Sadis! Kamaruddin Bocorkan Pertengkaran Ferdy Sambo & Putri Candrawathi, Hingga Penyiksaan Terhadap Brigadir J

15 Agustus 2022, 05:47 WIB
Pengacara Keluarga Brigadir J Ungkap Bukti Dahsyat Ancaman Bahkan Dugaan Perselingkuhan Ferdy Sambo! /Kolase Antara/

TERAS GORONTALO - Dalam sebuah acara Talkshow, Kamaruddin Simanjuntak bocorkan alasan pertengkaran Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Magelang.

Kamaruddin Simanjuntak dengan blak-blakan menyebutkan si cantik lah yang menjadi alasan Putri Candrawathi menangis-nangis ribut dengan Ferdy Sambo di Magelang.

Diketahui, tewasnya Brigadir J berawal dari pertengkaran antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang diduga karena perselingkuhan sang atasan dengan si cantik, seperti yang disebutkan Kamaruddin.

Dilansir Teras Gorontalo dari laman Pikiran Rakyat, berikut beberapa rangkuman dari pernyataan kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, di sebuah acara Talkshow.

Dalam acara tersebut, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan alasan pertengkaran Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Magelang, hingga nangis-nangis.

Baca Juga: 3 Bukti yang Bisa Jerat Istri Ferdy Sambo, Ada Laporan Palsu, Susul Jadi Tersangka Baru Kasus Brigadir J?

"Tanggal 2 (Juli 2022) berangkat mereka bersama-sama ke Magelang," kata Kamaruddin dalam acara Talkshow 'Kontroversi'.

Kamaruddin mengatakan, pertengkaran tersebut disebabkan adanya aduan dari si cantik untuk mundur dari instansi ke Ferdy Sambo.

"Di Magelang terjadi lagi keributan rumah tangga antara si bapak dengan si ibu, diduga bertengkar lagi sampai akhirnya nangis-nangis karena kenapa? di sana diduga si wanita cantik ini mengadu ke si bapak bahwa dia akan mundur dari instansinya, instansi tempat si cantik bekerja," ujar Kamaruddin.

Hal tersebutlah kata Kamaruddin, yang membuat emosi Ferdy Sambo naik, hingga terjadi keributan rumah tangga.

"Nah sehingga membuat si bapak ini emosional, terjadilah di situ pertengkaran, ada yang nangis-nangis," lanjutnya.

Setelah keributan rumah tangga yang terjadi di Magelang itu, yang bahkan kabarnya terjadi pemukulan terhadap Putri Candrawathi, Ferdy Sambo pun bersama ajudannya pulang ke Jakarta.

Kabarnya, Ferdy Sambo pulang bersama ajudannya yang berinisial D menggunakan pesawat.

"Kemudian karena terjadi pertengkaran, si bapak pergi pulang duluan, tidak bersama-sama lagi baliknya," kata Kamaruddin Simanjuntak.

"Dia pulang diduga naik pesawat dengan ajudan yang diduga selama ini sering menghasut, itu inisial D," lanjut Kamaruddin.

Kamaruddin Simanjuntak menyebutkan, anak dari kliennya itu sudah mendapat ancaman pembunuhan pada tanggal 7 Juli 2022.

"Kemudian di tanggal 7, dia mendapatkan ancaman apabila naik ke atas maka Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat akan dihabisi atau dibunuh," ujarnya.

"Dia telepon lagi pada kekasih, bahwa saya akan dibunuh apabila naik ke atas. Cuman kekasihnya tidak bertanya apa yang dimaksud dengan naik ke atas ini," lanjut Kamaruddin.

Setelah pertengkaran yang dahsyat di Magelang itu kata Kamaruddin Simanjuntak, Putri Candrawathi keesokan harinya dikawal oleh Brigadir J kembali pulang ke Jakarta.

Putri Candrawathi tidak pulang bersama suaminya, Ferdy Sambo, yang sudah lebih dulu balik ke Jakarta naik pesawat.

Cukup mengejutkan, Ferdy Sambo yang harusnya berada di kantor pada jam kerja, sudah berada di rumah menunggu kedatangan rombongan Putri Candrawathi yang dikawal Brigadir Yosua.

"Besoknya, tanggal 8 mereka balik. Ketika mereka balik, nyampe di Jakarta, tahu-tahu sudah menunggu si bapak di rumah padahal seharusnya di kantor karena ini jam kantor toh," sambung Kamaruddin Simanjuntak.

"Harusnya dia sebagai Kadiv Propam ada di kantor, ternyata sudah menunggu di rumah," lanjutnya.

Kamaruddin Simanjuntak menyebutkan, kemungkinan besar terjadinya penyiksaan terhadap Brigadir J itu terjadi setelah rombongan dari Magelang tiba, dan selesai membereskan barang-barang.

Kata Kamaruddin, diduga di situlah awal mula kejadian penyiksaan terhadap Brigadir J hingga mendapat banyak luka di sekujur tubuhnya.

"Nah setelah ditunggu di rumah, beres-beres semua barang-barang dimasukan ke dalam rumah, kemudian diduga disiksa lah ini, dipatah-patahin jari-jarinya, kakinya, tangannya, kemudian bahunya diduga dihajar jadi luka menganga," terang Kamaruddin Simanjuntak.

Kronologi penyiksaan serta penembakan terhadap almarhum Brigadir J pun mulai digambarkan oleh Kamaruddin Simanjuntak dengan begitu lantang.

"Kemudian ditembak dari sini (bawah dagu) tembus ke bibir bawah, ditembak dari belakang tembus ke hidung depan, ditembak itu dadanya lurus ke belakang, kemudian ada luka di sini di lipatan kaki ini sampai ada rembesan darah."

"Kemudian di kaki sini, kemudian di kaki sini, kemudian di bahu kanan kiri semua banyak kali luka," jelas Kamaruddin Simanjuntak.

Setelah menjelaskan kronologi penyiksaan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo terhadap Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mempertanyakan keterangan Polri sebelumnya yang menyebutkan almarhum hanya ditembak lima kali, namun sebenarnya lebih dari itu.

"Padahal menurut penerangan karopenmas Polri, dia hanya ditembak lima kali, kena empat, kenapa lukanya lebih dari 10?" kata Kamaruddin dikutip dari laman Pikiran Rakyat, Senin 15 Agustus 2022.

Itulah beberapa informasi seputar dugaan kronologi penyiksaan dan penembakan yang dilakukan Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.

Disclaimer: artikel ini sudah tayang di Pikiran-Rakyat dengan judul: "Terungkap! Penyebab Putri Candrawathi Menangis di Magelang, Pengacara: Si Cantik Mengadu ke Ferdy Sambo..."

***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler