TERAS GORONTALO - Nama Krishna Murti belakangan ikut disorot lewat serangkaian pernyataannya ditengah kasus Ferdy Sambo yang terus bergulir.
Siapa sangka bahwa dulu Ferdy Sambo dan Krishna Murti teman sekerja, dimana Ferdy Sambo adalah bawahan seorang Khrisna Murti. Namun bawahan tersebut kemudian menjadi atasannya.
Hubungan antara Ferdy Sambo dan Krishna Murti sangat akrab di masa lalu, Krishna Murti pernah menjadi atasan Ferdy Sambo.
Dikutip dari YouTube Remedial Script, sebelumnya diketahui bahwa pangkat Krishna Murti di Kepolisian saat ini sebagai Jendral bintang satu sedangkan bekas bawahannya Ferdy Sambo sudah berpangkat Jendral Bintang dua.
Masa sekolah
Krishna Murti memulai Pendidikan dasar di Jakarta, kemudian melanjutkan ke SMP N 1 Malang tahun 1985. Setelah lulus SMP ia pindah ke Bandung dan lanjut di SMA N 5 Bandung.
Berbeda dengan Ferdy Sambo yang banyak menghabiskan masa sekolahnya di tanah kelahiran.
Masuk Akpol
Jarak antara Krishna Murti masuk akpol tahun 1988 dan lulus tahun 1991. Ia juga alumni PTIK tahun 2000 dan Sespin 2008, Sespimti 2012, Lemhannas PPSA XXII 2019.
Ferdy Sambo saat masuk Akpol 1999 dan lulus 1994, ia juga alumni STIK 2003, Sespim Lemdiklat Polri 2008.
Jenjang Karir
Setelah lulus akpol, Krishna Murti jadi Perwira pertama Polda Jawa tengah, kemudian ia memutuskan menjadi Reserse. Karirnya mulai menanjak setelah menjadi Kapolsek Ranu Dongkal Jawa Tengah.
Sederet kasus yang diungkapnya membuat karirnya semakin meningkat.
Krishna Murti beberapa kali pindah dinas seperti ke Bosnia tahun 1996, hingga jabat Kanit Reserse Narkoba di Poltabes Surabaya setahun setelahnya.
Puncak karirnya saat ia menjabat sebagai Direskrimum Polda Metro Jaya pada 2015, saat itu Ferdy Sambo menjadi wakilnya.
Hubungan keduanya begitu dekat sehingga memecahkan kasus secara bersama-sama.
Ferdy Sambo awali karir sebagai Kanit Resintel Polsek Jatim, ia juga sempat pindah dinas di berbagai daerah. Puncaknya pada tahun 2020, Irjen Ferdy Sambo ditunjuk menjadi Kadiv Propam.
Karir Ferdy Sambo yang naik secara cepat, membuat Krishna Murti ikut bicara, dirinya menyebut kalau kenaikan pangkat Ferdy Sambo terjadi secara tidak wajar.
Kasus yang Pernah Ditangani
Krishna Murti pernah menangani kasus besar di zamannya, mulai dari kasus Kopi Sianida yang mengeluarkan tersangka bernama Jesika Kumala Wongso.
Meskipun kasus tersebut sangat rumit, namun Khrisna Murti mampu mengungkap tabir pelakunya.
Kemudian ada kasus Bom Sarina Tamrin, pada 2016. Namanya melambung tinggi dan kerap mendapatkan pujian dari masyarakat.
Foto-foto Krishna Murti saat berada di garda terdepan saat baku tembak dengan teroris juga tuai banyak pujian dan dukungan dari masyarakat.
Sementara salah satu kasus besar yang ditangani Irjen Ferdy Sambo yaitu mengungkap dalang kasus perdagangan manusia jaringan Timur Tengah tahun 2019.
Ia juga pernah terlibat dalam penangkaapan buronan kelas kakap Djoko Tjandra tahun 2020.
Bahkan Ferdy Sambo juga menyeret rekannya yakni Brigjen Prasetyo Utomo yang ikut terlibat dalam penerbitan surat jalan palsu Djoko Tjandra hingga Irjen Pol Napoleon Bonaparte.
Pencapaian Pribadi
Mampu menangani pencapaian kasus besar, membuat keduanya memiliki pencapaian pribadi.
Krishna Murti mendapat penghargaan medali Untaes, Medali Unamid, sebagai penghargaan atas keterlibatannya membawa perdamaian di Kroasia dan Sudan. Selain itu ia juga meraih medali UN PBB.
Sementara itu sosok Ferdy Sambo mampu menjadi Jendral Bintang Dua Termuda di Korps Bhayangkara hingga di gadang akan menjadi pengganti Kapolri Irjen Lystio Sigit Prabowo di masa mendatang.
Kekayaan
Jumlah kekayaan keduanya memang jarang terekspos, namun selama menjadi anggota polri yang memiliki jabatan dan prestasi mentereng, penghasilan keduanya pun terbilang cukup bagus, terutama Ferdy Sambo yang diduga menutup rapat jumlah kekayaan yang ia miliki selama ini, entah apa motifnya.
Keduanya sama-sama memiliki kakayaan diatas miliaran rupiah.
Kontoversi
Karir Krishna Murti tak lagi berjalan mulus setelah kasus penganiayaan dirinya terhadap teman perempuannya mencuat ke public, meski keduanya telah mengakui jika itu hanyalah fitnah, namun pada kenyataannya Khrisna Murti harus melepaskan jabatannya yang ia emban saat itu.
Sebagai tolak ukur, seharusnya Khrisna Murti sudah menduduki posisi lebih tinggi dari sekarang.
Sementara Ferdy Sambo juga harus rela kehilangan jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri akibat kasus pembunuhan yang ia lakukan terhadap Brigadir J.
Itulah sederat perbandingan antara Khrisna Murti dan Ferdy Sambo. ***