Juta), kamu juga gope," kata Deolipa.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler